BREAKING NEWS

Menu

Taman Nasional Bali Barat : Menjelajahi Exotisme Savana Ala Pulau Dewata


Taman Nasional Bali Barat - Bali - Taman Nasional Bali Barat Merupakan Pembahasan NusaPedia Magazine Kali Ini.Taman Nasional Bali Barat merupakan Taman Nasional Yang kaya Akan Keanekaragaman Hayati yang Berada di Pintu Masuk Pulau Bali Tepatnya yaitu Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, dan Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, Indonesia.

Taman Nasional Bali Barat

Taman Nasional Bali Barat

Awal penunjukan kawasan hutan bali barat menjadi kawasan perlidungan alam adalah didasarkan atas ordonansi perlindungan alam tahun 1941 dengan status kawasan suaka alam. Penunjukkan ini kemudian diperkuat dengan SK Dewan Raja-raja di Bali No. E/I/4/5/47 tanggal 13 Agustus 1947 yang menetapkan kawasan hutan bali barat menjadi taman perlindungan alam / natuur park dengan luas 19.365, 6 Ha.

Selanjutnya Kawasan hutan Bali Barat dipandang memenuhi syarat untuk pengembangan hutan tanaman dibandingkan dengan bagian lain di Propinsi Bali. Sehingga sejak tahun 1947/1948 sampai dengan 1975/1976 di RPH Penginuman telah dilakukan pengembangan hutan tanaman dengan jenis Jati, Sonokeling, dan rimba campuran seluas 1.568,24 Ha. Tahun 1968/1969 sampai dengan 1975/1976 dikembangkan hutan tanaman Kayu Putih dan Sonokeling di RPH Sumberkima serta pada tahun 1956/1957 di RPH Sumberklampok telah dilakukan penanaman Sawo Kecik, Cendana, Bentawas, Sonokeling, dan Talok seluas 1.153,60 Ha.

Taman Nasional Bali Barat
Penataan kawasan pengelolaan Taman Nasional Bali Barat sesuai fungsi peruntukannya telah ditetapkan berdasarkan SK Dirjen Perlindungan dan Konservasi Alam No.186/Kpts/Dj-V/1999 tanggal 13 Desember 1999 tentang pembagian zonasi dengan perincian sebagai berikut :

Zona Inti : merupakan zona yang mutlak dilindungi, tidak diperbolehkan adanya perubahan apapun oleh aktivitas manusia kecuali yang berhubungan dengan kepentingan penelitian dan ilmu pengetahuan; meliputi daratan selauas 7.567,85 hektar dan perairan laut seluas 455.37 hektar

Zona Rimba : merupakan zona penyangga dari zona inti, dapat dilakukan kegiatan seperti pada zona inti dan kegiatan wisata alam terbatas ; meliputi daratan seluas 6.009,46 hektar dan perairan laut seluas 243.96 hektar

Zona Pemanfaatan Intensif : dapat dilakukan kegiatan seperti pada kedua zona di atas, pembangunan sarana dan prasarana pariwisata alam dan rekreasi atau penggunaan lain yang menunjang fungsi konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya; meliputi daratan seluas 1.645,33 hektar dan perairan laut seluas 2.745.66 hektar

Zona Pemanfaatan Budaya : Zona ini dapat dikembangkan dan dimanfaatkan terbatas untuk kepentingan budaya atau religi; seluas 245,26 hektar yang digunakan untuk kepentingan pembangunan sarana ibadat umat Hindu.

Mengapa Saya Harus Kesana ?

Taman Nasional Bali Barat
Taman Nasional Bali Barat memiliki jenis ekosistem yang unik, yaitu perpaduan antara ekosistem darat dan ekosistem laut. Di kawasan ini, wisatawan dapat menjelajahi ekosistem daratan (hutan), mulai dari hutan musim, hutan hujan dataran rendah, savana, hingga hutan pantai. Sementara pada ekosistem perairan (laut), wisatawan dapat menyaksikan hijaunya hutan mangrove, keelokan pantai, ekosistem coral, padang lamun, serta perairan laut dangkal dan dalam.

Memasuki kawasan hutan, maka wisatawan dapat menjumpai sekitar 175 jenis tumbuhan, 14 jenis di antaranya terbilang langka, antara lain bayur (pterospermum diversifolium), ketangi (lagerstroemia speciosa), burahol (steleochocarpus burahol), cendana (santalum album), sonokeling (dalbergia latifolia), dan lain-lain.
Taman Nasional Bali Barat
Selain itu, wisatawan juga dapat melihat langsung aneka jenis satwa yang hidup bebas di taman nasional ini, seperti burung jalak bali (leucopsar rothschildi) yang merupakan hewan endemik dan langka, burung ibis putih kepala hitam (threskiornis melanocephalus), kijang (muntiacus muntjak), trenggiling (manis javanicus), landak (hystric brachyura), serta kancil (tragulus javanicus). 

Sementara jenis fauna yang terkenal di perairan taman nasional ini adalah ikan hiu (carcharodon carcharias), ikan bendera (plateak pinnatus), serta kima raksasa (tridacna gigas). Kekayaan bawah laut lainnya adalah berbagai jenis terumbu karang yang sangat bervariasi.

Burung jalak bali merupakan satwa primadona taman nasional ini, dan termasuk burung pesolek yang senantiasa menyenangi habitat yang bersih, serta jelajah terbangnya tidak pernah jauh. Burung tersebut memerlukan perhatian dan pengawasan ekstra ketat, karena populasinya rendah dan mudah untuk ditangkap.

Pendataan yang dilakukan tahun 1998 menunjukkan, terdapat 110 spesies karang dalam 18 familia, termasuk 22 jenis di antaranya spesies karang jamur (mushroom coral). 

Selain menikmati ekosistem daratan dan perairan, wisatawan juga dapat menjelajahi pulau-pulau kecil yang menjadi bagian dari Taman Nasional Bali Barat, antara lain Pulau Menjangan, Pulau Gadung, Pulau Burung, serta Pulau Kalong.

Taman Nasional Bali Barat
Pulau Menjangan merupakan salah satu pulau favorit yang kerap dikunjungi oleh wisatawan. Pulau dengan luas sekitar 6.000 ha ini merupakan habitat menjangan atau rusa (cervus timorensi). Tak hanya itu, wisatawan juga dapat menyelam di perairan di sekitar Pulau Menjangan untuk melihat gugusan karang yang indah dengan jenis ikan karang yang beragam.

Selain menikmati keindahan alam dan binatang liar, wisatawan juga dapat melakukan wisata ziarah ke makam Mbah Temon, yaitu petilasan yang ditemukan oleh sesepuh masyarakat sekitar bernama Mat Yamin pada tahun 1954. Dinamai Mbah Temon karena petilasan ini baru ditemukan (temu atau ketemu) setelah Mat Yamin melakukan olah semedi. Petilasan lainnya yang cukup melegenda adalah makam I Wayan Jayaprana. Jayaprana adalah seorang pemuda tampan yang dalam Babad Bali dikisahkan telah dibunuh oleh Patih Sawunggaling, utusan Raja Kalianget, karena sang raja menginginkan istri Jayaprana yang cantik jelita, Ni Nyoman Layonsari.

Taman Nasional Bali Barattidak hanya itu Taman Nasional Bali Barat Meiliki  ini dapat dijumpai beberapa satwa seperti banteng (Bos javanicus javanicus), kijang (Muntiacus muntjak nainggolani), luwak (Pardofelis marmorata), trenggiling (Manis javanica), landak (Hystrix brachyura brachyura), dan kancil (Tragulus javanicus javanicus).

Sedangkan biota laut yang berada di sekitar Pulau Menjangan dan Tanjung Gelap terdiri dari 45 jenis karang diantaranya Halimeda macroloba, Chromis spp., Balistes spp., Zebrasoma spp., dan Ypsiscarus ovifrons; 32 jenis ikan diantaranya ikan bendera (Platax pinnatus), ikan sadar (Siganus lineatus), dan barakuda (Sphyraena jello); 9 jenis molusca laut diantaranya kima selatan (Tridacna derasa), triton terompet (Charonia tritonis), dan kima raksasa (Tridacna gigas). 

Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi:
Kapal. Menyelam dan snorkeling. Bangkai kapal yang telah penuh dengan karang, dimana diantaranya terdapat Acrophora sp. yang mempunyai ukuran garis tengah lebih dari 75 cm.
Pulau Menjangan, Pos Satu, Pos Dua dan Tanjung Gelap. Menyelam dan snorkeling.
Krepyak dan Sumberejo. Pengamatan satwa.
Monumen Lintas Laut dan Makam Jayaprana. Wisata budaya.

Atraksi budaya di luar taman nasional yaitu Mekepung, Kendang Mebarung dan Jegog yang dilaksanakan pada bulan September dan Oktober, di Negara.

Bagaimana Cara Saya Kesana ?

Taman Nasional Bali Barat
Hal ini karena lokasi taman nasional ini dilalui oleh jalan raya Gilimanuk—Negara maupun jalan raya Gilimanuk—Singaraja. Untuk menuju lokasi, wisatawan dapat menggunakan mobil pribadi atau menggunakan kendaraan umum (bus, taksi, atau carter mobil). 

Untuk memudahkan perjalanan wisata, maka wisatawan dapat mencapai Taman Nasional Bali Barat dengan dua alternatif. Pertama, apabila memulai perjalanan dari Pelabuhan Gilimanuk, maka wisatawan dapat mengunjungi Kantor Balai Taman Nasional Bali Barat yang berlokasi di Desa Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana. 

Kantor ini berjarak sekitar 200 km dari Kota Denpasar. Alternatif kedua, apabila wisatawan berangkat dari arah Kota Denpasar atau khusus ingin mengunjungi Pulau Menjangan, maka ada baiknya untuk memulainya dari Teluk Labuhan Lalang. Dari Labuhan/Dermaga Lalang wisatawan dapat dengan mudah menuju Pulau Menjangan atau pulau-pulau kecil lainnya. Harga tiket untuk menikmati Taman Nasional Bali Barat adalah Rp 2.500,00 per orang untuk wisatawan domestik, dan Rp 20.000,00 untuk wisatawan asing. 
Khusus untuk fasilitas penyeberangan ke Pulau Menjangan, wisatawan dapat menyewa perahu dengan mesin tempel. Biaya sewa sebesar Rp 250.000 per empat jam. Apabila ingin menambah waktu penjelajahan, misalnya dengan menjelajahi perairan di sekitar pulau, maka dikenakan biaya tambahan sebesar Rp 20.000 per jam (Juni 2008).

Bagaimana Dengan Akomodasinya..??

Taman Nasional Bali Barat
Taman Nasional Bali Barat memiliki berbagai macam akomodasi dan fasilitas, antara lain pemandu wisata (guide), pondok jaga, pondok wisata (untuk istirahat wisatawan), menara pandang, jalan setapak untuk memudahkan penjelajahan, penyewaan peralatan selam, speed boat, dan lain-lain. Wisatawan yang ingin menyelam dengan menyewa dive operator dikenakan biaya sekitar US$ 55 . Harga tersebut sudah termasuk makan siang, sewa perahu, peralatan menyelam, serta ongkos transportasi.

Apabila wisatawan memerlukan penginapan, di sekitar Labuhan Lalang maupun di Pelabuhan Gilimanuk banyak terdapat penginapan baik hotel melati, resort, maupun hotel berbintang.
Untuk kebutuhan penginapan, di sekitar Labuhan Lalang maupun di Pelabuhan Gilimanuk banyak terdapat penginapan baik hotel melati, resort, maupun hotel berbintang. Berikut adalah beberapa hotel di kawasan sekitar TNBB.Temukan beragam hotel di sekitar Kabupaten Buleleng yang dapat Anda pilih.

Kapan Sebaiknya Saya Kesana ?

Untuk Sahabat TravelEsia Yang Ingin Berkunjung Ke Taman Nasional Bali Barat Musim Kunjungan Terbaik Adalah bulan Agustus s/d Desember setiap tahunnya.

Know Before You Go...!!!!

  • Taman Nasional Bali Barat (TNBB) berada di ujung barat Pulau Bali, sekitar 2 km dari Pelabuhan Gilimanuk. Lokasinya berada di 2 kabupaten, yaitu Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali. Untuk sampai ke kawasan ini dapat dicapai dengan kendaraan darat dari Denpasar selama 3 jam.
  • Di sini Anda dapat menikmati beragam jenis flora dan fauna liar, termasuk yang berstatus langka, dilindungi maupun yang keberadaannya masih melimpah. Habitat di taman nasional ini letak geomorfologinya dan keindahan alamnya masih dalam keadaan utuh terjaga. Oleh karena itulah,Taman Nasional Bali Barat  merupakan habitat bagi sejumlah hewan dan tumbuhan yang dilindungi.
  • Taman Nasional Bali Barat merupakan salah satu kawasan pelestarian alam dengan ekosistem asli dan merupakan habitat terakhir bagi burung jalak bali. Taman nasional ini memiliki keanekaragaman hayati laut seperti terumbu karang dan biota laut, memiliki vegetasi mangrove, hutan rawa payau, savana, serta hutan musim.
Jadi bagaimana Sahabat NusaPedia Apakah Anda tertarik Untuk Menjelajahi Exotisme Savana Ala Pulau Dewata Bali.Jika Anda Berkunjung ke provinsi Bali,Jadikanlah Taman Nasional Bali Barat Sebagai Destinasi Wisata Anda.mari Kita Dukung Indonesia Untuk Menjadi destinasi Wisata Dunia

Share artikel ke: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg