BREAKING NEWS

Menu

Taman Nasional Manupeu Tanah Daru : Panorama Alam Dengan Deburan Ombak Yang Memutih


Taman Nasional Manupeu Tanah Daru - Sumba Tengah - Taman Nasional Manupeu Tanah Daru Merupakan Pembahasan Sahabat NusaPedia Megazine Kali Ini.Taman Nasional Manupeu Tanah Daru Memiliki keunikan tersendiri di bandingkan dengan taman nasional yang ada di indonesia.Keunikannya terletak tidak hanya pada flora yang tumbuh di hutannya,melainkan keindahan pantai dan lautnya menambah keeksotisan Taman Nasional Manupeu Tanah Daru

Taman Nasional Manupeu Tanah Daru

Taman Nasional Manupeu Tanah Daru

secara geografis terletak pada 9°35’ - 9°53’ LS, 119°29’ - 119°53’ BT berada pada ketinggian 0-918 m yang dibatasi oleh sebelah Utara Kecamatan Umbu Ratunggay Barat, Desa Maradesa (Kabupaten Sumba Tengah), sebelah Selatan Samudera Indonesia, sebelah Barat Kecamatan Wanokaka, Desa Katikuloku (Kabupaten Sumba barat), dan sebelah Timur Kecamatan Lewa (Kabupaten Sumba Timur).

Sedangkan secara administratif kawasan Taman Nasional Manupeu Tanah Daru berada pada tiga wilayah kabupaten yaitu Kabupaten sumba Barat, Kabupaten Sumba Tengah dan Kabupaten Sumba Timur. Taman Nasional Manupeu Tanah Daru berdasarkan SK Menhut Nomor SK.576/Kpts-II/98 memiliki luas 87.984,09 hektar. Kawasan Taman Nasional Manupeu Tanah Daru (TNMT) merupakan penggabungan beberapa kawasan hutan, yaitu Hutan Lindung Manupeu (9.500 hektar), Hutan Lindung Tanadaru-Praimamongutidas (43.750 hektar), Hutan Produksi Terbatas Praingpalindi-Tanadaru (10.534 hektar), dan Cagar Alam Langgaliru (24.750 hektar).

Taman Nasional Manupeu Tanah Daru merupakan perwakilan hutan musim semi-peluruh dataran rendah yang tersisa di Sumba. Sebagian besar kawasan hutan di taman nasional tersebut berupa tebing-tebing terjal, yang muncul mulai dari permukaan laut sampai ketinggian 600 meter.

Mengapa Saya Harus Kesana ?

Taman Nasional Manupeu Tanah Daru
Kawasan ini memiliki tipe-tipe vegetasi berupa hutan primer, hutan sekunder yang juga umumnya merupakan hutan musim, padang alang-alang dan semak, maupun padang rumput dan bekas lahan pertanian masyarakat yang telah ditinggalkan. Tipe habitat hutan juga cukup bervariasi, seperti hutan pantai dan mangrove di sebagian pesisir dan muara sungai. Namun sebagian besar merupakan hutan dataran rendah (0-950 meter di atas permukaan laut) dalam bentuk blok hutan utuh/besar ataupun.

Taman Nasional Manupeu Tanah Daru memiliki keanekaragaman jenis bernilai tinggi yaitu sekitar 118 jenis tumbuhan diantaranya suren (Toona sureni), taduk (Sterculia foetida), kesambi (Schleichera oleosa), pulai (Alstonia scholaris), asam (Tamarindus indica), kemiri (Aleurites moluccana), jambu hutan (Syzygium sp.), cemara gunung (Casuarina sp.), dan lantana (Lantana camara).

Taman Nasional Manupeu Tanah Daru
Satwa yang ada pada kawasan taman nasional ini sebanyak 87 jenis burung termasuk 7 jenis endemik pulau Sumba yaitu kakatua cempaka (Cacatua sulphurea citrinocristata), julang Sumba (Rhyticeros everetti), punai Sumba (Treron teysmannii), sikatan Sumba (Ficedula harterti), kepodang-sungu Sumba (Coracina dohertyi), dan madu Sumba (Nectarinia buettikoferi). Burung julang sumba dan kakatua cempaka merupakan burung yang paling langka dan terancam punah khususnya di Pulau Sumba.

Taman Nasional Manupeu Tanah Daru memiliki 57 jenis kupu-kupu termasuk tujuh endemik Pulau Sumba yaitu Papilio neumoegenii, Ideopsis oberthurii, Delias fasciata, Junonia adulatrix, Athyma karita, Sumalia chilo, dan Elimnia amoena.

Potensi Wisata Alam

Taman Nasional Manupeu Tanah Daru
Taman Nasional Manupeu Tanah Daru (TNMT) secara geografis terletak pada 9°35’ - 9°53’ LS, 119°29’ - 119°53’ BT berada pada ketinggian 0-918 m yang dibatasi oleh sebelah Utara Kecamatan Umbu Ratunggay Barat, Desa Maradesa (Kabupaten Sumba Tengah), sebelah Selatan Samudera Indonesia, sebelah Barat Kecamatan Wanokaka, Desa Katikuloku (Kabupaten Sumba barat), dan sebelah Timur Kecamatan Lewa (Kabupaten Sumba Timur). Sedangkan secara administratif kawasan Taman Nasional Manupeu Tanah Daru berada pada tiga wilayah kabupaten yaitu Kabupaten sumba Barat, Kabupaten Sumba Tengah dan Kabupaten Sumba Timur.

Kawasan ini memiliki tipe-tipe vegetasi berupa hutan primer, hutan sekunder yang juga umumnya merupakan hutan musim, padang alang-alang dan semak, maupun padang rumput dan bekas lahan pertanian masyarakat yang telah ditinggalkan. Tipe habitat hutan juga cukup bervariasi, seperti hutan pantai dan mangrove di sebagian pesisir dan muara sungai. Namun sebagian besar merupakan hutan dataran rendah (0-950 meter di atas permukaan laut) dalam bentuk blok hutan utuh/besar ataupun.

Kawasan Taman Nasional Manupeu Tanah Daru merupakan habitat terpenting bagi burung-burung di Sumba. Catatan Burung Indonesia menunjukkan, di dalam kawasan ini terdapat paling tidak 120 jenis burung yang meliputi 48 keluarga. Tutupan hutan di kawasan Taman Nasional Manupeu Tanah Daru merupakan salah satu dari sedikit daerah berhutan yang tersisa di Pulau Sumba. Beberapa blok hutan di dalam kawasan sudah terfragmentasi. Dalam kondisi dikelilingi oleh pemukiman dan lahan pertanian masyarakat, Manupeu Tanadaru menjadi salah satu pertahanan terakhir habitat alami burung-burung di Sumba. 

Taman Nasional Manupeu Tanah Daru
Tidak Hanya Itu,Air terjun yang berada di kawasan Taman Nasional Manupeu Tanah Daru ini mempunyai keunggulan berupa keindahan dari lintasan air yang bertingkat-tingkat sehingga menebarkan butiran air ke berbagai arah. Debit air yang selalu stabil di sepanjang musim menyusun indahnya lumut dan tumbuhan yang menghijau di sekitar objek air terjun.

Hal yang dapat dilakukan adalah menikmati indahnya air terjun dengan berfoto, melakukan pijat air dan merasakan dinginnya air dengan mandi pada sekitar air terjun yang relatif aman bagi pengunjung.

Perjalanan menuju air terjun Laipopu ini memberikan tantangan tersendiri dimana setiap wisatawan yang akan mencapai objek ini dihadapkan pada jembatan gantung yang terbuat dari bambu, menyusuri lintasan berair dan melewati tegakan yang tersusun dari pohon-pohon berkayu. untuk mencapai Air Terjun Laipopu dapat ditempuh kurang lebih 45 menit dari pemukiman penduduk melalui trail yang variatif.

potensi lain yang dapat dinikmati wisatawan adalah habitat burung kakatua,bentang sawah dan hasil kerajinan masyarakat desaKatikuloku berupa kain tenun dan anyaman.

Air Terjun Laipopu:

Taman Nasional Manupeu Tanah DaruTaman Nasional Manupeu Tanah Daru ini mempunyai keunggulan berupa keindahan dari lintasan air yang bertingkat-tingkat sehingga menebarkan butiran air ke berbagai arah. Debit air yang selalu stabil di sepanjang musim menyusun indahnya lumut dan tumbuhan yang menghijau di sekitar objek air terjun.
Air terjun yang berada di kawasan

Hal yang dapat dilakukan adalah menikmati indahnya air terjun dengan berfoto, melakukan pijat air dan merasakan dinginnya air dengan mandi pada sekitar air terjun yang relatif aman bagi pengunjung.

Perjalanan menuju air terjun Laipopu ini memberikan tantangan tersendiri dimana setiap wisatawan yang akan mencapai objek ini dihadapkan pada jembatan gantung yang terbuat dari bambu, menyusuri lintasan berair dan melewati tegakan yang tersusun dari pohon-pohon berkayu. untuk mencapai Air Terjun Laipopu dapat ditempuh kurang lebih 45 menit dari pemukiman penduduk melalui trail yang variatif.

potensi lain yang dapat dinikmati wisatawan adalah habitat burung kakatua,bentang sawah dan hasil kerajinan masyarakat desaKatikuloku berupa kain tenun dan anyaman.

Akses menuju lokasi air terjun relatif mudah, dari Waikabubak dapat menuju Desa Katikuloku dengan angkutan umum selama kurang lebih 60 menit. Jalan yang dilalui berupa jalan aspal dan jalan perkerasan. Sedangkan wisatawan dari Kota Waingapu dapat melalui rute Waingapu-Waikabubak-Katikuloku dengan menggunakan jalan darat.

Air Terjun Matayangu:

Taman Nasional Manupeu Tanah Daru
Terletak dekat dengan Desa manurara dan merupakan sebuah tempat bagi orang Marapu beribadah dan dikeramatkan. matayangu berarti "berhenti disini", tempat ini dipercaya sebagai tempat bersemayamnya arwah-arwah leluhur orang Marapu.Air terjun ini menyuguhkan keindahan air terjun setinggi 100 m dengan susunan bebatuan dibawahnya yang membentuk kolam-kolam kecil yang dapat digunakan untuk pemandian. selain itu, air terjun ini menyimpan history/cerita tentang makam lama yang tersembunyi pada sebuah gua kecil yang letaknya di balik air terjunnya. gua tersebut diyakini sebagai makam lama yang menyimpan benda-benda bersejarah.

Perjalanan menuju melewati padang savana dan hutan primer selama kurang lebih 1 jam 30 menit, dimana pengunjung dapat menyaksikan sarang aktif dari jenis-jenis burung paruh bengkok sepert Kakatua jambul-jingga dan Nuri bayan.

Pengunjung dapat melakukan aktivitas berendam, mandi atau sekedar duduk-duduk di atas bebatuan disekitar air terjun. Bebatuan disekitar air terjun berfungsi sebagai penahan air dan sekat-sekat. Kelembaban yang tinggi menyebabkan bebatuan banyak ditumbuhi oleh vegetasi lumut.
Akses menuju lokasi dapat ditempuh dengan jalan darat melalui rute Waikabubak-Waibakul (Kab. Sumba Tengah) - Desa Manurara berupa jalan aspal dan perkerasan. Sedangkan wisatawan dari Kota Waingapu dapat melalui rute Waingapu-Waibakul-Desa Manurara.

Pantai Di Wilayah Konda Maloba:

Taman Nasional Manupeu Tanah DaruBarisan pantai Konda Maloba terletak di Kecamatan Katikutana, Kabupaten Sumba Tengah merupakan obyek wisata dengan pesona yang berbeda, ombaknya begitu tenang sehingga membuat aktivitas disekitarnya menjadi nyaman. Laut yang tenang dengan air laut yang jernih, menjadi tempat bermain berbagai jenis ikan. Gargahing, kerapu merah dan putih serta berbagai jenis ikan lain terdapat di lautan itu.

Di pantai ini, juga menyimpan misteri sebuah batu kubur pada pulau kecil yang berada kurang lebih 2 mil dari pantai itu. Kubur yang disebut ‘Kubur Appu Ladu’ (nenek matahari), ini belum banyak orang yang tahu. Untuk menikmati indahnya panorama alam dengan deburan ombak yang memutih, kita bisa mengikuti jalur jalan Taman Mas, lokasi pemukiman masyarakat adat terpencil, juga melalui Pantai Wanokaka, di Kabupaten Sumba Barat.

Bentuk pantai ini landai dan memiliki garis pantai yang panjang. Di bagian luar pantai ini terdapat hutan mangrove yang merukapan habitat berkembang biaknya udang,kepiting dan burung-burung laut.

Beberapa barisan pantai di wilayah Konda Maloba yaitu : Pantai Maloba, Pantai Aili, Pantai Marabakul, Pantai Hipi dan Pantai Konda.

Akses menuju wilayah ini dapat ditempuh dengan jalan darat melalui Waikabubak-Waibakul-Taman Mas-Dusun Maloba atau Dusun Konda dan jalan darat merupakan kombinasi aspal dan perkerasan melintasi kawasan Taman Nasional.

Pantai Aili:

Pantai yang merupakan salah satu barisan pantai di kawasan Konda Maloba dengan pesona pasir putih yang menawan. Pengunjung dapat menikmati butiran pasir putih di sepanjang pantai, butirannya yang halus menampak kesan eksotis di pantai ini.Pengunjung dapat bermain pasir dan berjemur di pantai ini.

Potensi Gua

Gua di Taman Nasional Manupeu Tanah Daru
berdasarkan kondisi geologi dan geomorfologi kawasan tnmt pada beberapa wilayah tersusun oleh satuan batuan gamping (limestine), beberapa kawasan berpotensi membentuk kawasan karst melalui proses karstifikasi selama jutaan tahun dalam satuan ruang dan waktu. Kartifikasi adalah proses utama pembentukan gua-gua yang menyebar di dalam kawasan. Gua-gua yang terdapat di kawasan merupakan laboraturium alam yang mempunyai arti penting dalam pengendalian kesimbangan alam,kepentingan ilmiah, sumberdaya air dan wisata dalam pengembangan sebuah kawasan untuk kepentingan konservasi dan pemberdayaan masyarakat.

Liang bakul merupakan salah satu gua yang berada di desa umbulangang. Entrance terbentuk dari runtuhan atap gua.lorong kering hanya merupakan koridor untuk menuju ke sistem lorong utama liang bakul yang masih aktif yang dialiri sungai bawah tanah parennial. Perkembangan lorong gua dan ornament sangat aktif pada gua inni. Terdapat ornament flowstone dan stalaktit. Ujung lorong ini berakhir dengan inlet sump membentuk terjunan pada ornament gua flowstone. Terdapat 2 terjunan air pada ornamet flowstone.

Gua Kanabuwulang

Gua kanabuwulang
Gua Kanabuwulang merupakan gua yang berda di Desa Kambatawundut. Kondisi bentang alam di sekitar gua sangat ideal. dilihat dari kondisinya yang berupa cekungan besar dan pada dinding karstnya terdapat mulut gua. Sehingga jika dilihat dari tengah-tengah cekungan tersebut akan nampak begitu megahnya pemandangan sekitar. 

Latar pemandangan seperti ini menarik untuk dijadikan kegiatan fotografi. Selain keindahan pemandangannya jika datang musim hujan air mengalir keluar dai mulut goa pada ketinggian sekitar 30 m. Hal ini akan menjadikan tontonan menarik bagi pengunjung yang datang.

FLORA

Taman Nasional Manupeu Tanah Daru
Pada tahun 2006 hutan rapat yang tersisa di Pulau Sumba hanya sekitar 10% dari luas daratan Pulau sumba. Salah satu bagian hutan yang masih memiliki fungsi utamanya adalah kawasan hutan Taman Nasional Manupeu Tanah Daru dimana 63% berada di wilayah Kabupaten Sumba Tengah. Degradasi kawasan hutan terjadi karena adanya kegiatan pembakaran padang rumput dan perladangan berpindah. degradasi hutan secara lambat ataupun cepat akan menyebabkan perbedaan sumber pendukung kehidupan jenis burung dan satwa lain khususnya bagi kelangsungan hidup terutama ketersediaan pakan dan tempat bersarang.

Taman Nasional Manupeu Tanah Daru memiliki tipe vegetasi yang merupakan Hutan Hujan Semi Awet Hijau, Hutan Primer, dan Hutan Musim Perbukitan. Di kawasan TNMT memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi serta mendukung jenis-jenis flora dan fauna endemik khususnya burung. Beberapa jenis flora yang ada antara lain : Marra (Trameles nudiflora R. Br.), Delo Metung (Palaquium sp.), Injuwatu (Pleiogynium timoriense DC. Leenh), Kaduru Bara (Palaquium obtusifolium Burck), Manera (Aglaia eusideroxylon K. et. V.), Nggoka Bara (Chinocheton sp)., Ulukataka (Agalia odoratissima BI), Kesambi (Schleicera oleosa), serta jenis rumput-rumputan seperti Alang-alang (Imperata cylindrica L. Beauv) dan Lantana (Lantana camara). Pada lokasi Praimahala juga ditemukan habitat tumbuh bunga bangkai (Amorphopallus sp.) yang berkembang dengan umbi dan masa tumbuh tanaman ini bisa mencapai 3-5 tahun.

Bagaimana Cara Saya Kesana ?

Akses ke Taman Nasional Manupeu Tanah Daru
Untuk mencapai Mutis perjalanan dimulai dari Kota Kupang menuju SoE, kota Kabupaten Timor Tengah Selatan dengan jarak 110 km dan waktu tempuh kurang lebih 2,5 jam. Dari SoE, perjalanan dilanjutkan dengan menumpang bus menuju Kapan, Kota Kecamatan Mollo Utara. Dari Kapan, perjalanan dilanjutkan menuju Desa Fatumnasi, sebuah desa yang berada di lereng Gunung Mutis dan merupakan pintu masuk untuk memasuki kawasan wisata ini. Perjalanan sejauh 15 km dengan menggunakan bus tersebut akan mengantarkan pengunjung memasuki kawasan wisata Gunung Mutis yang sungguh mempesona itu.

Akses menuju wilayah ini dapat ditempuh dengan jalan darat melalui Waikabubak-Waibakul-Taman Mas-Dusun Maloba atau Dusun Konda dan jalan darat merupakan kombinasi aspal dan perkerasan melintasi kawasan Taman Nasional.

Akses menuju lokasi dapat ditempuh dengan jalan darat melalui rute Waikabubak-Waibakul (Kab. Sumba Tengah) - Desa Manurara berupa jalan aspal dan perkerasan. Sedangkan wisatawan dari Kota Waingapu dapat melalui rute Waingapu-Waibakul-Desa Manurara.

Perjalanan menuju melewati padang savana dan hutan primer selama kurang lebih 1 jam 30 menit, dimana pengunjung dapat menyaksikan sarang aktif dari jenis-jenis burung paruh bengkok sepert Kakatua jambul-jingga dan Nuri bayan.

Akses menuju Air Terjun Matayangu lokasi relatif mudah, dari Waikabubak dapat menuju Desa Katikuloku dengan angkutan umum selama kurang lebih 60 menit. Jalan yang dilalui berupa jalan aspal dan jalan perkerasan. Sedangkan wisatawan dari Kota Waingapu dapat melalui rute Waingapu-Waikabubak-Katikuloku dengan menggunakan jalan darat.

Bagaimana Dengan Akomodasinya..??

Taman Nasional Manupeu Tanah Daru Terletak di wilayah pedalaman sehingga fasilitas untuk pengunjung masih sangat terbatas. Akomodasi yang tersedia berupa homestay yang disediakan dan dikelola oleh masyarakat setempat.

Bila Ingin Menapatkan Informasi Lebih Lanjut Mengenai Taman Nasional Manupeu Tanah Daru dapat mengunjungi  Balai Taman Nasional Manupeu Tanah Daru Jl. Jend. A. Yani Polu Bongga No.1. PO Box 153 Waikabubak, Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur.

Kapan Sebaiknya Saya Kesana ?

Untuk Sahabat TravelEsia Yang Ingin Berkunjung ke Taman Nasional Manupeu Tanah Daru Musim kunjungan terbaik: bulan Maret s/d Juni dan Oktober s/d Desember setiap tahunnya.

Know Before You Go...!!!!

  • Tercatat sebanyak 43 jenis kupu-kupu termasuk tiga jenis endemik di Nusa Tenggara yaitu kupu-kupu halipron (Troides haliphron naias), Elimnias amoena, Sumalia chilo, Ideopsis oberthurii, dan Athyma karita.  
  • Di sini Anda dapat menikmati beragam jenis flora dan fauna liar, termasuk yang berstatus langka, dilindungi maupun yang keberadaannya masih melimpah. Habitat di taman nasional ini letak geomorfologinya dan keindahan alamnya masih dalam keadaan utuh terjaga. Oleh karena itulah,Taman Nasional Manupeu Tanah Daru  merupakan habitat bagi sejumlah hewan dan tumbuhan yang dilindungi.
  • Taman Nasional Manupeu Tanah Daru merupakan salah satu kawasan pelestarian alam dengan ekosistem asli dan merupakan habitat terakhir bagi burung jalak bali. Taman nasional ini memiliki keanekaragaman hayati laut seperti terumbu karang dan biota laut, memiliki vegetasi mangrove, hutan rawa payau, savana, serta hutan musim.
Jadi bagaimana Sahabat NusaPedia Apakah Anda tertarik Untuk Menjelajahi Panorama Alam Dengan Deburan Ombak Yang Memutih,Jika Anda Berkunjung ke provinsi Nusa Tenggara Timur,Jadikanlah Taman Nasional Manupeu Tanah Daru , Danau Weekuri ,Taman 17 Pulau Riung , Pulau Rote , Pulau Kanawa , Pulau Adonara , Sebagai Destinasi Wisata Anda.mari Kita Dukung Indonesia Untuk Menjadi destinasi Wisata Dunia.

Share artikel ke: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg