BREAKING NEWS

Menu

Nyalimu Gede Kalau Berani Masuk Kampung Ini! Kertasura, Desa Yang Ditakuti Para Ular


Ular katak dan cicak merupakan hewan yang menjijikan dan menakutkan bagi masyarakat pada umumnya, namun berbeda dengan desa satu ini. 

3 jenis hewan melata ini cukup menjanjikan, mengapa hal tersebut bisa terjadi? Yuk simak dibawah ini.

Tak ada yang tahu persis kapan bisnis hewan melata ini dimulai di Desa Kertasura Kecamatan Kapetakan Kabupaten Cirebon, ratusan warga di desa itu kini aktif menjalani bisnis rumahan tersebut.

Beberapa warga mengatakan bisnis ular dimulai saat ada salah seorang warga di desa tersebut yang memiliki majikan atau bos warga tionghoa. 

IMAGES SOURCE (LIPUTAN6. COM)

Suatu waktu sang majikan membutuhkan ular untuk obat, nah dari sana pesanan ular, katak hingga cicak itu datang. Ada yang jadi pemburu atau pengebor, pekerja borongan, penyamak kulit ular hingga pemotong hewan, dari awalnya menjijikkan bisnis itu pun berkembang menjadi menjanjikan.

Pengolahan hewan melata itu bahkan mematik perhatian dunia, industri rumahan itu mampu menggerakkan roda perekonomian warga, bahkan ada ratusan warga yang terlibat dalam pengolahan ular, kodok dan cicak ini. 

Khusus untuk ular, selain untuk kebutuhan obat ada juga yang mengambil kulitnya untuk produksi bahan kulit seperti tas, sepatu, dan lainnya. 

Sementara kodok dan cicak untuk konsumsi sehari-hari dan juga bahan obat-obatan, di desa kertasura ada 5 tempat pengolahan katak, ular dan cicak yang semuanya menjadi penyuplai kebutuhan restoran dalam negeri maupun luar negeri, dengan penuh ketelitian warga mengumpulkan katak dan memisahkan ukurannya dalam berbagai karung di tempat pengolahan. 

Dalam sehari tempat pengolahan ini mampu menghasilkan hampir 300 kg katak yang dijadikan komoditi ekspor ke sejumlah negara seperti Thailand, Singapura, Brazil Amerika, Kanada, Jerman hingga Inggris.

IMAGES SOURCE (RADARCIREBON. COM)

Pengolahan katak yang sudah berlangsung sejak puluhan tahun silam ini telah menjadi sumber penghasilan warga setempat, mereka seolah tak pernah merasakan geli atau takut terhadap ular-ular tersebut karena secara turun temurun warga telah melimpahkan aktivitas pengolahan ular ini ke anak cucu mereka untuk tetap menghasilkan pundi-pundi rupiah. 

Mujarab ya gan ternyata 3 hewan menggelikan tersebut, semoga desa kertasura bisa mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah setempat karena dapat mendongkrak perekonomian lokal dan kesejahteraan daerah kertasura itu sendiri.


Share artikel ke: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg