BREAKING NEWS

Taman Nasional Wasur : Menjelajahi Si Mutiara Hitam Papua


Taman Nasional Wasur - Taman Nasional Wasur Di papua merupakan salah satu dari beberapa taman nasional yang di miliki indonesia.Keaneka ragaman jenis hewan,tumbuhan serta vegetasi hutan yang berbeda membuat Taman Nasional Wasur layak untuk kita bahas pada kesempatan kali ini

Taman Nasional Wasur

Taman Nasional Wasur

merupakan perwakilan dari lahan basah yang paling luas di Papua/Irian Jaya dan sedikit mengalami gangguan oleh aktivitas manusia.Taman Nasional Wasur ditetapkan berdasarkan SK Menhut No. 282/Kpts-VI/1997 Tanggal 23 Mei 1997, dengan luas 413.810 ha, yang merupakan pengembangan dari dua kawasan Suaka Alam yaitu Suaka Margasatwa Wasur dan Cagar Alam Rawa Biru

Taman Nasional Wasur merupakan salah satu dari 50 Taman Nasional di Indonesia yang baru dikelola dalam bentuk UPT (Unit Pelaksana Teknis) sejak tahun 1997. Sebelumnya pengelolaan kawasan TNW dilaksanakan oleh Sub Balai Konservasi Sumber daya Alam Irian Jaya II C.q. Sub Seksi Konservasi Sumber daya Alam Merauke bersama – sama WWF ID. 0105 merauke.

Mengapa Saya Harus Kesana ?

Taman Nasional Wasur
Sekitar 70 persen dari luas kawasan taman nasional berupa vegetasi savana, sedang lainnya berupa vegetasi hutan rawa, hutan musim, hutan pantai, hutan bambu, padang rumput dan hutan rawa sagu yang cukup luas. Jenis tumbuhan yang mendominasi hutan di kawasan taman nasional ini antara lain api-api (Avicennia sp.), tancang (Bruguiera sp.), ketapang (Terminalia sp.), dan kayu putih (Melaleuca sp.).

Jenis satwa yang umum dijumpai antara lain kanguru pohon (Dendrolagus spadix), kesturi raja (Psittrichus fulgidus), kasuari gelambir (Casuarius casuarius sclateri), dara mahkota/mambruk (Goura cristata), cendrawasih kuning besar (Paradisea apoda novaeguineae), cendrawasih raja (Cicinnurus regius rex), cendrawasih merah (Paradisea rubra), buaya air tawar (Crocodylus novaeguineae), dan buaya air asin (C. porosus).

Keanekaragaman hayati bernilai tinggi dan mengagumkan di Taman Nasional Wasur, menyebabkan kawasan ini lebih dikenal sebagai “Serengiti Papua”.

Tidak Hanya itu,Lahan basah di taman nasional ini merupakan ekosistem yang paling produktif dalam menyediakan bahan pakan dan perlindungan bagi kehidupan berbagai jenis ikan, udang dan kepiting yang mempunyai nilai ekonomis tinggi.

Taman Nasional Wasur
Berbagai jenis satwa seperti burung migran, walabi dan kasuari sering datang dan menghuni Danau Rawa Biru. Oleh karena itu, Danau Rawa Biru disebut “Tanah Air” karena ramainya berbagai kehidupan satwa. Lokasi ini sangat cocok untuk mengamati atraksi satwa yang menarik dan menakjubkan.

Selain itu ada penangkaran kangguru yang hingga Desember 2008 berjumlah 30 ekor serta Rumah Semut atau Musamus. Nama tersebut didapat karena semut sendiri lah yang membangun 'istana'nya dari rumput liur dan liur mereka. Rumah semut unik karena ventilasinya berupa lorong yang melindungi koloni semut dari hujan dan membantu melepas panas ke udara di musim kemarau. Keistimewaan inilah yang menjadi alasan kenapa Musamus adalah lambang daerah Kabupaten Merauke

Bagaimana Cara Saya Kesana ?

Taman Nasional Wasur
Taman Nasional ini berjarak sekitar 85 kilometer dari Kota Merauke,Dari Jayapura ke Merauke (Pesawat Terbang) dengan waktu 1,5 jam, 

kemudian dari Merauke ke lokasi menggunakan kendaraan roda empat dalam waktu satu sampai dua jam melalui jalan trans Irian (Jayapura-Merauke).

Bagaimana Dengan Akomodasinya ?

Taman Nasional Wasur
Salah satu lokasi yang layak dikunjungi di taman nasional ini adalah Danau Rawa Biru. Berbagai jenis satwa seperti burung migran, walabi, dan kasuari sering datang dan menghuni Danau Rawa Biru. 

Danau ini disebut “Tanah Air” karena ramainya berbagai kehidupan satwa.dan untuk akomodasi sudah mudah di temukan di sekitar objek wisata

Kapan Sebaiknya Saya Kesana ?

Bila Sahabat NusaPedia tertarik mengunjungi Taman Nasional Wasur maka musim kunjungan terbaik adalah pada bulan Juli sampai November. Kamu bisa berangkat dengan pesawat terbang dari kota Jayapura ke Merauke. Setelah itu menggunakan kendaraan roda empat ke lokasi melalui jalan trans Irian (Jayapura-Merauke).

Know Before You Go...!!!!

  • Sangat bijak bila Anda selalu menyediakan air untuk diminum dalam kemasan yang mudah dibawa.
  • Krim pelindung atau tabir surya hendaknya selalu dibawa dan dipakai sesuai kebutuhan karena di daerah ini udara sangat panas walau angin berhembus cukup menyegarkan.
  • Anda perlu juga membawa pelindung anti nyamuk.
  • Jelasnya di sini tak cukup sinyal handphone Anda untuk aktif, tak pula terjangkau jaringan televisi, serta tidak ada pula pedagang kaki lima. Semua itu telah menjadikannya Plengkung sebagai kawasan paling ideal untuk Anda yang ingin berselancar dan benar-benar menjauh sejenak dari peradaban kota
Zona Inti : Luas ± 127.590 Ha, terbagi 2 (dua) dengan panjang keliling : Bagian Utara ± 82 Km, Bagian Selatan ± 184 Km dengan Total panjang keliling ± 266 Km
• Zona Rimba : Luas ± 211.320 Ha, terbagi 2 (dua) dengan panjang keliling : Bagian Utara ± 229,2 Km, Bagian Selatan ± 316,8 Km dengan Total panjang keliling ± 546 Km
• Zona Pemanfaatan Intensif : Luas ± 56.100 Ha, dengan total panjang keliling : ± 380 Km
• Zona Pemukiman : Luas ± 18.800 Ha, dengan total panjang keliling : ± 73,6 Km terbagi atas : Desa Kondo ± 20 Km, Tomerau ± 18 Km, Wasur ± 13,4 Km, Rawa Biru (Yereu) ± 20,4 Km, Yanggandur ± 15 Km, Sota ± 18 Km, Bokrum ± 25,8 Km, Tambat ± 23,8 Km dan Soa ± 19,2 Km. 
    Jadi bagaimana Sahabat NusaPedia Apakah Anda tertarik Untuk Menjelajahi Si Mutiara Hitam Papua Jika Anda Berkunjung ke papua,Sempatkanlah mengunjungi Taman Nasional Wasur.Mari Dukung Indonesia Untuk Menjadi Destinasi Wisata Dunia

    Share artikel ke: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg