BREAKING NEWS

Menu

Gunung Agung Berstatus Awas : Hindari 7 Destinasi Wisata Ini



Sahabat NusaPedia tingginya aktivitas vulkanik Gunung agung berdampak pada sektor pariwisata di bali, Status Gunung Agung dinaikkan dari Siaga atau level 3 menjadi Awas atau level 4 oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. yang berimbas, Bandara Internasional Ngurah Rai mulai Senin pagi ditutup selama 24 jam.

"Terhitung sejak hari ini, Senin, 27 November 2017, pukul 06.00 Wita, status Gunung Agung dinaikkan dari level III (Siaga) menjadi level IV (Awas).Aktivitas Gunung Agung, gunung suci dan tertinggi di Bali, kini semakin meningkat dan berstatus “Awas”. Meletus terakhir kalinya pada tahun 1963, gunung yang termasuk wilayah kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem ini tertidur panjang selama 120 tahun. Walau penerbangan masih belum mengalami dampak berarti, ada baiknya menghindari mengunjungi 7 destinasi Wisata Berikut :

1.Pura Besakih

Status Gunung Agung
Pura Besakih adalah tempat persembahyangan agama Hindu di Bali. Selain itu di dalam area Pura ini, tidak hanya terdapat satu Pura, tetapi banyak Pura. Karena begitu banyaknya terdapat Pura dalam satu wilayah, maka Pura Besakih Bali adalah Pura terbesar di Indonesia.

Pura Besakih Bali juga sering disebut dengan nama Pura Agung Besakih. Lokasi Pura Besakih terdapat di Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali.

Pura Besakih Bali terdiri dari 1 pusat Pura yang diberi nama Pura Penataran Agung Besakih dan terdapat 18 Pura pendamping yang berada di sekeliling dari Pura Penataran Agung Besakih. 1 buah Pura Basukian dan 17 pura lainnya.
Jika anda sudah pernah melihat foto-foto dari Pura ini, maka anda akan melihat anak tangga yang jumlahnya banyak dan terdapat pintu gerbang yang sangat besar. Gerbang inilah pintu masuk ke areal pusat Pura Penataran Agung Besakih.

Sayangnya lokasinya yang ada di kaki Gunung Agung membuat pura ini ditutup sementara waktu. Apalagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali menetapkan komplek Pura Besakih ke Kawasan Rawan Bencana (KRB) I yang berisiko terdampak letusan Gunung Agung.

2.Tirta Gangga

Status Gunung AgungObjek wisata Tirta Gangga Bali berada di kabupaten Karangasem, kabupaten yang berada di Bali timur. Jika anda menginap di tempat wisata Kuta, anda akan menempuh 2 jam waktu perjalanan dengan menggunakan mobil. Jika anda memerlukan peta petunjuk arah untuk mencari lokasi dari Taman Tirtagangga Karangasem Bali, silakan gunakan link ini, Lokasi Taman Tirtagangga Karangasem.

Selain objek wisata Tirtagangga, kabupaten karangasem juga memiliki tempat wisata yang menarik untuk anda kunjungi, seperti Candidasa, Taman Ujung Sukasada, pantai Amed dan Tulamben (pantai yang pasir hitam favorit wisatawan untuk melakukan aktivitas menyelam).

Luas area dari taman Tirtagangga 1,2 hektar, yang memanjang dan membentang dari arah timur ke barat. Terdapat tiga tingkatan bangunan di taman Tirtagangga Bali. Di bangunan tertinggi terdapat mata air yang berada di bawah pohon beringin. Bangunan level kedua, terdapat kolam renang dan bangunan yang paling bawah terdapat kolam hias dengan air mancur.

Adapun makna dari Tirta Gangga adalah Tirta yang berarti air suci dan gangga merujuk pada sungai paling di sucikan di India dan oleh umat Hindu di Dunia. Tentu nama ini bukanlah hanya sebutan belaka karena air di Tirta gangga sangat jernih karena berasal dari mata air langsung. dengan sistem pengairan yang kuno namun efektif dimana air ini selanjutnya akan mengairi ladang petanian di desa ini.

Pertama kali memasuki kompleks Tirta Gangga anda akan disambut oleh beberapa patung sebagai pertanda selamat datang. Terdapat sebuah kolam dengan berbagai patung ditengahnya dan anda dapat berjalan di tengah kolam tersebut karena tersedia jalan setapak yang dapat anda lalui.
Namun,untuk saat ini sebaiknya hindari lokasi wisata ini. Sebab, Tirta Gangga masuk dalam kawasan yang rawan terkena dampak jika Gunung Agung meletus.

3.Pantai Candi Dasa

Status Gunung Agung
Pantai Candi Dasa adalah salah satu wisata pantai di Bali yang terletak di desa Candi Dasa, kecamatan Manggis, kabupaten Karangasem dan berjarak sekitar 80 km dari Denpasar. Keberadaan pantai Candi Dasa tidak sebagus pantai-pantai lain di Bali karena sebagian pantainya rusak oleh ombak-ombak Selat Badung yang tergolong besar, sehingga pantai ini dilindungi pengaman yang terbuat dari beton yang dikenal dengan krib. 

Namun Candi Dasa memiliki pemandangan alam yang sangat menawan di mana setiap pengunjung dapat menikmati fenomena sunset dan sunrise Pesona alam menjelang matahari tenggelam di kawasan wisata ini tidak kalah menarik dengan pantai Kuta. Bahkan terlihat lebih menarik karena pada saat sunset, matahari akan terlihat lebih bulat yang terbenam di antara bukit dan laut sekitar Candi Dasa.

Ketika matahari benar-benar telah terbenam, masih memancarkan warna kemerahan di langit. Pada pagi hari, pemandangan matahari terbit tidak akan terlihat langsung di Candi Dasa karena tertutup beberapa bukit yang berada di sebelah timur kawasan wisata bali ini. Untuk dapat menikmati sunrise sebaiknya berjalan menuju ke arah Tanjung Iri, yang masih termasuk kawasan wisata Candi Dasa yang berada di sebelah timur.

Objek wisata Candidasa adalah sebuah kawasan resort yang terdapat pantai, restoran maupun tempat menginap. Jika anda berangkat dari Bandara International Ngurah Rai, akan memakan waktu selama 1 jam 40 menit, dengan jarak tempuh 64 kilometer.

Karena jarak yang jauh dari pusat pariwisata di Bali, membuat tempat wisata Candidasa tidak seramai seperti pantai Kuta ataupun pantai Sanur. Sebagian besar wisatawan yang menginap di kawasan wisata Candi Dasa adalah wisatawan yang ingin liburan di tempat sepi dan tenang. Selain itu, ada juga wisatawan yang memilih Candi Dasa untuk tempat persinggahan sebelum menuju Tulamben atau Amed untuk melakukan aktivitas scuba diving atau snorkeling.

Bagi anda yang suka melakukan aktivitas scuba diving atau snorkeling dan tidak ingin menempuh perjalanan jauh ke Bali timur dari Bali selatan. Maka anda dapat mencoba aktivitas scuba diving atau aktivitas snorkeling di Tanjung Benoa.
Tapi sayangnya, untuk sementara waktu kamu harus menghindari lokasi wisata satu ini, Sahabat NusaPedia. Sebab Pantai Candidasa berada di satu daerah yang sama dengan Gunung Agung, yakni Karangasem.

4.Menyelam di Tulamben

Status Gunung Agung
Tulamben adalah desa pinggir laut yang telah terkenal di dunia karena puing USAT Liberty yang sangat populer, dimana kebanyakan dari penyelam scuba menganggap ini sebagai salah satu tempat menyelam dengan akses pantai terbaik dunia. Menyelam di Tulamben tidak terbatas hanya dengan puing USAT Liberty, ada banyak lagi situs lainnya, semuanya cukup berbeda satu dengan yang lain dan masing masing memiliki kelebihan keragaman alam lautnya . Situs seperti Drop off, Coral Garden, dan Seraya. Dan perjalanan yang santai menuju sebelah timur laut Tulamben semakin menarik.

Alasan utama penyelam mengelilingi dunia untuk sampai ke Tulamben adalah puing USAT Liberty, terdampar hanya 40 meter dari pantai dan pastinya puing kapal dari PD II yang paling mudah dicapai.

Gabungan dari akibat bencana torpedo dan letusan gunung berapi yang menjadikan puing ini terdampar di tempat yang dangkal. Ujungnya terletak hanya 5 meter dibawah air, dan sisanya tenggelam di kedalaman sekitar 30 meter , yang berarti penyelam dengan segala level bisa menjelajahi puing ini, yang dihiasi dengan koral sehat, kipas laut, dan spons laut berukuran besar.

Dengan akses pantai yang mudah , kondisi tenang dan jarak pandang yang baik membuat puing kapal Tulamben menjadi tempat sempurna untuk penyelam pemula dan yang berpengalaman .

Namun sahabat NusaPedia untuk sementara waktu ini,sebaiknya hindari untuk mengunjungi lokasi tersebut dikarenakan  lokasi selam terbaik di Bali ini amat berdekatan dengan kawasan Gunung Agung, tepatnya di sisi timur laut Gunung Agung.

5. Bukit Nampo

Status Gunung Agung
Sejuknya alam pegunungan dengan perbukitan yang indah dan masih alami. Di bawahnya tampak area persawahan yang luas dan perkebunan yang mengijau. Lautan luas membentang di sisi tenggara pulau Bali dengan awan putih yang beriringan di atasnya. Tak kalah menariknya, pulau Lombok dengan gunung rinjaninya yang tampak di pagi hari, pulau Nusa Penida juga tampak jelas di selatan pulau Bali. Di pagi hari terlihat matahari terbit, sedangkan di malam hari, kelap kelip lampu di wilayah Karangasem termasuk di Kota Amlapura yang menambah indahnya suasana.

Berada pada ketinggian 795 meter dari permukaan laut membuat tempat ini menjadi sangat menarik dan ideal untuk melihat pemandangan alam yang indah di bawah sana. Kawasan ini mempunyai pesona alam yang indah dan masih alami sehingga sangat cocok bagi wisatawan yang ingin suasana alam yang berbeda.

Di dukung juga dengan sejuknya udara pegunungan, membuat tempat ini sangat diminati baik wisataawan lokal, maupun asing dan menjadi tempat favorit bagi kalangan anak muda.Suasana alam yang indah dan alami tidak hanya lokasi wisata ini, di perjalan menuju lokasi ini, pengunjung juga dapat menikmati suasana alam dengan bukit-bukit yang indah.

Namun, lokasinya yang berdekatan dengan Gunung Agung ini membuat Bukit Nampo dimasukkan ke dalam Kawasan Rawan Bencana I, sehingga pengunjung diharapkan untuk tidak mengunjunginya sementara waktu.

6.Taman Ujung Sukasada

Status Gunung Agung
Taman Ujung Sukasada adalah tempat peristirahatan Raja Karangasem yang terakhir. Obyek wisata satu ini biasanya cukup difavoritkan oleh para wisatawan.Tak heran, sebab Taman Ujung terkenal sangat cantik. Di dalamnya terdapat bangunan istana unik bergaya Bali dan Eropa, yang dikelilingi kolam-kolam cantik dan pepohonan asri.

Taman Ujung Karang Asem atau yang juga dikenal dengan Taman Ujung Sukasada adalah Objek wisata di bali timur yang cukup populer di mata para wisatawan domestik maupun manca negara. Pada saat liburan, akan ada banyak pengunjung yang datang ke tempat ini untuk berekreasi bersama keluarga atau teman dekat mereka. Tempat ini lebih mirip seperti Taman Ayun Bali yang ada di daerah Mengwi.

Taman yang letaknya bisa dibilang di pengujung karangasem ini berlokasi di pinggir pantai. Selain sebagai tempat berekreasi, Taman Ujung Karang Asem ini juga dipilih sebagai tempat melaksanakan kegiatan pemotretan sebelum pernikahan atau yang lebih dikenal dengan Pre Wedding. Banyak photografer dan pasangan suami istri memilih lokasi ini sebagai tempat melaksanakan pre wedding mereka karena tempatnya memang sangat indah dan cocok untuk melakukan pemotretan. Kami pun juga merekomendasikan taman ujung ini sebagai kawasan wisata yang indah dan tentunya sangat cocok untuk melaksanakan kegiatan pre wedding.

Taman Ujung Karang Asem juga merupakan objek wisata yang bernilai sejarah tinggi, karena taman ini dibuat oleh raja karang asem ketika bali masih terpecah menjadi beberapa kerajaan. Berikut anda bisa membaca artikel lengkap kami tentang Sejarah Taman Ujung Karang Asem Bali.

Ada baiknya, untuk sementara kamu tak mengunjungi lokasi wisata ini dulu ya. Sampai kondisi Pulau Dewata benar-benar dinyatakan kondusif.

7.Desa Wisata Sibetan

Status Gunung Agung
Sibetan adalah desa yang populer di Bali karena memiliki perkebunan salak terbesar di pulau Dewata.  Salak adalah buah yang rasanya manis dengan kulit coklat yang menyerupai ular. Penyair Salak sepakat bahwa rasa salak Sibetan tidak ada bandingannya, dan desa ini terkenal di seantero negeri.

Desa ini terletak di Kabupaten Bebandem, Karangasem, Bali Timur, dengan rute pariwisata yang terkenal yang berada di Desa Putung (baik untuk teras sawahnya yang indah), Candidasa, Tirtagangga dan Tulamben (terkenal dengan taman bahari). Mengemudi sekitar dua jam ke timur dari Denpasar Anda langsung merasakan suasana Bali tradisional dan menikmati keindahan pemandangan sawah bertingkat dan lembah antara perbukitan hijau. Karena daratan naik hingga sekitar lima ratus meter di atas permukaan laut di wilayah ini, Desa Sibetan secara geografis beruntung bisa menikmati tanah yang subur dan udara sejuk yang menyegarkan.

Sebagian besar penduduk desa mencari nafkah dengan menanam salak, sebuah pekerjaan yang membutuhkan ketekunan dan keterampilan kultivasi yang baik.Banyak penduduk desa memiliki keterampilan lain dan juga yang diperlukan untuk bekerja di perkebunan salak. Bila ada kelebihan pasokan buah salak, mereka mengubahnya menjadi berbagai produk yang berasal dari buah, seperti kopi salak, permen, sirup atau asinan salak (salak asin) hingga Wine yang dibuat dari buah salak.

Namun, lokasinya yang berdekatan dengan Gunung Agung ini membuat desa ini  dimasukkan ke dalam Kawasan Rawan Bencana I, sehingga pengunjung diharapkan untuk tidak mengunjunginya sementara waktu.

Share artikel ke: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg