BREAKING NEWS

Menu

Mudik Keliling Jawa, Kenali Beberapa Es Dawet Ini!


Menjelang mudik, tak ada salahnya mengantongi referensi kuliner di daerah yang Anda lintasi, atau mungkin akan dikunjungi saat Lebaran nanti. Salah satunya, es dawet. Ya, di beberapa daerah di Pulau Jawa, minuman ini kerap dijumpai. Ternyata, es dawet di masing-masing daerah, meski terlihat sama, ada perbedaannya. Yuk, kenali beberapa jenis dawet ini!

1.Dawet Durian Semarang

Aneka jenis es dawet

Dawet ini terbuat dari tepung maizena yang direbus hingga berbentuk seperti mi dan bertekstur kenyal. Dawetnya berwarna bening. Mbah Busron, salah satu penjual es dawet durian yang sudah terkenal, dapat ditemui di kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah. 

Es dawet ini disajikan di sebuah mangkuk bakso, satu biji durian dengan daging durian yang tebal, kemudian diberi dawet dan es serut yang menutupi dawet. Setelah itu, ditambahkan santan cair dan gula merah cair yang disiram di atasnya. Rasa manis dari dawet ini tidak terlalu mencolok, tetapi pas.

2.Dawet Magelang

Aneka jenis es dawet

Dawet Magelangan khas Magelang konon sudah ada sejak 40-an tahun lalu. Sukarti, salah satu penjual dawet legendaris ini, dapat ditemui di salah satu sudut Pasar Ngasem Kampung Djuritan, Magelang, Jawa Tengah. Dawet Magelangan yang berwarna hijau disajikan dengan tambahan pleret, roti, tape ketan, dan cincau hijau. 

Kuahnya menggunakan santan segar. Sedangkan untuk gulanya menggunakan gula jawa. Rasa manis alami gula jawa menambah kenikmatan dawet ini.

3.Dawet Sambal Kulonprogo 

Aneka jenis es dawet

Dawet Kulonprogo disajikan di sebuah mangkuk seukuran mangkuk bakso dengan isian dawet, santan, dan air gula kelapa. Dawetnya berwarna putih, terbuat dari tepung pati gayong. Tukilah, salah satu penjual Dawet Sambal, menambahkan potongan kubis, tauge, dan seledri di atas dawet dengan kuah santan bercampur kuah gula merah, serta sambal di dalamnya. Sambal ini terbuat dari cabai rawit merah atau hijau. 

Cabai tersebut diulek bersama kacang tanah, kemudian digoreng kering. Setelah digoreng kering, campuran cabai dan kacang tanah tersebut direbus. Kuah dawet ini mempunyai rasa gurih, manis, dan pedas. Dawet seperti ini tidak bisa ditemukan setiap hari, akan tetapi hanya ada pada acara-acara tertentu seperti Pesta Adat Nawu Sendang Sumber Rejo.

4.Dawet mawar banyuwangi

Aneka jenis es dawet

Dawet Mawar Banyuwangi dapat ditemui di daerah Banyuwangi, Jawa Timur. Dawet ini berwarna merah muda, terbuat dari campuran sari bunga mawar segar. Tri Krisbiantara, pencetus ide terciptanya Dawet Mawar ini. Dawetnya berbahan dasar dari tepung maizena, yang saat pemasakannya dicampur dengan sari mawar asli sehingga aroma dan warna cendol tersebut asli dari bunga mawar. 

Air yang digunakan untuk merendam cendol ini juga menggunakan air rendaman mawar. Dawet Mawar disajikan seperti dawet kebanyakan, yaitu dengan santan dan gula merah. Penyajian dengan es batu akan menambah kenikmatan Es Dawet Mawar ini.

5.Dawet Banjarnegara

Aneka jenis es dawet

Dawet ayu khas Banjarnegara terbuat dari tepung beras. Penyajiannya menggunakan air santan dan pemanisnya berasal dari gula kelapa. Dawetnya yang berwarna hijau berasal dari perasan daun pandan. Selain itu, rasa pandan atau nangka biasanya ditambahkan saat penyajian sehingga menambah kenikmatan dawet ayu ini. Para penjual dawet ayu ini punya gerobak yang khas dan patung kayu Semar-Gareng.

6.Dawet Kalasan

Aneka jenis es dawet

Dawet Kalasan bisa ditemui disepanjang jalur lambat Prambanan, Yogyakarta. Dawetnya terbuat dari tepung aren atau pathi. Dawet ini berwarna bening dan lebih kenyal, dengan tambahan kuah gula jawa. Dawet Kalasan biasanya ditempatkan pada sebuah kendi, kemudian disajikan kepada pembeli menggunakan mangkuk kecil.

7.Dawet Solo

Aneka jenis es dawet

Dawet di Solo biasanya disajikan dalam mangkuk kecil. Dawetnya berwarna hijau. Salah satu penjual dawet terkenal di Solo adalah Dawet Telasih Bu Dermi. Dawet ini bisa ditemui di Pasar Gede Hardjonagoro. Dalam penyajiannya, biasanya ada tambahan ketan hitam, jenang sumsum, biji telasih, dan cairan gula. Kuah dawetnya menggunakan kuah santan. Es Dawet Telasih tidak menggunakan gula jawa, sehingga rasa manisnya tidak terlalu terasa. Dawet ini akan lebih nikmat lagi jika disantap dalam keadaan dingin.

Share artikel ke: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg