Mengenal Ulap Doyo : Kain Tradisional simbol budaya masyarakat Dayak Benuaq

Sumber Gambar : Google

Ada banyak keunikan yang bisa ditemukan di setiap daerah Indonesia, seperti misalnya kain tradisional. Salah satu kain khas Kalimantan Timur yang memiliki corak yang unik adalah Ulap Doyo.

Kain tradisional yang dibuat dari serat alami daun tanaman doyo (Curculigo latifolia). Kain ini menjadi simbol budaya masyarakat Dayak Benuaq. Ulap doyo juga menjadi cerminan hubungan erat masyarakat adat dengan alam yang ada di sekitarnya.

Selain itu, ulap doyo dikenal karena keindahan pola-pola khasnya dan teknik pembuatannya yang ramah lingkungan. Pengolahannya pun sangat membutuhkan keterampilan tinggi dan mereka harus belajar selama bertahun-tahun untuk bisa melakukannya. Kain ini tidak hanya unik dalam bahan dan proses pembuatannya, tetapi juga memiliki pola-pola khas yang mencerminkan kearifan lokal masyarakat Kalimantan Timur. Untuk mengenal lebih dalam, mari kita bahas asal usul, proses pembuatan, hingga harga jual dari kain ini di pasaran.

Asal Usul dan Sejarah Ulap Doyo


Ulap doyo berasal dari salah satu subsuku Dayak yang tinggal di Kalimantan Timur. Kain tenun ini sudah digunakan sejak masa Kerajaan Kutai Berjaya. Awalnya digunakan untuk menentukan kelas masyarakat yang menggunakannya. Setiap pola kain akan menggambarkan identitas dari orang yang memakainya. Para bangsawan akan menggunakan motif jaunt nguku. 

Di sisi lain, rakyat biasa biasanya menggunakan motif waniq ngelukng. Nama ulap doyo sendiri berasal dari bahan dasar pembuatannya, yaitu serat daun tanaman doyo (Curculigo latifolia). Tanaman ini tumbuh subur di hutan Kalimantan dan telah dimanfaatkan oleh masyarakat Dayak Benuaq sejak ratusan tahun lalu untuk berbagai kebutuhan. Tanaman doyo adalah tumbuhan endemik yang memiliki keistimewaan karena seratnya yang kuat dan lentur. Tanaman ini tumbuh secara alami di dalam hutan dalam jumlah yang sangat banyak. 

Masyarakat adat pun memanfaatkan daun ini dengan sangat bertanggung jawab tanpa merusak keseimbangan ekosistem lingkungan. Daunnya panjang dan hijau dengan tekstur yang kokoh sehingga membuatnya menjadi bahan untuk pembuatan kain. Biarpun begitu, pengolahan daun doyo untuk terbilang panjang sampai seratnya bisa digunakan menjadi bahan untuk ditenun. Tidak heran jika kain ulap doyo bernilai sangat tinggi. Menurut sejarah, ulap doyo awalnya dibuat untuk kebutuhan harian. Masyarakat menggunakannya untuk pakaian sehari-hari dan pelengkap upacara adat. 

kata doyo diambil dari bahan utama pembuat tenun ini, yaitu serat daun doyo atau Curliglia latifolia (Foto : balitbangda)

Seiring berjalannya waktu, kain ini pun digunakan untuk kebutuhan yang lebih besar lagi karena dipercaya memiliki kaitan tradisi dan kepercayaan lokal. Pola-pola yang terdapat pada kain ulap doyo biasanya memiliki makna filosofis bagi masyarakat adat. Hal ini yang memberikan perbedaan dalam penggunaanya. Sejumlah kain memiliki pola yang menggambarkan perlindungan dan keseimbangan. 

Ada juga kain yang melambangkan hubungan manusia dengan manusia lain dan manusia dengan alam. Salah satu hal yang paling menonjol dari ulap doyo adalah teksturnya yang sedikit kasar. Selain itu, pewarnaan yang dipakai pun diambil dari pewarna alami, seperti akar, daun, dan kulit kayu. Hal ini menjadikan ulap doyo ramah lingkungan sekaligus bisa lebih tahan lama.

Simbol dalam Kain Ulap Doyo


Warna dan motif kain tenun ulap doyo pasti memiliki nilai dan makna di dalamnya. Sejumlah masyarakat adat masih sangat mengedepankan nilai-nilai dalam kain ini. Kain tenun berwarna hitam biasanya hanya digunakan untuk berkegiatan sehari-hari. Di sisi lain, tenun doyo dengan corak warna dan motif biasanya dipakai untuk menghadiri upacara adat. 

Setiap motif pun memiliki artinya masing-masing. Tenun ulap doyo dengan motif naga biasanya digunakan oleh para perempuan karena melambangkan kecantikan. Adapun motif harimau yang melambangkan keperkasaan dipakai oleh para pria. Masyarakat juga percaya pakaian ulap doyo ini bisa menjaga mereka dari ilmu sihir jahat yang menyerang. Pakaian daster, sarung, dan kain panjang berwarna hitam dipercaya untuk menolak sihir. Penambahan garis putih pada kain dimaknai sebagai pakaian yang bisa menyembuhkan sihir dan segala macam penyakit.

Proses Pewarnaan Alami Ulap Doyo

Ada tiga warna besar yang biasanya digunakan dalam ulap doyo, yaitu merah, cokelat, dan hitam. Semua warna ini diambil dari bahan alami tanpa zat kimia berbahaya sedikit pun. Warna merah biasanya dipakai dari buah dan kayu, seperti buah glinggam, buah londo, dan kayu oter. Warna cokelat berasal dari kayu uwar. Di sisi lain, warna hitam juga diambil dari buah-buahan dan dedaunan yang dicampur dan direndam dalam waktu yang lebih panjang.

Proses Pembuatan Ulap Doyo


Pembuatan ulap doyo melibatkan proses yang panjang dan memerlukan ketelitian tinggi. Berikut adalah tahapan-tahapan pembuatan kain ulap doyo.

1. Pengumpulan Serat Doyo 

Proses pembuatan dimulai dengan memanen daun doyo. Para pengrajin akan memilih daun yang sudah tua sehingga tidak mengganggu daun muda yang masih bertumbuh. Daun doyo yang dipilih pun harus memiliki serat yang lebih kokoh dan mudah diolah. Daun ini kemudian diambil seratnya dengan cara dipisahkan dari bagian tengah daun menggunakan teknik khusus agar tidak merusak kualitas serat. 


2. Proses Pencucian 

Serat doyo yang telah dipisahkan akan dicuci bersih untuk menghilangkan kotoran dan residu alami dari daun. Pencucian pun menggunakan air yang mengalir sehingga kotoran pun akan terbawa dan tidak menempel kembali. Setelah itu, serat dikeringkan di bawah sinar matahari sampai beberapa jam hingga benar-benar kering. Proses pengeringan yang maksimal ini untuk memastikan serat memiliki tekstur yang optimal untuk proses selanjutnya. 

3. Pemintalan Serat 

Langkah selanjutnya adalah memintal serat menjadi benang. Proses ini memerlukan keahlian karena harus menghasilkan benang dengan ketebalan yang seragam supaya lebih kuat dan tahan lama. 

4. Proses Pewarnaan 

Setelah dipintal, proses berikutnya adalah pewarnaan benang dengan bahan-bahan alami, seperti buah, daun, dan kayu. Bahan-bahan pewarna ini pun dipilih dengan tepat dan seksama sehingga tidak merusak tanaman lainnya. Pembuatan bahan pewarna ini pun dilakukan dengan air bersih. 

Proses pewarnaan ini dilakukan dengan cara merendam benang dalam larutan pewarna selama beberapa jam hingga warna meresap sempurna. Pewarnaan alami memberikan kesan warna yang lembut serta tidak mencemari lingkungan. Selain itu, pewarna alami ini mencegah warna mudah luntur akibat pemakaian. 

5. Penenunan 

Tahap terakhir adalah menenun benang menjadi kain. Proses ini menggunakan alat tenun tradisional bernama gedogan. Penenun kain ulap doyo biasanya perempuan yang memang sudah belajar sejak masa mudanya. Keahlian menenun ini pun diturunkan dari generasi ke generasi. Saat proses penenunan, pengrajin bisa menambahkan pola-pola khas di dalamnya dengan mengikuti filosofis yang ingin dimasukkan. Hal inilah yang membuat setiap kain ulap doyo menjadi unik dan penuh cerita. Bukan hanya itu, harga jualnya di pasaran pun sangat tinggi.

Cara Mendapatkan Ulap Doyo dan Informasi Harga 

Kain ulap doyo dapat ditemukan di sejumlah sentra pengrajin di Kalimantan Timur , seperti Tanjung Isuy dan Kabupaten Kutai Barat. Anda pun bisa membelinya di sejumlah toko souvenir di Samarinda dan Balikpapan juga menyediakan kain ini. Beberapa penjual online lokal pun menyediakan pengiriman ke luar Kalimantan. Dari segi harga, ulap doyo dibanderol mulai dari Rp500.000 hingga Rp3.000.000. Rentang harga tersebut sangat tergantung dari ukuran, motif, dan tingkat kerumitan proses pembuatannya. Selain itu, Anda pun bisa mendapatkan produk olahan ulap doyo, seperti tas, dompet, atau aksesori, biasanya memiliki harga yang lebih terjangkau mulai dari Rp150.000.
Penginapan di Samarinda 

Itu dia seluk-beluk dari kain ulap doyo khas Kalimantan Timur. Kalau ingin mendapatkan kain tradisional ini, Anda bisa membelinya langsung di pengrajin lokal. Anda bisa merencanakan liburan bersama keluarga dan orang tersayang ke Kalimantan Timur. 

Manfaatkan NusaPedia untuk pesan tiket pesawat dan booking hotel saat berlibur ke Kalimantan Timur. Anda pun bisa membeli tiket atraksi wisata yang ada di sekitar lokasi. Kalau sudah begini, liburan Anda pun jadi makin mudah dan menyenangkan. Pesan segala akomodasi liburan Anda sekarang hanya di NusaPedia