Batubara merupakan kabupaten di Provinsi Sumatera Utara yang baru
terbentuk pada 8 Desember 2006, hasil pemekaran dari Kabupaten Asahan.
Dengan sebagian wilayah berada di tepi pantai Selat Malaka, kabupaten
yang beribukota di Kota Limapuluh ini memiliki cukup banyak objek
pariwisata, mulai dari wisata alam, wisata pantai, wisata sejarah juga
wisata edukasi.
Bagi Anda yang tertarik untuk menjelajah Kabupaten Batubara,berikut rekomendasi 10 tempat wisata di Batubara yang menggoda untuk dikunjungi.
Berlokasi di area HGU Kebun Laut Tador, Kecamatan Sei Suka, Danau
laut Tador memiliki luas sekitar 8 hektar dengan dikelilingi pepohonan
yang menjadi bagian dari kawasan konservasi. Sehingga dapat dibayangkan,
betapa teduh, asri dan alaminya suasana di sekitar danau.
Pengunjung yang datang ke sini tidak hanya dapat menikmati keindahan pemandangan yang ada di sekeliling danau, atau memancing dan berperahu menyusuri kawsasan perairan danau lalu singgah di pulau kecil yang ada di tengahnya, tapi juga dapat melihat beberapa jenis flora langka yang usianya sudah ratusan tahun
Sunset pada saat senja menjadi suguhan utama dari Pantai Bunga,
disamping keindahan lainnya yang dihadirkan lewat pepohonan di kawasan
pantai serta pasirnya yang berwarna putih bersih. Pasir yang ada di
Pantai Bunga inilah yang konon dulu pernah dijual ke Singapura untuk
reklamasi pulau buatan di negara tetangga tersebut.
Bagi mereka yang ingin menikmati indahnya alam sambil duduk di tepi pantai, tersedia gubuk-gubuk sederhana berbentuk panggung yang dapat disewa dari penduduk. Jika ingin mengarungi kawasan perairan, nelayan-nelayan juga telah menyiapkan sampan dengan harga sewa yang cukup terjangkau. Sayangnya pantai ini kurang nyaman untuk dipakai mandi karena airnya yang keruh disertai banyaknya pasir yang tercampur air saat disapu oleh ombak.
Pantai yang juga akrab dengan sebutan Pantai Perjuangan ini merupakan pantai terluas di Pulau Sumatera. Karena itu cukup menarik untuk digunakan berbagai aktifitas seperti bermain layang-layang, sepak bola dan volley pantai, serta aktifitas yang lain.
Pemandangan yang ditawarkan pantai ini juga sangat menawan. Tidak heran jika saat hari libur, pengunjung yang memadati kawasan pantai bisa lebih dari 2000 orang. Mereka tidak hanya datang dari daerah sekitar, tapi juga dari luar kota, bahkan ada juga wisatawan yang datang dari Singapura dan Malaysia.
Pantai Jono cukup mudah untuk dijangkau karena meski jaraknya dengan pusat kota Batubara sejauh 117 km namun banyak sarana transportasi umum yang trayeknya melintasi kawasan pantai ini.
Lokasinya juga cukup dekat dengan perkampungan penduduk sehingga berbagai fasilitas yang dibutuhkan wisatawan, semua tersedia, termasuk penginapan bagi mereka yang ingin bermalam di tepi pantai.
Berlokasi di Desa Kuala Indah, Kecamatan Sei Suka, Pantai Datuk
merupakan tempat yang tepat untuk melepas penat sembari memandang
indahnya laut lepas. Di pinggir pantai ini juga dihiasi dengan
pepohonan, sehingga suasana yang dihadirkan pun terasa rindang, sejuk
dan segar.
Selain menikmati indahnya pemandangan laut, wisatawan yang berkunjung ke Pantai Datuk juga dapat melihat peninggalan bersejarah berupa dua buah meriam kuna, serta sebuah perahu yang diketemukan di dasar laut yang umurnya sudah berabad-abad. Desain atau bentuk dari perahu tersebut memadukan antara bentuk perahu kuna khas Melayu dengan tekhnologi eropa, sehingga terbilang modern pada jamannya.
Awalnya nama pulau ini sama dengan nama organ intim kaum perempuan, sehingga kalau ada orang yang bertanya tentang nama pulau tersebut pada kaum perempuan, mereka akan menjawabnya dengan “Pulau Salah Namo” atau Pulau Salah Nama. Akhirnya, pulau itupun lebih dikenal dengan nama Pulau Salah Namo.
Pulau ini memiliki keunikan tersendiri yakni banyaknya bebatuan berwarna merah yang mengelilingi kawasan pulau. Hamparan pasir putih dan rindang pepohonan menjadi daya tarik yang luar biasa dari Pulau Salah Namo, begitu juga dengan alam bawah lautnya yang dihiasi terumbu karang.
Tidak heran jika Kabupaten Batubara menjadikan pulau ini sebagai salah satu ikon pariwisata serta melengkapinya dengan berbagai fasilitas termasuk membangun penginapan di kawasan pulau serta gencar mempromosikannya.
Satu lagi surga bagi penggemar diving dan snorkeling yang ada di Batubara adalah Pulau Pandang yang berada di Selat Malaka, tepatnya di sebelah Utara wilayah kecamatan Tanjung Tiram. Tidak hanya alam bawah lautnya saja yang memukau, tapi juga pantainya yang berpasir putih yang dihiasi rindangnya pepohonan.
Keindahan dari Pulau Pandang membuat banyak perusahaan Tour & Travel yang menjual khusus paket wisata Pulau Pandang atau menggabungkannya paket wisata pulau ini dengan beberapa objek wisata yang lain. Pemerintah Kabupaten Batubara juga serius mengelola pulau ini, salah satunya dengan menyediakan penginapan bagi para wisatawan berupa bungalow serta memanfaatkan mess navigasi Dinas Perhubungan.
Inalum merupakan kependekan dari Indonesia Asahan Aluminium, salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di bidang peleburan aluminium. Perusahaan ini berdiri pada 6 Januari 1976 dan ditetapkan sebagai BUMN pada 23 April 2014.
Perusahaan yang menjadi kebanggaan masyarakat Batubara ini memberi kesempatan bagi siapapun yang ingin melakukan eduwisata atau widyawisata untuk mengetahui seluk beluk dan proses peleburan aluminium.
Hanya saja untuk dapat berkunjung ke PT Inalum harus dilakukan perkelompok dan terlebih dahulu meminta ijin pada perusahaan. Jika sudah memperoleh ijin, kelompok widyawisata nantinya akan ditemani oleh guide yang disediakan oleh perusahaan. Pemandu wisata tersebut akan mengajak pengunjung berkeliling ke beberapa lokasi sambil menjelaskan dengan detail seluk beluk peleburan aluminium.
Kabupaten Batubara juga dikenal dengan produk songketnya yang
memiliki motif khas dan menarik serta menjadi identitas masyarakat
Melayu Batubara. Keindahan kain songket Batubara tersebut mendorong
pemerintah untuk mendaftarkannya ke UNESCO sebagai warisan budaya
Indonesia.
Itu sebabnya, berkunjung ke Batubara serasa belum lengkap sebelum melihat proses pembuatan songket serta membelinya untuk dijadikan oleh-oleh.
Untuk dapat melihat proses pembuatan kain songket, wisatawan dapat menuju ke Desa Kampung Panjang, Kecamatan Limapuluh.
Di desa ini, masyarakat utamanya kaum perempuan banyak yang berprofesi sebagai pengrajin kain songket. Sebagian dari mereka bekerja di rumah-rumah produksi, sebagian lainnya membuaat kain songket di rumah masing-masing.
Mereka akan dengan senang hati menerima kedatangan para wisatawan untuk melihat aktifitas mereka saat mengoperasikan mesin tenun. Apalagi jika wisatawan tersebut tidak hanya melihat-lihat, melainkan juga membeli kain yang mereka produksi. Harga dari kain songket yang mereka hasilkan bervariasi, mulai dari Rp.500.000 – Rp. 3 juta.
Bagi penggemar wisata sejarah, wajib berkunjung ke Istana Niat Lima
Laras yang berada di Desa Lima Laras, Kecamatan Tanjung Tiram. Istana
ini dibangun oleh Datuk Muhammad Yoeda pada tahun 1907 – 1912 dengan
menghabiskan dana sekitar 150.000 gulden. Para pekerjanya selain diambil
dari masyarakat sekitar juga mendatangkan tenaga ahli dari negeri
China.
Istana yang masih berdiri kokoh meski usianya sudah lebih dari satu abad ini menempati area seluas 102 x 98 meter2 berbentuk persegi panjang dan terdiri atas 4 lantai. Terdapat empat anjungan di setiap penjuru mata angin dengan arsitektur bergaya melayu pada bagian atap dan kisi-kisinya. Sedang ornamen pada dinding-dindingnya, dipengaruhi oleh gaya China.
Selain menikmati keindahan dari arsitektur bangunan istana, pengunjung yang datang kesini juga dapat melihat benda-benda bersejarah peninggalan kerajaan Lima Laras, seperti benda-benda pusaka berupa senjata tajam semacam pedang dan tombak, tempayan berukir naga, berbagai macam benda pecah belah abad lampau, serta yang lain.
Inilah wahana wisata air terbesar di Sumatera Utara yang beralamat di
JL. Lintas Sumatera Km.141, Kecamatan Sei Balai. Seperti halnya
waterpark-waterpark yang lain, berbagai wahana seru dapat dijumpai di
sini seperti Kids Pool, Family Slide, Body Slide, Racing Slide, Super
Bowl, Lazy Rivcr atau Kolam Arus dan Wave Pool atau kolam ombak.
Selain berbagai wahana permainan air yang seru, sejumlah fasilitas juga sudah disiapkan bagi wisatawan yang berkunjung seperti tempat persewaan ban, loker, gazebo, kamar ganti, shower outdoor, mushollah serta klinik.
Bagi Anda yang tertarik untuk menjelajah Kabupaten Batubara,berikut rekomendasi 10 tempat wisata di Batubara yang menggoda untuk dikunjungi.
Danau Laut Tador
Sumber: Instagram @faridats |
Pengunjung yang datang ke sini tidak hanya dapat menikmati keindahan pemandangan yang ada di sekeliling danau, atau memancing dan berperahu menyusuri kawsasan perairan danau lalu singgah di pulau kecil yang ada di tengahnya, tapi juga dapat melihat beberapa jenis flora langka yang usianya sudah ratusan tahun
Pantai Bunga
Sumber: Instagram @dawisiwi |
Bagi mereka yang ingin menikmati indahnya alam sambil duduk di tepi pantai, tersedia gubuk-gubuk sederhana berbentuk panggung yang dapat disewa dari penduduk. Jika ingin mengarungi kawasan perairan, nelayan-nelayan juga telah menyiapkan sampan dengan harga sewa yang cukup terjangkau. Sayangnya pantai ini kurang nyaman untuk dipakai mandi karena airnya yang keruh disertai banyaknya pasir yang tercampur air saat disapu oleh ombak.
Pantai Jono
Sumber: Instagram @iman_tramp |
Pantai yang juga akrab dengan sebutan Pantai Perjuangan ini merupakan pantai terluas di Pulau Sumatera. Karena itu cukup menarik untuk digunakan berbagai aktifitas seperti bermain layang-layang, sepak bola dan volley pantai, serta aktifitas yang lain.
Pemandangan yang ditawarkan pantai ini juga sangat menawan. Tidak heran jika saat hari libur, pengunjung yang memadati kawasan pantai bisa lebih dari 2000 orang. Mereka tidak hanya datang dari daerah sekitar, tapi juga dari luar kota, bahkan ada juga wisatawan yang datang dari Singapura dan Malaysia.
Pantai Jono cukup mudah untuk dijangkau karena meski jaraknya dengan pusat kota Batubara sejauh 117 km namun banyak sarana transportasi umum yang trayeknya melintasi kawasan pantai ini.
Lokasinya juga cukup dekat dengan perkampungan penduduk sehingga berbagai fasilitas yang dibutuhkan wisatawan, semua tersedia, termasuk penginapan bagi mereka yang ingin bermalam di tepi pantai.
Pantai Datuk
Sumber: Google |
Selain menikmati indahnya pemandangan laut, wisatawan yang berkunjung ke Pantai Datuk juga dapat melihat peninggalan bersejarah berupa dua buah meriam kuna, serta sebuah perahu yang diketemukan di dasar laut yang umurnya sudah berabad-abad. Desain atau bentuk dari perahu tersebut memadukan antara bentuk perahu kuna khas Melayu dengan tekhnologi eropa, sehingga terbilang modern pada jamannya.
Pulau Salah Namo
Sumber: Instagram @officialbatubarakita |
Awalnya nama pulau ini sama dengan nama organ intim kaum perempuan, sehingga kalau ada orang yang bertanya tentang nama pulau tersebut pada kaum perempuan, mereka akan menjawabnya dengan “Pulau Salah Namo” atau Pulau Salah Nama. Akhirnya, pulau itupun lebih dikenal dengan nama Pulau Salah Namo.
Mengunjungi Pulau Salah Nama,
dapat menaiki perahu bermotor dari dermaga Tanjung Tiram. Waktu tempuh
dari dermaga menuju pulau tersebut lebih kurang memakan waktu satu jam.
Soal transportasi tidak perlu khwatir, karena ada boat nelayan, yang
senantiasa selalu setia menanti para penumpangnya di dermaga Pelabuhan
Tanjung Tiram. Selama di perjalanan Anda bisa menikmati pemandangan laut
luas yang membentang. Sampan-sampan nelayan pun terlihat hilir mudik
untuk mencari tangkapan ikan.
Terlepas dari namanya,
pulau ini memiliki keindahan yang siap memanjakan mata Anda. Berbekal
peralatan snorkeling, Anda bisa menyusuri air laut yang jernih, sambil
melihat ikan dan terumbu karang cantik. Selain itu bagi yang hobi
memancing, Anda bisa merasakan sensasi menangkap ikan di Pulau Salah Nama.
Baca Juga : Paket Wisata Pulau Berhala
Pulau ini memiliki keunikan tersendiri yakni banyaknya bebatuan berwarna merah yang mengelilingi kawasan pulau. Hamparan pasir putih dan rindang pepohonan menjadi daya tarik yang luar biasa dari Pulau Salah Namo, begitu juga dengan alam bawah lautnya yang dihiasi terumbu karang.
Tidak heran jika Kabupaten Batubara menjadikan pulau ini sebagai salah satu ikon pariwisata serta melengkapinya dengan berbagai fasilitas termasuk membangun penginapan di kawasan pulau serta gencar mempromosikannya.
Pulau Pandang
Sumber: Instagram @ilhamlubis |
Satu lagi surga bagi penggemar diving dan snorkeling yang ada di Batubara adalah Pulau Pandang yang berada di Selat Malaka, tepatnya di sebelah Utara wilayah kecamatan Tanjung Tiram. Tidak hanya alam bawah lautnya saja yang memukau, tapi juga pantainya yang berpasir putih yang dihiasi rindangnya pepohonan.
Baca Juga : Paket Wisata Pulau Pandang
Keindahan dari Pulau Pandang membuat banyak perusahaan Tour & Travel yang menjual khusus paket wisata Pulau Pandang atau menggabungkannya paket wisata pulau ini dengan beberapa objek wisata yang lain. Pemerintah Kabupaten Batubara juga serius mengelola pulau ini, salah satunya dengan menyediakan penginapan bagi para wisatawan berupa bungalow serta memanfaatkan mess navigasi Dinas Perhubungan.
PT. Inalum
Sumber: Instagram @inalum |
Inalum merupakan kependekan dari Indonesia Asahan Aluminium, salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di bidang peleburan aluminium. Perusahaan ini berdiri pada 6 Januari 1976 dan ditetapkan sebagai BUMN pada 23 April 2014.
Perusahaan yang menjadi kebanggaan masyarakat Batubara ini memberi kesempatan bagi siapapun yang ingin melakukan eduwisata atau widyawisata untuk mengetahui seluk beluk dan proses peleburan aluminium.
Hanya saja untuk dapat berkunjung ke PT Inalum harus dilakukan perkelompok dan terlebih dahulu meminta ijin pada perusahaan. Jika sudah memperoleh ijin, kelompok widyawisata nantinya akan ditemani oleh guide yang disediakan oleh perusahaan. Pemandu wisata tersebut akan mengajak pengunjung berkeliling ke beberapa lokasi sambil menjelaskan dengan detail seluk beluk peleburan aluminium.
Kampung Songket
Sumber: Google |
Itu sebabnya, berkunjung ke Batubara serasa belum lengkap sebelum melihat proses pembuatan songket serta membelinya untuk dijadikan oleh-oleh.
Untuk dapat melihat proses pembuatan kain songket, wisatawan dapat menuju ke Desa Kampung Panjang, Kecamatan Limapuluh.
Di desa ini, masyarakat utamanya kaum perempuan banyak yang berprofesi sebagai pengrajin kain songket. Sebagian dari mereka bekerja di rumah-rumah produksi, sebagian lainnya membuaat kain songket di rumah masing-masing.
Mereka akan dengan senang hati menerima kedatangan para wisatawan untuk melihat aktifitas mereka saat mengoperasikan mesin tenun. Apalagi jika wisatawan tersebut tidak hanya melihat-lihat, melainkan juga membeli kain yang mereka produksi. Harga dari kain songket yang mereka hasilkan bervariasi, mulai dari Rp.500.000 – Rp. 3 juta.
Istana Niat Lima Laras
Sumber: Google |
Istana yang masih berdiri kokoh meski usianya sudah lebih dari satu abad ini menempati area seluas 102 x 98 meter2 berbentuk persegi panjang dan terdiri atas 4 lantai. Terdapat empat anjungan di setiap penjuru mata angin dengan arsitektur bergaya melayu pada bagian atap dan kisi-kisinya. Sedang ornamen pada dinding-dindingnya, dipengaruhi oleh gaya China.
Selain menikmati keindahan dari arsitektur bangunan istana, pengunjung yang datang kesini juga dapat melihat benda-benda bersejarah peninggalan kerajaan Lima Laras, seperti benda-benda pusaka berupa senjata tajam semacam pedang dan tombak, tempayan berukir naga, berbagai macam benda pecah belah abad lampau, serta yang lain.
Singapore Land Waterpark
Sumber: Instagram @singaporelandwaterpark |
Sumber: Instagram @singaporelandwaterpark |
Selain berbagai wahana permainan air yang seru, sejumlah fasilitas juga sudah disiapkan bagi wisatawan yang berkunjung seperti tempat persewaan ban, loker, gazebo, kamar ganti, shower outdoor, mushollah serta klinik.