4 Letusan Gunung di Indonesia Yang Mengubah Sejarah Dunia

Indonesia berada di daerah Ring of Fire, jalur tumbukan lempeng benua yang berada di daerah Pasifik. Dengan begitu, negara ini jadi salah satu wilayah yang rawan akan gempa bumi dan letusan gunung berapi. Tercatat beberapa fenomena luar biasa letusan gunung berapi yang bahkan dapat mengubah bentuk muka buminya.

Gunung Toba Purba


Image Source : NusaPedia
Sekitar 70.000 tahun lalu, wilayah Danau Toba di Sumatera Utara adalah sebuah gunung berapi raksasa. Gunung ini meletus dengan skala besar sehingga hancur dan justru terperosok dalam. Lantas, bekas gunung tersebut teraliri air dan terbentuklah Danau Toba seperti yang kita kenal sekarang. Diperkirakan terdapat 10.000 korban jiwa. Letusan gunung tersebut membuat beberapa jenis makhluk hidup benar-benar punah dari muka bumi.

Gunung Samalas


Image Source : versesofuuniverse
Mungkin, kita di Indonesia tidak pernah mendengar nama gunung ini sebelumnya. Tidak heran, sebab gunung ini adalah satu lagi kasus di mana letusannya mampu mengubah muka daerah di sekitarnya. Setelah meletus tahun 1257, Gunung Samalas hancur dan berubah menjadi Gunung Rinjani beserta Danau Segara Anak. Letusan gunung ini bahkan mempengaruhi iklim dunia dan menjadi salah satu penyebab Zaman Es Kecil.

Para ahli meyakini Gunung Samalas –atau belakangan dikenal pula dengan nama Gunung Barujari– pernah mengalami letusan sangat dahsyat dan menyebabkan kerusakan di pelbagai belahan bumi. Bahkan gunung ini juga disebut sebagai penyebab perubahan iklim mendadak untuk wilayah Eropa dan sekitarnya pada abad pertengahan. Letusan gunung Samalas pada tahun 1257 disinyalir sebagai bencana yang bertanggung jawab terhadap kematian dan derita kelaparan besar warga Eropa. Dugaan tersebut dijelaskan dengan penemuan tulang-belulang di makam massal London, yang oleh para arkeolog diyakini  dibuat tepat pada 1258 .

Gunung Tambora

Image Source :  bognairadek.pl

Sejarah mencatat bahwa letusan Gunung Tambora di tahun 1815 merupakan salah satu letusan gunung terparah dalam sejarah. Gunung yang tadinya memiliki ketinggian sekitar 4.000 meter tersebut bahkan berkurang ketinggiannya menjadi 2.851 meter. Bahkan, debunya sampai hingga ke Eropa dan mengubah warna langitnya. Beberapa daerah tidak dapat ditembus sinar matahari. Letusan gunung ini memakan lebih dari 17.000 korban jiwa.

Gunung Krakatau


Image Source : okezone
Memang malang Indonesia di abad 19. Setelah letusan dahsyat Gunung Tambora, satu lagi gunung yang meletus di tahun 1883, yakni Gunung Krakatau. Polusi suara yang dihasilkannya benar-benar luar biasa. Ledakan gunung terdengar hingga 4.600 km dari pusatnya. Diperkirakan 1/8 populasi manusia di muka bumi mendengar letusan gunung tersebut. Tercatat 36.417 korban jiwa jatuh akibat bencana alam. 

The Guinness Book of Record mencatat peristiwa letusan ini sebagai yang terdahsyat di dunia.Hingga kini pun, Indonesia masih sering mengalami peristiwa letusan gunung yang memakan korban jiwa. Sebut saja letusan Gunung Galunggung di Jawa Barat tahun 1982, Gunung Merapi di Yogyakarta pada tahun 2010, Gunung Kelud di Jawa Tengah pada tahun 2014, dan berbagai bencana gunung berapi lainnya. Walaupun memakan korban jiwa dan merugikan wilayah di sekitarnya, ada satu dampak baik yang mungkin bisa disyukuri, yakni tanah di sekitar gunung yang menjadi subur berkat debu vulkanik.