Gunung Ijen - NusaPedia - Gunung Ijen merupakan destinasi wisata yang akan Sahabat NusaPedia bahas pada kesempatan ini .bila menyebut Gunung Ijen maka kamu akan ingat mengenai kaldera yang memiliki Fenomenal alam blue fire/blue flame nya yang langka.mengapa disebut langka dikarenakan hanya ada 2 di dunia sehingga membuat banyak turis lokal maupun mancanegara yang mengunjungi kawasan wisata Gunung Ijen ini untuk sekedar melihat pesona kawah api biru abadinya.
Gunung Ijen
terletak di Jawa Timur dekat kota Banyuwangi, adalah sebuah ekspresi pusat aktivitas vulkanik di timur pulau Jawa. Kompleks Ijen ini merupakan sebuah kaldera yang sangat besar dengan sejumlah bangunan-bangunan vulkanik yang lain, diantaranya dikenal dengan nama Gunung Ijen dan Gunung Raung adalah yang paling aktif.
Kawah Ijen (Ijen crater) merupakan sebuah danau terbesar di dunia dengan derajat keasaman yang sangat tinggi (pH <0,5) dan juga terisi air yang telah mengalami mineralisasi vulkanik. Juga terdapat sebuah solfatara permanen di tepi danau, yang terus-menerus menghasilkan belerang murni. Belerang ini ditambang oleh pekerja lokal. Sesekali juga terjadi ledakan akibat adanya kegiatan freatik, yang terjadi ditengah danau. Aktifitas freaktik ini ditengarai sebagai indikasi ancaman utama dan telah terjadi beberapa kali.
Kondisi pada Pra-kaldera (sebelum
terbentuk kaldera), tidak diketahui apa yang terjadi sebelum 300.000
tahun lalu, namun diperkirakan sudah terbentuk
Stratovolcano tunggal (Paleo Ijen) dengan perkiraan ketinggian 3500 m.
Gunung yang berisi lava dan pyroclastics ini berada diatas endapan
berumur Miosen (12.5 juta tahun) yang berupa batu gamping.
Pembentukan kaldera diperkirakan terkait
dengan letusan dengan volume besar yang menghasilkan (~ 80 km3) endapan
aliran piroklastik, yang mencapai ketebalan 100-150 m. Yang paling luas
berada di bagian utara lereng kompleks gunungapi ini. Peristiwa ini
diperkirakan terjadi beberapa waktu sebelum 50.000 tahun lalu, Ini
disimpulkan berdasarkan pada analisa umur dari K-Ar (50 ± 20 ka)
dari aliran lava dari Gunung Blau yang dianggap menjadi
unit pasca-kaldera tertua. Pada saat itu juga diperkirakan terjadi
pembentukan danau di lantai kaldera. Danau sedimen yang terdiri
dari serpih, pasir dan saluran sungai endapan yang terkena di daerah
utara dekat Blawan.
Mengapa Anda Harus Kesana..??
Kawah Ijen adalah kawah asam raksasa yang disebut-sebut sebagai kawah
paling asam terbesar di dunia. Kawah Ijen berada di puncak Gunung Ijen,
salah satu gunung aktif di Pulau Jawa yang terakhir meletus pada tahun
1999. Ketinggian dinding kalderanya mencapai 500 meter dengan total luas
area kawah sebesar 5466 hektar dan kedalaman kawah mencapai 200 meter.
Tingkat keasaman Kawah Ijen ini hampir mendekati angka nol dimana
semakin rendah angka atau semakin tinggi tingkat keasamannya semakin
mudah melarutkan berbagai benda-benda keras seperti batu atau bahkan
tubuh manusia sekalipun. Suhu kawah mencapai 200 derajat celcius.
Akan
tetapi dibalik semua kengerian itu, Kawah Ijen menjadi sebuah panggung
teater alam yang selalu menyajikan panorama pagi yang mempesona di
pelupuk mata.Setibanya di tepian Kawah Ijen kamu akan disambut dengan lanskap
danau yang membentang luas dan berisi air biru kehijauan. Di
dinding-dinding kaldera terdapat cahaya biru yang meliuk-liuk laksana
tarian magis. Cahaya itulah yang dikenal dengan nama api biru alias the blue fire.
Fenomena
api biru ini sangat langka, hanya bisa dijumpai di Kawah Ijen,
Indonesia dan di Islandia. Tak heran jika akhirnya wisatawan
berbondong-bondong ingin menyaksikannya.Di bibir Kawah Ijen ini pulalah kamu bisa melihat aktivitas penambang
belerang tradisional. Sejak dini hari mereka sudah merayapi punggungan Gunung Ijen guna sampai di Kawah Ijen.
Setibanya disini mereka menambang
belerang lantas dipikul turun gunung guna ditukarkan dengan rupiah.
Manusia-manusia perkasa ini menjadikan Kawah Ijen bukan semata tempat
wisata indah yang wajib dikunjungi, melainkan sumber mata pencaharian
mereka. Berbincang dengan para manusia super Gunung Ijen ini akan
menjadikan perjalananmu lebih bermakna.
Perjalanan pendakian menuju puncak Gunung Ijen ini umumnya dimulai
sesaat setelah pos retribusi dibuka pada pukul 01.00 dini hari. Dengan
estimasi waktu perjalanan sekitar dua hingga tiga jam dari waktu start sekitar
pukul 02.00 dini hari, diperkirakan para pendaki masih punya waktu
cukup panjang untuk dapat menyaksikan fenomena api biru di bibir Kawah
Ijen. Di sepanjang rute perjalanan pun terdapat beberapa pos yagn dapat
digunakan untuk beristirahat sejenak guna menghela nafas. Meski masih
pendaki pemula kamu tak perlu khawatir! rute trekking di Kawah Ijen ini cukup bersahabat.
Kalau para wisatawan berangkat dari kabupaten Bondowoso
pasti akan mendapatkan pemandangan mempesona dari perkebunan kopi dan
keelokan hutan pinus. Bukan hanya itu saja, para wisatawan juga akan
melewati sebuah air terjun yang airnya berasa pahit karena mengandung
belerang yakni air terjun banyu pahit.
Melakukan perjalanan ke puncak kawah Ijen
benar-benar sebuah pengalaman uang menakjubkan. Pesona keindahan Gunung Ijen bukan hanya karena pemandangan alamnya yang sangat indah namun
juga melalui pendakian selama kurang lebih 2 jam untuk bisa mencapai
puncak kita juga bisa melihat bagaimana masyarakat lokal disana hidup
berdampingan dengan alam bagaimana maayarakat melakukan aktivitas
penambangan belerang secara tradisional dll. Rasa lelah untuk mencapai
puncak kawah Ijen benar-benar terbayarkan setelah berhasil mencapai
danau vulkanik dengan luas sekitar 54 hektar yang dalamnya mencapai 200
meter.
Bagaimana Cara Anda Kesana..??
Pos pendakian Kawah Ijen berada di kawasan Paltuding, Desa Banyusari,
Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Untuk mencapai pos
Paltuding dapat ditempuh dari Kota Banyuwangi menuju arah barat melalui
jalur Licin – Jambu – Paltuding sejauh 38 kilometer. Jarak ini memang
terbilang dekat, namun kamu harus siap dengan kondisi jalanan yang
tergolong buruk akibat sering dilalui oleh truk pasir dan truk
pengangkut belerang.
Jalur alternatif selain dari Kota Banyuwangi yakni melalui Kota
Bondowoso menuju arah timur melalui jalur Wonosari – Sempol – Paltuding
sejauh sekitar 70 kilometer. Walaupun jarak tempuhnya lebih jauh
ketimbang dari Kota Banyuwangi, akan tetapi jalur ini merupakan jalur
favorit karena kondisi aspalnya cukup baik. Di sepanjang perjalanan kamu
akan dimanja dengan pemandangan menyegarkan berupa perkebunan kopi
serta pepohonan yang rindang.
Bila kamu tak membawa kendaraan pribadi, kamu dapat naik bus dari
terminal Kota Surabaya turun di terminal Banyuwangi atau menyewa jasa
ojek yang ada di sekitar area Stasiun Banyuwangi Baru atau Stasiun
Karangasem yang jaraknya tak terlalu jauh dari Kota Banyuwangi. Bila
kamu berangkat bersama rombongan dalam jumlah banyak, alternatif
transportasi yang dapat digunakan adalah mencarter mobil angkutan umum
menuju pos Paltuding dari Kota Banyuwangi. Bagi kamu yang tak ingin
repot untuk menuju pos Paltuding sebelum melakukan pendakian menuju
Kawah Ijen, opsi lain yang dapat dipilih ialah menggunakan paket jasa
wisata atau paket trip Kawah Ijen dari beberapa operator online yang
tersedia.
Bagaimana Dengan Akomodasinya..??
- Retribusi pos pendakian Paltuding: Rp 5.000 (wisatawan lokal), Rp 100.000 (wisatawan asing)
- Tiket masuk kendaraan roda dua ke Kawasan Taman Cagar Alam Ijen: Rp 2.000
- Tiket masuk kendaraan roda empat ke Kawasan Taman Cagar Alam Ijen: Rp 5.000
- Parkir kendaraan roda dua: Rp 3.000
- Parkir kendaraan roda empat: Rp 6.000
Kapan Sebaiknya Anda Kesana..??
Dibutuhkan waktu 6-7 jam perjalanan dengan jalan kaki dari desa Jambu ke
Kawah Ijen, dan keadaan jalan yang licin dan berbahaya. Waktu yang
disarankan untuk berkunjung ke Kawah Ijen adalah sekitar April –
Oktober, karena dalam waktu-waktu ini merupakan musim kemarau dan
jalanan di sekitar lokasi tidak licin dan lebih aman.
Know Before You Go...???
- Fenomena blue fire alias si api biru akan muncul pada malam hari hingga subuh, karena itu pastikan kamu sudah tiba di Kawah Ijen sebelum subuh. Pos Pendakian Paltuding sudah buka sejak pukul 01.00 dini hari, kamu bisa mendaki pada pukul tersebut atau pukul 02.00 WIB. Dengan estimasi waktu tempuh sekitar 2 hingga 3 jam jalan kaki, maka kamu memiliki banyak waktu untuk menikmati keindahaan di puncak Gunung Ijen.
- Walaupun rute pendakian Kawah Ijen tergolong cukup pendek, sebaiknya kamu tetap melakukan persiapan fisik untuk mencegah resiko kram otot.
- Bawalah peralatan pendakian yang aman dan mumpuni, seperti sepatu dan celana trekking, jaket, buff atau kupluk penutup kepala, dan ransel kecil.
- Pendakian pada dini hari akan terasa melelahkan. Karena itu bawalah makanan dan minuman untuk mengganjal perutmu sekaligus menambah pasokan energi. Air mineral juga memiliki fungsi ganda untuk membasahi masker supaya debu dan asap belerang tidak terhidup langsung ke dalam paru-paru.
- Jangan sampai lupa membawa masker! Bila masker kain dirasa belum cukup, bawalah masker jenis respirator yang lebih mampu menahan asap sulfur. Namun apabila kamua lupa atau tak sempat membawa, kamu bisa menyewanya di lokasi pendakian dengan tarif Rp 25.000.
- Bawalah juga kacamata bening untuk mencegah iritasi dan rasa pedih di mata akibat terkena asap sulfur dari Kawah Ijen.
- Bila kamu sudah sampai di bibir kawah untuk menyaksikan fenomena api biru atau The Blue Fire, jangan sekali-sekali berdiri terlalu dekat dengan api. Jarak yang terlalu dekat akan membuatmu lebih beresiko terkena kepulan asap sulfur yang pekat dan dapat membuyarkan penglihatan.
- Bersikaplah sopan ketika bertemu, berpapasan, atau bahkan sedang memotret para penambang belerang di bibir Kawah Ijen. Bila perlu, beri mereka sedikit yang kamu punya seperti air minum, rokok, atau makanan kecil yang kamu bawa.
- Bagi kamu penggemar fotografi, wajib hukumnya bila memotret Blue Fire atau fenomena api biru Kawah Ijen ini dengan menggunakan tripod.
- Jadilah seorang pejalan dan pendaki yang santun dan beretika. Mendakilah dengan santai dan jangan buang sampahmu sembarangan! Kantongi dan bawa turun sampahmu, kemudian buang di tempat yang telah disediakan.
Bagaimana Sahabat NusaPedia,apakah anda tertarik untuk melihat Pesona Kawah Api Biru Abadi Jika anda mengunjungi jawa timur makan belum lengkap bila tidak mengunjungi Gunung Ijen.Mari kita dukung indonesia sebagai destinasi wisata dunia.