BREAKING NEWS

Menu

Taman Wisata Alam Muka Kuning : 'Membelah' Oase Hijau Kota Batam



Taman Wisata Alam Muka Kuning - Secara Administrasi Pemerintahan, Taman Wisata alam Muka Kuning terletak ini terletak di kawasan Simpang Dam, Muka Kuning, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia. Letaknya berdekatan dengan kawasan industri Batamindo, di mana terdapat banyak pekerja dari seluruh Indonesia yang berdomisili di sekitar kawasan Muka Kuning.

Sebagai kawasan konservasi, Taman Wisata Alam Muka Kuning menyimpan banyak keanekaragaman hayati.sejumlah flora khas yang ada di kawasan itu adalah bintagur, tempoyam, nibung, kempsa, pasak bumi, balam, meranti, riang-riang, manggis-manggisan, dan pelawan. Sedangkan fauna yang hidup di kawasan seperti kera ekor panjang, babi hutan, kancil, napu, kijang, lutung, beruk, bajing, biawak, tiung, gagak, tekukut, raja udang, dan elang laut.

Sejarah Penetapan Taman Wisata Alam

Kawasan hutan wisata muka kuning Ditetapkan melalui SK.Menhut No.427/Ktps-II/1992 Tanggal 5 Mei 1992 dengan luas kawasan 2.065,62 Ha. Kawasan ini berbatasan, sebelah Timur dengan Kel.Tanjung Piayu, sebelah Barat dengan HL. Bukit Tiban, sebelah Selatan dengan Kel.Sagalung. Secara Geografis kawasan ini terletak di 0 59’-0 112’LU dan 103 53’30’’-140 8’30” BT. Kawasan ini berada di Kec.Batam Timur Kota Batam Provinsi Kepulaua Riau.

Mempunyai fungsi pokok sebagai perlingdungan sistem penyangga kehidupan pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa liar serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang terutama dimanfaatkan kegiatan wisata/alam.

Potensi Taman Wisata Alam Muka Kuning

Batam mempunyai luas hutan sebesar 52225,456 Ha (Badan Pusat Statistik Kota Batam, 2014). Satu diantara hutan yang terdapat di Batam adalah Hutan Wisata Pancur, Hutan ini mempunyai nama asli Taman Wisata Alam Muka Kuning. Kawasan Taman Wisata Alam Muka Kuning memiliki pohon-pohon yang tinggi dan udara yang lembab sehingga habitat yang sesuai untuk pertumbuhan jamur.

Ada bermacam-macam flora, di antaranya ada kantong semar, bintagur, tempoyam, nibung, kempsa, pasak bumi, balam, meranti, riang-riang, manggis-manggisan, dan pelawan. Faunanya juga tak kalah beragam, seperti ada kera ekor panjang, babi hutan, kancil, napu, kijang, lutung, beruk, bajing, biawak, tiung, gagak, tekukut, raja udang, dan elang laut. 
Rumah Kantung Semar. Foto: Harley Sastha

Nuansa khas hutan hujan sangat jelas terlihat. Medan jalur tracking-nya tidak berat. Beberapa tanjakan yang saya lalui masih cenderung landai. Tidak ada yang ekstrem. Kemiringannya tidak lebih dari 15 derajat.  
Dari Kampung Trembesi, kami tracking memasuki hutan Taman Wisata Alam Muka Kuning menuju camping ground yang berada di sekitar Waduk Muka Kuning. Menikmati panorama hutan disepanjang jalur tracking di jantung Kota Batam memiliki sensasi tersendiri. Walaupun tidak sempat bertemu dengan jenis satwa yang ada hidup disini, namun tetap tidak mengurangi keseruannya.  
Setelah berjalan sekitar 90 menit 'membelah' hutan, akhirnya saya pun tiba di salah satu objek wisata alam yang ada di dalamnya. Telaga Bidadari, begitu nama tempat tersebut dikenal. NusaPedia sendiri belum mendapat informasi, kenapa tempat tersebut diberi nama seperti itu. Asumsi NusaPedia, mungkin karena tempatnya yang berada di tengah hutan Taman Wisata Alam Muka Kuning yang sunyi. Berada di antara bebatuan dengan aneka bentuk, membuat telaga tersebut terlihat unik dan menarik. Kolam telaga memang mengundang siapa pun yang tiba di tempat ini untuk merasakan kesegaran airnya. Namun, karena tidak membawa pakaian ganti, saya pun melewati kesempatan tersebut.   
Sumber Gambar : jejakpiknik

Meninggalkan kawasan telaga bidadari, saya kembali ke jalur tracking untuk menyusuri hutan. Melalui beberapa jembatan kayu. Sekitar setengah jam mendekati area camping ground, jalur tracking yang melintasi pinggiran Waduk Muka Kuning.  
Sepanjang jalur ini menyajikan panorama tersendiri. Sesekali, kamu dapat berjalan ke sisi waduk untuk melihat lebih dekat. Terlihat cantik dan menyegarkan. Di tengah-tengah waduk terlihat ada daratan kecil seperti pulau.
Embusan angin waduk memberikan kesejukan setelah berjalan menyusuri hutan. Serasa ingin berlama-lama rasanya. Suasanya tenang dan sunyi. Rumpun kantong semar yang tumbuh di pinggir waduk menarik perhatian saya saat itu. Salah satu jenis kantong semar yang hidup di dalam kawasan Taman Wisata Alam Muka Kuning.

  Keragaman Flora dan Fauna Taman Wisata Alam Muka Kuning 

a.Flora : Bintangur (Callophylum pulcherrimum), Tempoyam, Nibung (Oncosperma tiqilaria), Pasak bumi (schoutania sp),Kempas (Koompasia malaccencis). Balam (Palaquium sp), Ring-riang (Ploiarium altermifolium), Manggis-manggisan (Garcinia sp), Meranti (Shorea sp), Pelawa (Tristania sp).
b. Fauna : Kera ekor panjang (Macaca fascicularis), Babi hutan (Susscrofa), Kancil (Tragulus javanica), Napu (Traglusnapu), Kijang (Muntiacus muntjak), Lutung (Presbytis cristata), Beruk (Macaca nemestrina), Bajing (Callosciarus rotatus), Biawak (Varanus salvator), Tiung (Gracula sp), Gagak (Corpus sp), Tekukur (Streptopelia sp), Raja udang (Halcyon concreta), Elang laut (Haliatus leucogaster)

Cara Menuju Taman Wisata Alam Muka Kuning

Taman Wisata Alam Muka Kuning berada di tengah-tengah pulau Batam-Kota Batam, dengan akses jalan raya yang mengelilinginya. Jarak Batam Centre ke lokasi kawasan Taman Wisata Alam Muka Kuning hanya sekitar 3-5 kilometer.

Sumber Gambar : bbksdariau.id
Untuk mencapai kawasan Taman Wisata Alam Muka Kuning dapat ditempuh dengan route berikut:

Dari Jakarta ke Batam menggunakan pesawat udara 1,5 jam, untuk selanjutnya dari Bandara International Batu Besar-Hang Nadim ke lokasi kawasan Taman Wisata Alam Muka Kuning dapat menggunakan transportasi darat (taxi, dll.)

Alternatif lainnya dari Jakarta ke Batam, kalian dapat naik kapal laut dengan waktu tempuh sekitar 24 jam atau Jet Voil sekitar 17 jam. Lalu dari Pelabuhan Sekupang, Batam, ke TWA Muka Kuning menggunakan transportasi darat sekitar 20 menit. 

Fasilitas Taman Wisata Alam Muka Kuning


Namun jangan salah, di lokasi ini toilet bersih dan nyaman. Ada juga musala. Selain itu, ada fasilitas edukasi juga yang dibangun: Rumah Edukasi buat kamu yang ingin membaca buku-buku dan berdiskusi tentang konservasi alam serta berkegiatan di dalamnya sambil menikmati kopi nusantara. Di dalam Rumah Edukasi tersebut juga terpampang peta kawasan konservasi di Indonesia. 

Fasilitas toilet yang unik bentuknya di camping ground juga nyaman dan bersih. Foto: Harley Sastha

Tidak jauh dari tempat tersebut, ada juga rumah kantong semar. Di sini, kalian dapat melihat langsung jenis-jenis kantong semar yang menjadi penghuni Taman Wisata Alam Muka Kuning. Lengkap dengan informasi mengenai apa itu kantong semar serta bagaimana cara tumbuhnya dan lainnya.Untuk kalian yang ingin menuju Taman Wisata Alam Muka Kuning gampang, kok. 


Lokasinya sangat strategis, karena akses jalan raya mengelilinginya. Jarak Batam Centre ke lokasi hanya sekitar 3-5 kilometer. 

Share artikel ke: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg