Taman Nasional Baluran - Sahabat NusaPedia Pada Kesempatan Kali Ini NusaPedia Akan Memperkenalkan Kepada Anda Potensi Dan Kekayaan AlamYang Terdapat Provinsi Jawa Timur,Jika Sahabat NusaPedia Berkunjung Kesini Anda Akan Menemukan hamparan savana terluas di Pulau Jawa,membuat Anda yang berkunjung ke sini serasa berada di Afrika
Taman Nasional Baluran
merupakan perwakilan ekosistem hutan yang spesifik kering di Pulau Jawa, terdiri dari tipe vegetasi savana, hutan mangrove, hutan musim, hutan pantai, hutan pegunungan bawah, hutan rawa dan hutan yang selalu hijau sepanjang tahun. Sekitar 40 persen tipe vegetasi savana mendominasi kawasan Taman Nasional Baluran.Kawasan Taman Nasional Baluran terletak di Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur. Batas wilayah sebelah utara adalah Selat Madura, sebelah timur Selat Bali, sebelah selatan Sungai Bajulmati, dan sebelah barat Sungai Klokoran. Temperatur udaranya 27°- 34° C, curah hujan 900 - 1.600 mm/tahun, ketinggian tempat 0 - 1.247 mdpl, letak geografis 7°29’ - 7°55’ LS, 114°17’ - 114°28’ BT, serta luasnya mencapai 25.000 ha. Di tengah kawasan ini terdapat Gunung Baluran yang sudah tidak aktif lagi.
Di Baluran Anda akan disajikan sungguhan alam menakjubkan ketika ratusan rusa berlarian menuju kubangan air, merak jantan melebarkan ekornya untuk menarik perhatian sang betina, puluhan kerbau yang besar sangat, belasan elang mencari makan, lutung dan makaka.
Belum lagi pepohonan khas Baluran yang mirip pohon pinang dan berbuah sekali seumur hidup sebanyak 1 ton untuk kemudian mati. Pohon Pilang yang berbatang putih dan rimbun
Anda dapat menyaksikan dari dekat pergerakan sekawanan satwa seperti rusa, banteng, juga keindahan burung merak. Taman ini juga memiliki hamparan savana yang menjanjikan kesejukan, juga melakukan kegiatan snorkeling di laut, di pinggir savana
Anda dapat menyaksikan dari dekat pergerakan sekawanan satwa seperti rusa, banteng, juga keindahan burung merak. Taman ini juga memiliki hamparan savana yang menjanjikan kesejukan, juga melakukan kegiatan snorkeling di laut, di pinggir savana
Mengapa Saya Harus Kesana ?
Taman Nasional Baluran merupakan perwakilan ekosistem hutan yang spesifik kering di Pulau Jawa, terdiri dari tipe vegetasi savana, hutan mangrove, hutan musim, hutan pantai, hutan pegunungan bawah, hutan rawa dan hutan yang selalu hijau sepanjang tahun. Sekitar 40 % tipe vegetasi savana mendominasi kawasan Taman Nasional Baluran. Tanahnya yang berwarna hitam dari jenis tanah aluvial dan vulkanik yang meliputi luas kira-kira setengah dari luas daratan rendah, ditumbuhi rumput savana. Daerah ini merupakan daerah yang sangat subur, kaya keanekaragaman makanan bagi jenis satwa pemakan rumput.
Tumbuhan yang ada di taman nasional ini sebanyak 444 jenis, diantaranya terdapat tumbuhan asli yang khas dan menarik yaitu widoro bukol (Ziziphus rotundifolia), mimba (Azadirachta indica), dan pilang (Acacia leucophloea).
Widoro bukol, mimba, dan pilang merupakan tumbuhan yang mampu beradaptasi dalam kondisi yang sangat kering (masih kelihatan hijau), walaupun tumbuhan lainnya sudah layu dan mengering.
Tumbuhan yang lain seperti asam (Tamarindus indica), gadung (Dioscorea hispida), kemiri (Aleurites moluccana), gebang (Corypha utan), api-api (Avicennia sp.), kendal (Cordia obliqua), manting (Syzygium polyanthum), dan kepuh (Sterculia foetida).
Tidak Hanya Itu Di Taman Nasional Baluran Terdapat 26 jenis mamalia diantaranya banteng (Bos javanicus javanicus), kerbau liar (Bubalus bubalis), ajag (Cuon alpinus javanicus), kijang (Muntiacus muntjak muntjak), rusa (Cervus timorensis russa), macan tutul (Panthera pardus melas), kancil (Tragulus javanicus pelandoc), dan kucing bakau (Prionailurus viverrinus).
Satwa banteng merupakan maskot/ciri khas dari Taman Nasional Baluran. Selain itu, terdapat sekitar 155 jenis burung diantaranya termasuk yang langka seperti layang-layang api (Hirundo rustica), tuwuk/tuwur asia (Eudynamys scolopacea), burung merak (Pavo muticus), ayam hutan merah (Gallus gallus), kangkareng (Anthracoceros convecus), rangkong (Buceros rhinoceros), dan bangau tong-tong (Leptoptilos javanicus).
Terdapat sumur tua yang menjadi legenda masyarakat sekitar. Legenda tersebut menceritakan bahwa kota Banyuwangi, Bali dan Baluran sama-sama menggali sumur. Apabila, sumur di masing-masing kota tersebut lebih dahulu mengeluarkan air dan mengibarkan bendera, berarti kota tersebut akan merupakan sentral keramaian/ kebudayaan.
Pada musim kemarau air tanah di permukaan tanah menjadi sangat terbatas dan persediaan air di beberapa mata air tersebut menjadi berkurang. Saat musim hujan, tanah yang hitam sedikit sekali dapat ditembus air sehingga air mengalir di permukaan tanah, membentuk banyak kubangan terutama di sebelah selatan daerah yang menghubungkan Talpat dengan Bama.
Bila Anda datang saat musim penghujan maka tumbuhan dan air sangat berlimpah-ruah, sehingga para penghuni taman seperti Banteng dan Kerbau Liar memilih masuk ke pedalaman taman dari pada bertatap muka dengan para pengunjung. Tetapi beberapa kelompok rusa, merak, ayam hutan dan beburungan lainnya bisa dinikmati.
Subuh sekitar pukul 4 atau 5 pagi Anda dapat mengamati sekumpulan hewan besar melintas di padang rumput. Anda dapat meyakinkan bahwa mereka adalah Banteng khas Baluran dengan melihat warna putih pada bokong dan keempat kakinya seperti mengenakan kaos kaki, berbadan tegap dan tanduk langsing yang mengarah ke atas seolah akan bertemu tanduk kiri dan kanannya.
Anda dapat juga melihat elang buteo dan elang ular terbang melayang mencari makan ataupun yang bertengger di atas pohon Pilang. Merak jantan yang berekor indah akan terlihat mencari makan, serta lutung yang berpindah dari satu dahan pohon ke pohon lain, serta tak terhitung ratusan jenis burung kecil.
Belasan Ajag, sejenis serigala hutan dengan buntut surai berwarna hitam, badan berwarna coklat. Bila Anda beruntung maka akan terlihat menarik rusa yang sudah terkulai tak berdaya. Rusa betina tersebut biasanya digigit persis di nadi leher dan bagian bokong. Ajag akan menyeretnya, mencabik dan memakan isi perut rusa ini. Tapi Anda tidak perlu khawatir sebab ajag takut kepada manusia, belum pernah ada catatan mereka menyerang pengunjung maupun petugas Taman Nasional.
Ayam hutan juga akan beraksi. Kadang kala, ayam hutan ini memperlihatkan dirinya di sekitar pesanggrahan mencari makan. Sore hari ketika air laut surut, tampak bangau tong-tong atau kuntul karang (Egretta sacra) serta beberapa ekor burung dara laut mencari makan di pantai. Sementara kicauan khas raja udang (Halcyon chloris) serasa tak pernah berhenti.
Di Bama pengunjung bisa menikmati suasana pantai yang indah, snorkeling melihat terumbu karang dan ikan serta olahraga air seperti kano. Pantai Baha juga konon merupakan pantai yang baik untuk surfing meski fasilitasnya belum begitu lengkap.
Di Popongan, Sejile, Sirontoh, dan Kalitopo, Anda dapat bersampan di laut yang tenang, melihat berbagai jenis ikan hias, dan melakukan pengamatan burung yang sedang migrasi.
Di Curah Tangis ada kegiatan panjat tebing setinggi 10-30 meter dengan kemiringan mencapai 85%. Di Batangan Anda dapat melihat peninggalan situs berupa goa Jepang, makam putra Maulana Malik Ibrahim. Di Manting dan Air Kacip terdapat sumber air yang tidak pernah kering sepanjang tahun. Di sini juga merupakan habitat bagi macan tutul. Jangan lewatkan juga untuk berwisata budaya di Candi Bang, Labuan Merak, dan Kramat.
Bagaimana Cara Saya Kesana ?
Perjalanan menuju Taman Nasional Baluran memakan waktu kurang lebih 6 jam dari Surabaya. Terletak di kabupaten Situbondo dan sebagian Banyuwangi. Menempati luas area 22.500 hektar berupa hutan pesisir dan padang rumput serta diapit oleh tiga gunung, Baluran, Merapi dan Ijen. Taman Nasional Baluran dapat dicapai dari Surabaya dengan menyusur pantai utara Jawa Timur ke arah timur, meliwati kota Pasuruan, Probolinggo, Situbondo dan setelah Banyuputih, menuju ke selatan dan jangan terus ke timur ke desa Bilik. Sebelum Desa Wongsorejo belok kekiri menuju Visitor Center.
Akses ke dan dari Taman Nasional Baluran sangat lancar dengan adanya jalan raya lintas propinsi yang menghubungkan Pulau Bali dan Banyuwangi dengan Surabaya yang melintasi kawasan Taman Nasional Baluran. Dengan demikian Taman Nasional Baluran dapat dijangkau dengan kendaraan darat dari berbagai kota-kota penting disekitarnya.
Jalur utama terdekat yang dapat Anda gunakan adalah Banyuwangi-Batangan dengan jarak 35 km yang dilanjutkan ke Bekol dengan waktu 45 menit atau sekitar 12 km. Dapat juga dari Situbondo-Batangandengan jarak 60 km menggunakan mobil.
Di Taman Nasional Baluran apabila Anda menggunakan kendaraan pribadi atau sewaan menuju Bekol dengan jalan yang dapat dilewati untuk 2 mobil. Jalannya beraspal tipis tetapi layak untuk mobil sedan, dan sangat dianjurkan sebaiknya sejenis SUV. Jalan aspal yang telah ada merupakan jalan kelas 3 yang menghubungkan pintu masuk ke savana Bekol-Bama sepanjang ±15 km. Selain jalan aspal di sekitar Bekol dan Bama tersedia jalur interpretasi baik untuk wisata biasa maupun wisata pendidikan.
Bagaimana Dengan Akomodasinya ?
Fasilitas penginapan di Taman Nasional Baluran dapat ditemukan di Bekol dan pantai Bama, sangat disarankan agar Anda konfirmasi dengan petugas Taman Nasional apabila berencana bermalam di sini, sehingga dapat dipersiapkan logistik selama waktu bermalam.Di Bekol terdapat fasilitas rumah panggung berkapasitas 16 orang. Wisma tamu cukup untuk menampung 6 orang dan wisma peneliti berkapasitas 4 orang.
Di Bama terdapat empat rumah panggung, setiap rumah panggung terdiri dari dua kamar yang dapat menampung 4 orang. Di bawah rumah panggung dapat berfungsi sebagai tempat makan, dan tempat kendaraan. Dapat dikatakan ruangan bawah itu bisa berbagai macam fungsi. Untuk penerangannya menggunakan generator diesel yang menyala dari jam 18.00- 24.00 WIB. Setelah itu, petromaks yang dipakai. Sementara itu, rumah permanen yang disewakan menggunakan listrik tenaga matahari dengan watt terbatas. Untuk makanan, biayanya relatif murah.
Semuanya bergantung pada menu yang akan dipesan.Apabila Anda memilih penginapan yang ada Banyuwangi tidak begitu jauh dari Taman Nasional Baluran maka dapat memilih Hotel Bertarif Rp55.000,00 hingga Rp571.500,00. Anda tinggal memilih kelengkapan fasilitas yang disesuaikan dengan kebutuhan dan dana. Lokasi hotel ini berdekatan dengan Pelabuhan Katapang Banyuwangi yang biasa menjadi jalur feri dari dan ke Pulau Bali.
Kapan Sebaiknya Saya Kesana ?
Taman Nasional Baluran Memiliki Iklim bertipe Monsoon yang dipengaruhi oleh angin timur yang kering. Curah hujan berkisar antara 900-1.600 mm/tahun dan suhu udara antara 27° - 30° C dengan bulan kering per tahun rata-rata 9 bulan. Antara bulan Agustus hingga Desember bertiup angin cukup kencang dari arah Selatan.
Musim hujan pada bulan November-April, sedangkan musim kemarau pada bulan April-Oktober dengan curah hujan tertinggi pada bulan Desember-Januari. Namun secara faktual, perkiraan tersebut sering berubah sesuai dengan kondisi global yang mempengaruhi.
Musim kunjungan terbaik adalah bulan Maret hingga Agustus setiap tahunnya. Anda dapat menyaksikan perkelahian antara rusa jantan pada bulan Juli hingga Agustus juga melihat sekawanan kera abu-abu yang memancing kepiting dengan ekornya saat air laut surut. Ada juga atraksi tarian burung merak saat musim kawin antara bulan Oktober hingga November.
Know Before You Go
- Sangat bijak bila Anda selalu menyediakan air untuk diminum dalam kemasan yang mudah dibawa.
- Krim pelindung atau tabir surya hendaknya selalu dibawa dan dipakai sesuai kebutuhan karena di daerah ini udara sangat panas walau angin berhembus cukup menyegarkan.
- Anda perlu juga membawa pelindung anti nyamuk.
- Sebelum memasuki kawasan Taman Nasional Baluran Anda dapat mengunjungi pusat informasi untuk mendapat penjelasan singkat tentang Taman Nasional Baluran dan atau dapat menyaksikan Program Slide di Batangan.
- Setiap pengunjung dilarang mengganggu, merusak, mengambil, atau berburu flora, fauna dan ekosistemnya.
- Kompor gas dapat disewa dan sebaiknya Anda membawa makanan sendiri karena tidak ada fasilitas untuk makan
- Para pengawas sangat ramah dan bersedia mengantar Anda kemanapun dengan catatan fisik Anda cukup fit.
- Bagi pecinta alam, pelajar, maupun Anda yang ingin berkemah, disediakan areal berkemah di Batangan sekitar 500 m dari pintu masuk. Selain instalasi air, di lokasi ini juga telah tersedia kamar mandi.
- Bagi Anda yang ingin menikmati panorama savana Bekol, tersedia menara pandangn yang terletak di atas bukit tepat di belakang Pos Bekol.
- Bagi Anda yang ingin bermalam untuk menikmati panorama Baluran malam hari maupun menikmati matahari terbit, terdapat pesanggrahan di savana Bekol dan Pantai Bama.
- Bagi pengunjung penelitian diwajibkan membuat permohonan penelitian kepada Kepala Taman Nasional Baluran yang dilampiri proposal dan diwajibkan menyerahkan laporan hasil penelitian sebanyak 2 (dua) buku kepada Kepala Taman Nasional Baluran.
- Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi Kantor Taman Nasional Baluran, Jl. Jenderal A. Yani 108 Telp./Fax. (0333) 24119 Banyuwangi-68416. Terletak di belakang Kantor Balai TN Baluran di Batangan. Disini pengunjung dapat mendapatkan berbagai informasi tentang Baluran serta karcis masuk.
Bekol
Di Bekol terdapat menara pandang di puncak bukit Bekol yang berketinggian 64 m dari permukaan laut, dari menara ini dapat dilihat berbagai jenis satwa seperti merak, ayam hutan, banteng, kerbau liar, rusa, kijang, babi hutan dan lain-lain pada waktu pagi dan sore hari serta pemandangan yang indah di sekitar kawasan Baluran. Fasilitas lain yang terdapat di Bekol adalah 3 buah Pesanggrahan dengan kapasitas 28 orang, shelter, musola, barak jagawana, pos jaga, kantin dan tempat parkir.
Bama
Pagi hari saat matahari terbit, pemandangan di Bama begitu indah. Babi hutan sering datang di pagi hari saat Anda sedang makan, juga di waktu siang dan sore hari. Di pagi hari, biawak juga muncul untuk berjemur di panas matahari. Jangan pula terkejut jika di siang atau sore hari biawak-biawak itu kembali untuk mencari makanan di belakang dapur. Babi hutan dan monyet, jika tak diberi makan, juga akan mengais tempat sampah yang ada di sekitar pesanggrahan. Bama merupakan pantai yang landai dan berpasir putih, memiliki formasi terumbu karang dan ikan hias yang indah. Pantai Bama diapit bakau dan dipenuhi akasia sejauh 3 km. Pantai ini kecil namun terlihat sangat alami. Di sini Anda dapat melakukan kegiatan wisata bahari seperti snorkling, berperahu menyusuri
Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi:
Batangan. Melihat peninggalan sejarah/situs berupa goa Jepang, makam putra Maulana Malik Ibrahim, atraksi tarian burung merak pada musim kawin antara bulan Oktober/November dan berkemah. Fasilitas: pusat informasi dan bumi perkemahan.
Bekol dan Semiang. Pengamatan satwa seperti ayam hutan, merak, rusa, kijang, banteng, kerbau liar, burung.
Fasilitas yang ada: wisma peneliti, wisma tamu, menara pandang.
Bama, Balanan, Bilik. Wisata bahari, memancing, menyelam/snorkeling, dan perkelahian antara rusa jantan pada bulan Juli/Agustus; dan sekawanan kera abu-abu yang memancing kepiting/rajungan dengan ekornya pada saat air laut surut.
Manting, Air Kacip. Sumber air yang tidak pernah kering sepanjang tahun, habitat macan tutul.
Popongan, Sejile, Sirontoh, Kalitopo. Bersampan di laut yang tenang, melihat berbagai jenis ikan hias, pengamatan burung migran.
Curah Tangis. Kegiatan panjat tebing setinggi 10-30 meter, dengan kemiringan sampai 85%.
Candi Bang, Labuan Merak, Kramat. Wisata budaya.
Batangan. Melihat peninggalan sejarah/situs berupa goa Jepang, makam putra Maulana Malik Ibrahim, atraksi tarian burung merak pada musim kawin antara bulan Oktober/November dan berkemah. Fasilitas: pusat informasi dan bumi perkemahan.
Bekol dan Semiang. Pengamatan satwa seperti ayam hutan, merak, rusa, kijang, banteng, kerbau liar, burung.
Fasilitas yang ada: wisma peneliti, wisma tamu, menara pandang.
Bama, Balanan, Bilik. Wisata bahari, memancing, menyelam/snorkeling, dan perkelahian antara rusa jantan pada bulan Juli/Agustus; dan sekawanan kera abu-abu yang memancing kepiting/rajungan dengan ekornya pada saat air laut surut.
Manting, Air Kacip. Sumber air yang tidak pernah kering sepanjang tahun, habitat macan tutul.
Popongan, Sejile, Sirontoh, Kalitopo. Bersampan di laut yang tenang, melihat berbagai jenis ikan hias, pengamatan burung migran.
Curah Tangis. Kegiatan panjat tebing setinggi 10-30 meter, dengan kemiringan sampai 85%.
Candi Bang, Labuan Merak, Kramat. Wisata budaya.
Jadi bagaimana Sahabat NusaPedia Apakah Anda tertarik Untuk Menapaki Hamparan Savana Terluas Di Pulau Jawa,Jika Anda berkunjung ke Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur.Sempatkanlah Untuk Mengunjungi Taman Nasional Baluran sebagai destinasi wisata anda.Mari Kita Dukung Indonesia Untuk Menjadi Destinasi Wisata Dunia