Pernak-Pernik Imlek Tahun 2020 yang Paling Banyak Diburu |
Perayaan Tahun Baru China atau lebih dikenal dengan Imlek tinggal menghitung hari. Imlek identik dengan berbagai pernak-pernik dan dekorasi khas Tionghoa yang unik.
Masyarakat Tionghoa mempercayai bahwa berbagai pernak-pernik Imlek bukanlah hiasan semata, melainkan sebuah benda yang dapat membawa pengaruh positif dan keberuntungan untuk tahun-tahun berikutnya.
Berikut ini adalah beberapa pernak-pernik Imlek yang paling banyak diburu pada tahun 2020, dan makna mendalam dibaliknya.
1. Lampion
Tak lengkap rasanya jika Imlek dirayakan tanpa adanya lampion merah yang kas. Bagi masyarakat Tionghoa, lampion adalah simbol penerangan hidup, persatuan, kebersamaan, keberuntungan, kebahagiaan, semangat, dan kelancara rejeki.
Biasanya lampion digantung di atap-atap rumah atau sudut-sudut kota sebagai tambahan penerangan saat Imlek.
2. Pohon Jeruk Mandarin
Pohon jeruk mandarin atau disebut juga Gam Gat See memiliki makna emas dan keberuntungan. Biasanya masyarakat Tionghoa membeli pohon jeruk mandarin untuk diletakkan di sudut ruangan.
Buah jeruk menjadi simbol untuk warna emas, uang, dan energi positif. Dengan adanya pohon ini di dalam rumah, diharapkan di tahun berikutnya akan memberikan banyak hal positif untuk keluarga yang mendiaminya.
3. Petasan
Petasan selalu dibunyikan untuk semakin menyemarakkan suasana Imlek.
4. Chunlian
Chunlian adalah dekorasi berbentu tulisan kaligrafi berbahasa mandarin yang biasanya diletakkan di sisi kanan dan kiri pintu masuk rumah.
Chunlian adalah dekorasi berbentu tulisan kaligrafi berbahasa mandarin yang biasanya diletakkan di sisi kanan dan kiri pintu masuk rumah.
Chunlian biasanya berupa harapan dan doa yang akan dicapai di tahun berikutnya. Chunlian dapat juga berupa puisi yang bermakna baik di atas kertas merah panjang.
5. Kertas Gantung
Akan banyak sekali kertas gantung berisi tulisan berbahasa mandari saat perayaan Imlek tiba. Biasanya isi tulisan berupa ucapan Gong Xi Fa Cai, Fu, atau Chun. Fu memiliki arti bahagia, sering juga dipasang terbalik menjadi Dao yang berarti tiba. Chun bermakna musim semi, karena Imlek juga dikenal sebagai Festival Musim Semi untuk masyarakat Tionghoa.