BREAKING NEWS

Menu

Gunung Leuser : Menggapai Puncak Tertinggi di Tanah Rencong


Gunung Leuser Merupakan Gunung Tertinggi Di Provinsi Nangroe Aceh Darusalam Yang Letaknya Masuk Kedalam Konserfasi Taman Nasional Gunung Leuser . Taman Nasional Gunung Leuser Sendiri Berada Dalam Dua Provinsi Yang Berbeda,Membentang dari propinsi Nanggroe Aceh Darussalam ( Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh Selatan, Aceh Tengah, Aceh Timur dan Aceh Singkil ) Hingga Propinsi Sumatera Utara ( Kabupaten Langkat dan Karo ) dengan luas 80.000 hektar

Gunung Leuser

Secara Administratif menempati tiga perempat luas taman nasional tersebut. Secara spesifik kawasan gunung Leuser terdiri dari Suaka Margasatwa ( SM ) Kluit 20.000 ha, SM Gunung Leuser 416.500 ha, SM Kappi 142.800 ha, SM Langkat Selatan 82.985 ha, SM sikundur 60.000 ha, Taman Wisata Lawe Gura 9.200 ha, TW Sikundur 18.500 ha, dan hutan lindung serta hutan produksi terbatas seluas 292.707 ha.

Ekosisem Leuser yang terletak pada 3-4º LU dan 97-98º BT, yang meliputi 100 km sepanjang Pegunungan Bukit Barisan dan membentang dengan batas ketingian 0 – 3455m dari permungkaan laut. Dengan demikian ini menjadikan Taman Nasional Leuser merupakan taman nasional yang terbesar di Indonesia.

Taman Nasional Gunung Leuser sendiri mengambil nama dari Gunung Leuser (3404 M dpl) di Aceh. Taman nasionalnya meliputi ekosistem asli dari pantai sampai pegunungan tinggi yang diliputi hutan lebat khas hujan tropis. Taman nasional ini dikelola dengan sistem zonasi untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya,pariwisata, dan rekreasi.

Mengapa Saya Harus Kesana ?

Gunung Leuser dan area disekitarnya dikenal dengan nama Kawasan Ekosistem Leuser yang menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO. Ada sekira 130 spesies dapat diidentifikasi di Taman Nasional Gunung Leuseryaitu: harimau sumatera, gajah, badak, siamang, kera, macan tutul, reptil, ikan, dan juga 325 spesies burung.
 
Gunung Leuser memiliki puncak tertinggi 3.381 m dan merupakan salah satu taman nasional terbesar dan paling beragam di Indonesia seluas 7.927 km² di ujung utara Sumatera. Ketika melintasi pemandangannya yang luar biasa, para petualang sejati seperti Anda tidak akan kecewa ketika Anda menjelajah taman ini.

Tidak Hanya itu Anda dapat Melihat Konserfasi orangutan yang mengesankan. Temukan kelembutan primata ini ketika Anda coba berinteraksi dengan mereka. Hutan Gunung Leuser juga memiliki kekayaan buah-buahan tropis seperti mangga, rambutan, durian, alpukat, jeruk, pepaya, dan jambu biji. 

Bentang Alam Gunung Leuser sangatlah luas, mencakup hutan bakau, hutan rawa, hutan hujan dataran rendah, hutan lumut, dan sampai hutan subalpine. Dengar berbagai ekosistem, Gunung Leuser ini sebenarnya merupakan kelompok berbagai cagar alam dan hutan, yaitu: Cagar Alam Gunung Leuser, Kappi Cagar Alam, Cagar Alam Kluet, Sikundur-Langkat Wildlife Reserve, Ketambe Research Station, Singkil Barat, dan Dolok Sembilin. 

Petualangan ke Gunung Leuser lebih dari sekedar petualangan besar ke kebun binatang sesungguhnya. Datang dan berkunjunglah ke sebuah desa kecil Ketambe yang ramah  dimana penduduk lokal secara alami memiliki pengetahuan mengenai flora fauna di sini. 

Jelajahi setiap jalan ketika Anda pergi ke taman ini. Melihat orangutan di alam mereka merupakan salah satu pengalaman terbaik dalam hidup Anda. Jadi, siapkan perlengkapan Anda untuk mempelajari kehidupan orangutan Di Kawasan Konserfasi ini

Kegiatan lain yang Anda mungkin coba adalah mengunjungi gua kelelawar, hiking sepanjang sawah dan perkebunan karet, mengunjungi proyek-proyek sosial seperti sekolah bahasa Inggris gratis, rumah anak-anak dan klinik, dan pasar Jumat gembira. Anda juga bisa bergaul dengan beberapa penduduk setempat dan menikmati suasana santai di warung makan lokal.

Untuk perjalanan yang lebih menantang, Anda bisa hiking ke puncak Gunung Leuser, yang memakan waktu sekitar 10-14 hari. Desa kecil Angasan adalah titik awal pendakian yang terbaik.
Sangat dianjurkan ketika Anda pergi ke hutan dengan membawa beberapa pemandu lokal. Semua pemandu di sini terpercaya dan  berlisensi, dan karenanya Anda tidak hanya akan aman tapi juga nyaman.

Bagaimana Cara Saya Kesana ?

Meskipun Puncak Leuser berada di NAD akan tetapi akses pendakian yang paling dekat dicapai dari Medan–Sumatera Utara, bukan dari Banda Aceh.Dewasa ini ada dua rute pendakian menuju puncak Leuser yang pertama adalah dari utara tepatnya dari desa Kedah, 

ini adalah rute normal yang sering dipakai pendaki, dari desa Kedah ke puncak leuser membutuhkan waktu paling cepat 7 hari pendakian, 

sedangkan rute pendakian satu lagi dari arah selatan, rute ini jarang dipakai karena cukup jauh dan medannya lebih berat.

AKSES KE SANA
Dari terminal Pinang Baris - Medan, pendaki dapat naik bis berukuran besar seperti Garuda, Pinem atau selian menuju Kutacene yang berjarak 233 km, dengan memakan waktu kira-kira 10-12 jam. Dalam perjalanan tersebut pendaki akan melewati brastagi dan Kaban jahe. Kutacane merupakan ibukota Aceh Tenggara. Daerah ini membentang diantara jalan raya yang menghubungkan Banda Aceh dengan Bakingan, yang membentang sepanjang 508 km.

Selain melalui Medan, Kutacane juga dapat ditempuh melalui Banda Aceh dengan mengendarai Colt L-300. Selanjutnya dari kutacane naik angkutan lokal ( Loser, Marmas ) Jurusan Blangkajeren ke Desa Angusan, atau dapat mencarter langsung ke Desa Kedah Penosan.

Bagaimana Dengan Rute Pendakiannya ?

GREEN SINEBUK ( KEDAH ) - SIMPANG ANGKASAN
Dari jalur Kedah Aceh Tenggara, puncak gunung yang dituju tidak kelihatan berbeda dengan gunung-gunung lain yang ada di Jawa. Green Sinebuk merupakan pos terakhir berupa Bungalow yang berada pada ketinggian 1555 mdpl. Vegetasi di sekitar daerah ini merupakan daerah perkebunan masyarakat dan hutan herogen dengan keadaan alam yang berupa perbukitan dataran tinggi. Setiba di daerah ini pendaki akan diserbu oleh para guide yang memasang tarif antara Rp. 800.000 s/d Rp.1.000.000 per pendakian.

Disekitar area ini terdapat 7 etnis penduduk yang mendiami seputar ekosistem Leuser yaitu Gayo, Aceh, Melayu, Alas, Singkil, Karo dan Pakpak. Untuk menuju puncak gunung Leuser diperlukan waktu selama 9-10 hari tergantung cuaca dan kondisi fisik pendaki. Maka secara total pulang - pergi, pendakian memakan waktu kira -kira 14-16 hari. untuk mencapai puncak gunung Leuser pendai harus melewati 7 gunung lagi sebagai persyaratannya.

Hutan pertama yang ditemui kondisinya masih cukup rimbun dan berlumut yang menyebabkan jalan setapaknya sangat licin. karena lebatnya hutan di daerah ini, sinar mataharipu tidak samai ke tanah sehingga kelembabannya menjadi abadi. 

Menurut penduduk setmpat, daerah di sekitar ini terdapat " persimpangan siluman " yang merupakan sebuah persimpangan menuju perkebunan ilegal " perkebunan daun surga " yang di kelola oleh oknum - oknum tertentu. Disinyalir harimau Sumatra masih berkelian di sekitar daerah ini. dan di sepanjang jalan akan disajikan pemandangan hewan - hewan yang langka.
Menuju Simpang Angkasan diperlukan waktu normal pendakian 9-10 jam, itupun jika di dukung cuaca yang bersahabat.

SIMPANG ANGKASAN - JAMBUR
Simpang Angkasan terdapat disebuah pegunungan yang berada di ketinggian 1525 mdpl. Vegetasi di sekitar adalah hutan heterogen dan hutan yang telah hangus terbakar.Banyak terdapat jenis burung dan tumbuhan pemangsa binatang ( kantong semar ). Didaerah ini pendaki diwajibkan waspada karena terdapat percabangan lintasan yang cukup membingungkan. Untuk itu diperlukan Orientasi dan navigasi yang jitu dan tepat agar pendaki dapat meneruskan perjalanan menuju jambur. Lintasan menuju Jambur mulai nanjak dan berat dengan lebatnya vegetasi yang di dominasi oleh juluran pohon rotan. Diperlukan waktu 2-3 jam menuju JAmbur.

JAMBUR - PUNCAK ANGKASAN
Jambur merupakan sebuah pos pendakian yang berupa tanah terbuka dan disekitar terdapat genangan air yang dapat digunakan sebagai keperluan memasak bagi para pendaki. Untuk menuju puncak Angkasan diperlukan waktu 3-4 jam dengan lintasan yang tetap menanjak.

PUNCAK ANGKASAN - SIMPANG JI'IT
Puncak Angkasan berada pada ketinggian 2891 mdpl. Disini pendaki dapat menjumpai beberapa jenis fauna. Perjalanan kesana ditempuh dengan menyusuri sebuah punggungan yang berhutan sangat lebat. Perjalanan kira-kira memakan waktu 2-2.5 jam dengan panjang lintasan 3.4 km.
Simpang JI'IT biasa dikenal juga dengan simpang 21. Selepas area ini lintasan tetap landai. Sekitar 1 km kemudian pendaki akan memasuki area hutan kayu manis. Selanjutnya pendaki harus benar- benar kembali menentukan orientasi medan yang tepat karena lintasan banyak tertutup oleh semak. Untuk sampai lintasan Badak pendaki perlu menempuhnya selama 3.5 - 4 jam dengan lintasa menanjak.

LINTASAN BADAK - BLANGBEKE
Lintasan Badak merupakan area camp yang berada didekat Bukit Perpanji. Biasanya pendaki berada disini jika telah memasuki hari kelima. Setelah itu lintasan menuju Blangbeke sangatlah panjang yang memakan waktu pendakian 8-10 jam. Untuk itu pendaki dianjurkan menimbun logistik sebagai cadangan m,akanan saat turun kelak.
Medan menuju Blangbeke lebih terbuka dan banyak vegetsi semak perdu.

BLANGBEKE - KOLAM BADAK
Selepas area Blangbeke kondisi medan mulai memasuki daerah berhutan lebat dan pepohonannya diselimuti lumut tebal. Vegatasi sepanjang lintasan ini sangatlah beragam mulai dari pohon berbatang keras dan lebat hingga semak dan benalu yang menempel apada pepohonan besar tersebut. Namun sepanjang lintasan ini belum dapat ditemui edelweis. Selepas area tersebut pendaki akan menyebrangi tiga buah sungai kecil dan sangat jernih dan dingin, dan sebuah sungai yang cukup besar dengan luas penampang mencapai 10m, yang bernama sungai Alas 2 . sekitar 3 jam kemudian, pendaki akan tiba di Camp Kolam Badak.

KOLAM BADAK - BIPAK
Dinamakan kolam badak karena tempat ini sering digunakan berkubang oleh Badak-Badak Sumatera. Panorama disekitar kolam badak ini sangatlah indah bila cuaca cerah. Karena lokasinya sangat terbuka sehingga memungkinkan pendaki untuk menyaksikan area di kawasan bawah. selain itu di tempat ini juga terdapat genangan air yang menyerupai sebuah danau. 

Ditempat yang cukup terbuka dengan sinar matahari yang cukup ini pendaki dapat menyempatkan diri menjemur segala perlengkapan pendakian yang basah.
Selepas area kolam badak medan yang akan dilalui pendaki kembali menanjak dan sesekali menurun dengan pemandangan yang sangat indah. untuk mencapai Camp Bipak perlu waktu 5.5-6 jam.

BIPAK - BIPAK KALENG
Bipak kaleng merupakan sebuah pos yang berasal dari kata bivoak atau bivak. Tempat ini berada disebuah puncak bukit kecil yang tak bernama, biasanya pada hari ke 7 pendaki akan tiba disini. Puncak Leuser belumlah menampakan dirinya. Untuk sampai ke bipak kaleng memakan waktu selama 5-6 jam pendakian dengan medan yang hampir sama dengan sebelumnya, yakni naik turun melewati perbukitan dan lembah.

BIPAK KALENG - BIPAK BATU
Dinamakan bipak kaleng karena diarea ini terdapat bekas kaleng sisa makanan yang didrop dari helikopter kepada rombongan yang kehabisan perbekalan. untuk sampai ke bipak batu hanya memerlukan waktu 30-45 menit.

BIPAK BATU - PADANG SABANA
Dinamakan bipak batu karena di tempat ini banyak terdapat batu berserakan dengan dikelilingi vegetasi semak dan nyaris tidak terdapat pepohonan. Dari area ini puncak Gunung Leuser masih belum tampak. Selepas area ini lintasan landai dan tidak begitu menanjak. Ditengah pendakian dapat di temui sebuah sungai kecil yang membentang, airnya jernih. Untuk mencapai padang sabana diperlukan waktu 4-4.5 jam.

PADANG SABANA - PUNCAK LOSER
Padang sabana merupakan padang rumput yang sangat luas dan indah. Area ini dapat digunakan pendaki sebagai tempat summit attack untuk keesokan harinya menuju puncak Loser. Lintasan menuju puncak loser tidaklah begitu menanjak dan hanya membutuhkan waktu selama 1.5 jam.

Puncak Loser merupakan yang tertinggi dari puncak Leuser. Puncak ini mempunyai ketinggian 3404 mdpl, dan hanya berdampingan dengan puncak gunung Leuser yang merupakan rentetan Bukit Barisan yang memanjang di sepanjang pulau Sumatera.

Kemudian perjalanan dapat dilanjutkan menuju Puncak Leuser yang membutuhkan waktu pendakian 5-6 jam, dengan melewati beberapa punggungan. Setiba di Puncak Leuser pendaki dapat menyaksikan indahnya Taman Nasional Gunung Leuser yang berbukit -bukit bergelombang seluas 950.000 ha dan dihiasi oleh deburan ombak nun jauh di sisi selatan diantara kabut tipis yang melintas, yang menyadarkan betapa kecilnya umat manusia dibandingkan ciptaan Tuhan.

Bagaimana Dengan Akomodasinya ?

Gunung Leuser terletak di wilayah pedalaman, sehingga fasilitas dan akomodasi untuk wisatawan nyaris tidak ada, kecuali hanya beberapa rumah adat penduduk yang disediakan untuk menginap para pendaki gunung yang bermalam.

Untuk Pendaki silakan mencoba dan rasakan Tracknya.Mungkin Homestay Adalah pilihan terbaik disana.selain menghemat biaya perjalanan anda juga dapat memperlajari kehidupan masyarakat di wilayah pedalaman Gunung Leuser

Kapan Sebaiknya Saya Kesana ?

Waktu terbaik untuk berkunjung ke Gunung Leuser adalah dari bulan Maret Hingga Agustus,Dikarenakan Pada Bulan Ini Untuk Wilayah Sumatera Utara Dan Provinsi Nanggroe Aceh Darusalam Masuk Kedalam Musim Kemarau,Sehingga Kondisi Cuaca Sangat Bersahabat Bagi Anda Untuk Melakukan Pendakian

Syarat Apa Yang Harus Saya Lakukan Sebelum Kesana ?

PERIZINAN
Selain medan yang membahayakan, juga karena keadaan keamanan di NAD belum sepenuhnya stabil maka pendaki diharapkan mengurus segala perizinan mulai dari Pemda TK I,Kadit Sospol,Kapolres Aceh Tenggara,Basarnas di KKR Polonia Medan,TNGL Aceh Tenggara, Surat keterangan dari organisasi pendakian dan juga surat keterangan dokter.

Know Before You Go

  • Meskipun  Puncak Gunung Leuser berada di NAD akan tetapi akses pendakian yang paling dekat dicapai dari Medan–Sumatera Utara, bukan dari Banda Aceh
  • Pendakian Membutuhkan Waktu Kurang Lebih 15 Hari Jadi Persiapkanlah Kondisi Fisik,Bekal Makan Dan Bekali Pula Diri Anda Dengan Obat-Obatan Yang Memadai Selama Pendakian Disana
  • Pandai-Pandailah Memanajemen Kalori Dan Makanan Anda.Untuk Menghindari Habisnya Bekal Makanan Ada Baiknya Bekal Makanan Anda Di Timbun Di Wilayah Bivak Kaleng,Ini Juga Di lakukan Oleh Semua Pendaki Disana.Hal Ini Berfungsi Sebagai Cadangan Makanan Atau Sekedar Meringankan Beban Yang Anda Bawa Selama Perjalanan Baik Perjalanan Menuju Puncak Maupun Perjalan Pulang Nantinya
  • Gunung Leuser Merupakan Konservasi Hutan yang Sangat Terjaga Banyak Hewan Buas yang Melintas Selama Anda Menuju Puncaknya Antara Lain yaitu: harimau sumatera, gajah, badak, siamang, kera, macan tutul, reptil.Jadi Silahkan Pergunakan Guide Yang Memahami Kondisi Alam Yang Baik
  • Pendakian Sangatlah Memakan Waktu Yang Cukup Panjang Dan Tidak Hanya Itu,Anda Juga Harus Memiliki Makanan Yang Cukup Untuk Di Bawah Kesana,Jadi Bawalah Forter(Pembawa Barang).
  • Vegetasi Gunung Leuser Adalah mencakup hutan bakau, hutan rawa, hutan hujan dataran rendah, hutan lumut, dan sampai hutan subalpine,Maka Fari Itu Pencegahan terhadap Malaria penting namun Anda harus menghubungi dokter Anda tentang tindakan pencegahan atau pengobatan jika terjadi infeksi. 
  • Anda juga perlu memastikan asuransi  kesehatan jiwa Anda dari penyedia asuransi, mereka akan menanggung biaya terhadap resiko trekking di hutan, khususnya di hutan lebat Leuser.
  • Pendaki pemula Tidak dianjurkan Untuk Melakukan Pendakian Disini,Karena Kondisi Alam dan Lamanya Pendakian Menjadi Beban Tersendiri Pada Saat Anda Menapaki Puncaknya
  • Obat-Obatan
    • krim sunblock.
    • Obat Anti Diare.
    • Pil Malaria.
    • Pembasmi serangga.
    • Garam Dehidrasi.
    • Obat Anti Flu.
    • Antibiotik.
    • Anda harus memiliki vaksinasi Tetanus yang masih berlaku.
Jadi Bagaimana Sahabat TravelEsia,Apakah Anda tertarik Untuk mendaki dan menjajakan kaki di Gunung Leuser.Jika Anda berkunjung ke Nangroe Aceh Darusalam Sempatkanlah Untuk Mengunjungi Gunung Leuser sebagai destinasi wisata anda.Mari Kita Dukung Indonesia Untuk Menjadi Destinasi Wisata Dunia


Share artikel ke: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg