Indonesia
adalah negara multikultural yang terdiri atas ratusan suku bangsa
dengan bahasa, budaya, dan adat tradisi yang berbeda-beda. Beberapa suku bangsa di Pulau Papua
bahkan memiliki tradisi yang tergolong aneh dan ekstrem yang tidak bisa
dicerna oleh akal sehat. Tradisi-tradisi aneh dan ekstrem ini merupakan
peninggalan leluhur yang telah dianut sejak lama oleh masyarakat Papua.
Berikut ini telah disajikan beberapa tradisi orang Papua yang tergolong aneh dan ekstrem.
1. Wanita Papua Diasingkan di Hutan Jelang Bersalin
Ada kepercayaan di masyarakat tradisional Papua bahwa darah nifas mengundang kesialan. Para wanita hamil yang akan bersalin pun diasingkan di tengah hutan.
Para
wanita hamil di pedalaman Papua terbiasa melahirkan seorang diri di
tempat yang disebut bevak ini. Ukurannya kecil beberapa ada yang hanya
sekitar 1,5 X 1,5 meter dan terbuat dari kayu.
Posisi
bevak umumnya jauh dari pemukiman dan berada di tengah hutan. Sang ibu
bersama bayinya kelak harus tinggal di sana selama beberapa hari tanpa
bantuan dan tanpa pakaian.
Bevak
ini posisinya berada dekat dengan jurang. Sebelum ada izin dari suami
sang ibu bersama anaknya tidak bisa kembali ke rumah. Kehamilan di masyarakat pedalaman Papua sering dianggap sebagai hal yang tabu.
Tenaga
kesehatan dari desa terdekat kesulitan untuk mengubah kepercayaan ini.
Apa yang bisa dilakukan adalah mereka berpatroli di hutan menempuh jarak
puluhan kilometer berjalan kaki pengunjungi bevak yang ada.
Penyuluhan
oleh tim Nusantara Sehat dari Kementerian Kesehatan tentang kehamilan
dan persalinan yang sehat sering dilakukan namun tetap saja tidak mudah
mengubah pandangan masyarakat terhadap hal ini.
2. Tradisi Potong Jari
 |
(Instagram/@ethnicvibes.id) |
Tradisi
Potong Jari dilakukan oleh masyarakat adat di Papua yang kehilangan
anggota keluarganya. Setiap terdapat satu orang anggota keluarga yang
meninggal maka satu ruas jari tangannya harus dipotong sebagai bentuk
cinta kasih.
Menurut anggota suku Dani, menangis saja tidak cukup untuk
melambangkan kesedihan yang dirasakan. Rasa sakit dari memotong jari
dianggap mewakili hati dan jiwa yang tercabik-cabik karena kehilangan.
Selain
itu, alasan mereka memutuskan untuk melakukan tradisi Iki Palek adalah
karena jari dianggap sebagai simbol harmoni, persatuan, dan kekuatan.
Bagian tubuh tersebut juga menjadi lambang hidup bersama sebagai satu
keluarga, satu marga, satu rumah, satu suku, satu nenek moyang, satu
bahasa, satu sejarah dan satu asal. Dalam bahasa Papua, itu disebut
dengan
"Wene opakima dapulik welaikarek mekehasik”.
3. Tradisi Ararem
 |
(Bombastis.com) |
Tradisi
Ararem merupakan tradisi arak-arakan untuk hantaran mas kawin menuju
tempat dilaksanakannya pernikahan. Saat Tradisi Ararem digelar maka
suasana akan sangat ramai oleh masyarakat. Hal unik dari Tradisi Ararem
adalah keberadaan bendera merah putih yang turut serta menjadi bagian
dari arak-arakan hantaran mas kawin.
4. Mumi Papua
 |
(Instagram/@roel_riot) |
Tradisi mumifikasi jenazah tak
hanya ada di Mesir, Suku Dani Papua juga melakukan tradisi pembalsaman
yang tokoh adat yang meninggal. Teknik mumifikasi dilakukan dengan
menjemur dan mengeringkan di dalam goa, kemudian ditusuk dengan tulang
babi dan diletakkan diatas perapian.
5. Tifa Darah
 |
(Instagram/@tifapapuangroup) |
Tifa
merupakan alat musik pukul khas dari tanah Papua yang menyerupai
gendang. Beberapa suku di Papua membuat tifa dengan cara yang cukup
mengerikan. Kulit binatang yang digunakan tidak dilekatkan dengan lem
atau diikat dengan rotan, melainkan dengan darah. Darah diambil dari
bagian paha anggota masyarakat dengan cara disayat silet.
6. Festival Lembah Baliem
 |
(Instagram/@wonderful.indonesiaku) |
Festival
Lembah Baliem merupakan festival adu kekuatan dari tiga suku besar di
Papua yang melambangkan kesuburan. Meskipun identik dengan kekerasan,
festival ini tetap aman dan asyik untuk dinikmati pengunjung. Festival
Lembah Baliem digelar dengan menggunakan skenario pemicu perang antar
suku layaknya film aksi.
7. Tari Imeko
 |
(Bombastis.com) |
Nama
Imeko diambil dari tiga daerah sembaran yaitu inanwatan, metemani, dan
kokoda. Tari Imeko begitu unik karena goyang pantat dan gerakan tangan
yang menyerupai kepakan sayap. Tari Imeko hanya dipentaskan dalam
acara-acara adat atau saat memasuki rumah baru.
8. Bakar Batu
 |
(Instagram/@syarifrohimi) |
Bakar
batu merupakan tradisi yang dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur atas
berkah pertanian yang diberikan tuha. Meskipun namanya bakar batu, tak
hanya batu saja yang dibakar tapi juga berbagai umbi-umbian untuk
kemudian dimakan bersama.
Bagaimana, apakah anda tertarik
mengunjungi wilayah Papua? Tak perlu bingung, NusaPedia
menyediakan berbagai promo menarik di bebeberapa hotel di Pulau Papua. Kunjungi
link berikut untuk
informasi promo selengkapnya