BREAKING NEWS

Menu

Daftar Hewan Yang Terancam Punah di Tahun 2015


Daftar Hewan Yang Terancam Punah di Tahun 2015 - NusaPedia - Daftar Hewan Yang Terancam Punah di Tahun 2015 - Sahabat NusaPedia baru saja kita meninggalkan Tahun 2014 menuju tahun yang baru tentunya dengan semangat baru dan harapan yang baru pula.
Daftar Hewan Yang Terancam Punah di Tahun 2015

Daftar Hewan Yang Terancam Punah

Keberadaan hewan di indonesia semakin hari semakin berkurang, perilaku manusia yang menyebabkan langka nya spesies hewan ini adalah dampak buruk bagi kelestarian alam semesta Perdagangan, penjualan dan pemburuan hewan-hewan langka masih terus di lakukan oleh sekelompok oknum yang tidak bertanggung jawab. mereka hanya mementingkan diri sendiri, individu maupun kelompok mereka.

Banyak Orang tidak mengetahui bahwa tahun 2014 diperingati 100 tahun punahnya Ectopistes migratorius sejenis merpati yang hidup di kawasan Amerika Utara. Baru-baru ini, seekor Badak Putih (Northern White Rhino) berumur 44 tahun mati di kebun binatang San Diego dan diketahui hanya tersisa 5 ekor badak putih lainnya yang semua hidup di penangkaran.

faktanya lusinan spesies mati tiap hari dikarenakan degradasi habitat, polusi dan penangkapan liar. Dan ini adalah pemusnahan skala besar yang sudah dilakukan beberapa dekade lalu, setelah itu kita yang menanggung semuanya dan harus mencoba memperbaikinya.

Pada Kesempatan Kali Ini NusaPedia Magazine akan memaparkan pada anda mengenai  Daftar Hewan Yang Terancam Punah di Tahun 2015,bayangkan sahabat NusaPedia bila masyarakat paham betapa pentingnya konservasi dan menjaga keselarasan hidup dengan maklum hidup lainnya.Maka hewan - hewan yang telah punah dan dilindungi tersebut dapat masih kita lihat hingga saat ini dan seterusnya.Berikut  Daftar Hewan Yang Terancam Punah di Tahun 2015 NusaPedia Rangkum Untuk Anda Dengan Tujuan Menambah khasanah ilmu pengetahuan anda mengenai betapa pentingnya untuk menjaga,melindungi serta melestarikanlestarian alam semesta dan tidak melakukan Perdagangan, penjualan dan pemburuan hewan-hewan langka dan di lindungi.Berikut  Daftar Hewan Yang Terancam Punah di Tahun 2015

1.Amur Leopard (Panthera pardus orientalis)

Daftar Hewan Yang Terancam Punah di Tahun 2015
Pada Urutan Pertama dari 10 Daftar Hewan Yang Terancam Punah di Tahun 2015 terdapat amur leopard .Pada tanggal 26 Pebruari 2009, Guernsey menerbitkan perangko binatang yang terancam punah dengan menampilkan species Amur Leopard. Perangko ini dirancang oleh Joel Kirk dan dipresentasikan dalam satu lembar carik kenangan yang hanya terdiri dari satu perangko dengan gambar Amur Leopard

Leopard Amur adalah macan tutul paling langka di dunia, dilaporkan ada kurang dari 40 individu yang tersisa di alam liar. Dikenal juga sebagai Leopard Far-East, Leopard Manchuria, atau Leopard Korea. Di alam liar Leopard Amur hidup menyendiri dengan habitatnya yang merupakan hutan campuran (mixed forest) di mana hutan ini terancam untuk ditebang dan dibakar untuk keperluan lain.

Leopard Amur (Panthera pardus orientalis) adalah subspesies macan tutul yang asli berasal dari wilayah Primorye barat daya Rusia, dan, pada 15 Februari 2012, digolongkan sebagai sangat terancam punah. Selain kehilangan habitatnya, binatang ini banyak diburu untuk diambil kulit dan tulangnya, ditambah lagi penduduk desa yang ikut juga memburu mangsanya sperti rusa dll, sehingga mempersulit kelangsungan hidup Macan tutul Leopard ini di habitatnya.

Macan tutul Amur dapat dibedakan dari subspesies lain yaitu dengan mantel tebalnya. Mereka menunjukkan perbedaan terkuat dan paling konsisten dalam pola. Macan tutul Amur dari sungai, pegunungan utara-timur Cina dan semenanjung Korea memiliki mantel berwarna krem muda, terutama di musim dingin. Namun ada harapan, dengan sejumlah program penangkaran di tempat dan inisiatif untuk membatasi perburuan liar dan untuk mengatur populasi mangsa, kita bisa melihat kucing besar yang indah diselamatkan dari kepunahan.

2.Gajah Sumatera (Elephas Maximus Sumatrensis)

 Daftar Hewan Yang Terancam Punah di Tahun 2015Pada Urutan Ke dua dari 10 Daftar Hewan Yang Terancam Punah di Tahun 2015 terdapat Gajah Sumatera merupakan keturuan dari gajah Asia yang hanya bisa di jumpai di wilayah pulau Sumatera.Pada umumnya Gajah Sumatera memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dari pada Gajah India. Gajah Sumatera termasuk Satwa Langka Indonesia yang Dilindungi, dimana populasi gajah sumatera mulai menurun dan termasuk spesies yang langka dan terancam akan punah. Menurut hasil survei yang dilakukan pada tahun 2000 terdapat sekitar 2000 sampai 2700 ekor, namun pada akhirnya 65% dari populasinya tersebut mati karena di bunuh oleh manusia dan sisanya 35% kemungkinan mati karena di racuni. Kini habitat yang dulunya di huni oleh Gajah Sumatera menjadi lahan perkebunan.

Mamalia Terbesar di Indonesia

Gajah sumatera merupakan jenis mamalia terbesar yang ada di indonesia, yang mana beratnya mencapai 6 ton dan memiliki tinggi mencapai 3,5 m. Gajah memiliki periode untuk mengandung cukup lama, yaitu 22 bulan dan umurnya sampai 70 tahun. Gajah merupakan jenis hewan herbivora yang cerdas karena memiliki otak yang lebih besar daripada mamalia yang lainya. Gajah memiliki telinga yang cukup besar, sehingga pendengaranya pun sangatlah tajam. Selain itu telinga yang besar juga berfungsi sebagai pengatur suhu panas tubuh. Sedangkan belalinya berfungsi untuk mencari/mendapatkan makanan dan air, serta bisa di gunakan untuk mengenggam dengan ujungnya.

Habitat Gajah Sumatera

Gajah sumatera memiliki urutan sosial yang sangat tertata, kehidupad sosial antara gajah jantan dan betina sangatlah berbeda. Dimana sang betina lebih menghabiskan hidupnya dalam kelompok keluarha yang terdiri atas ibu, anak perempuan, saudara perempuan dan bibi. Kelompok keluarga ini dipimpin oleh gajah betina tertua. Ketika ada salah satu gajah sedang mengandung maka 2-3 gajah akan selalu menemaninya. Beda dengan gajah betina, gajah jantan sering menghabiskan waktu hidupnya untuk hidup menyendiri alias tidak berkelompok.

Meskipun gajah memiliki badan yang besar mereka sangatlah handal dalam urusan berenang, dimana gajah bisa berenang selama kurang lebih 6 jam dan bisa menempuh jarak sejauh 50km. Gading gajah merupakan sepasang gigi seri yang ada pada bagian depan rahang atas, yang mana akan terus tumbuh selama gajah itu hidup, meskipun pertumbuhanya tidak terlalu panjang. Gajah memiliki tengkorak yang besar dan kuat, dimana didalamnya berisikan otak yang sangat cerdas.

Tak heran gajah memiliki ingatan yang sangat kuat, dan jarang kali melupakan perintah-perintah yang telah diajarkan oleh sang pawang. Rata-rata gajah mampu mengingat 25 perintah atau aba-aba serta mampu membuat sebuah alat sendiri untuk digunakanya. Seperti saat ia merasakan gatal di punggungya ia akan mematahkan sebuah tongkat untuk digunakan menggaruk punggungnya yang gatal.

Makanan Gajah Sumatera

Gajah merupakan jenis hewan herbivora. Mereka akan sedikitnya menghabiskan waktu sekitar 16 jam dalam sehari hanya untuk mengumpulkan makanan. Yang mana makananya 50% terdiri dari rumput, dan ditambah dengan dedaunan, ranting, akar dan sedikit buah, benih bunga. Gajah hanya akan mencerna 40% dari apa yang dimakanya, maka dari itu mereka harus mangkonsusminya dalam jumlah yang besar. Gajah dewasa bisa mengonsumsi 300 pon hingga 600 pon atau dalam ukuran kg antara 140kg sampai 270kg dalam seharinya. Dimana sebagian besar atau sekitar 60% dari makananya akan tertinggal di dalam perutnya dan tidak di cerna oleh gajah.

Reproduksi atau Kembang Biak

Gajah Sumatera termasuk jenis hewan mamalia, dimana gajah berkembang biak dengan cara melahirkan. Masa mengandung yang di alami oleh gajah pada umumnya sekitar 22 bulan lamanya. Saat lahir, bayu gajah biasanya akan memiliki berat sekitar 120 kg dan tingginya mencapai 90cm. Dengan ukuranya yang besar maka bayi gajah merupakan bayi mamalia terbesar yang ada di dunia

3.Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus)

 Daftar Hewan Yang Terancam Punah di Tahun 2015Pada Urutan Ketiga dari 10 Daftar Hewan Yang Terancam Punah di Tahun 2015 terdapat Badak jawa (Rhinoceros sondaicus) adalah spesies badak yang paling langka diantara lima spesies badak yang ada di dunia dan masuk dalam Daftar Merah Badan Konservasi Dunia IUCN, yaitu dikategorikan sangat terancam atau critically endangered, ”satu tingkat saja dibawah kepunahan.”

Sejak sepupu badak jawa terakhir yang ada di Taman Nasiona Cat Tien, Vietnam dikabarkan terbunuh oleh pemburu pada tahun 2010, maka saat ini badak jawa hanya berada di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) yang berada di ujung barat selatan pulau Jawa.

Badak jawa sendiri secara hukum merupakan satwa yang dilindungi di Indonesia.  Pada tahun 1910 badak jawa sebagai satwa liar secara resmi telah dilindungi Undang-Undang oleh Pemerintah Hindia Belanda, sehingga pada tahun 1921 berdasarkan rekomendasi dari The Netherlands Indies Society for Protection of Nature, pemerintah Belanda menyatakan habitat badak di Ujung Kulon sebagai kawasan Cagar Alam.

Spesies badak diyakini telah ada di muka bumi sejak jaman tertier (65 juta tahun yang lalu), satu masa dengan dinosaurus yang telah punah, Pada masa itu, diperkirakan terdapat 30 jenis badak di dunia. Saat ini hanya tersisa lima spesies badak saja, dengan dua diantaranya terdapat di Indonesia yaitu badak sumatera dan badak jawa yang sama-sama terancam kepunahan.

Nama ilmiah badak jawa adalah Rhinoceros sondaicus; dari bahasa Yunani “rhino”, yang berarti “hidung” dan “ceros” yang berarti “cula”. Sondaicus diambil dari kata “Sunda,” wilayah Jawa bagian barat. Juga mengindikasikan rangkaian kepulauan Sunda Besar yang meliputi wilayah kepulauan Indonesia di bagian barat seperti Sumatera, Kalimantan, Jawa hingga kepulauan Sunda Kecil yaitu Nusa Tenggara.

Di masa lalu, badak jawa dipercaya tersebar di Asia Tenggara, Sumatera hingga ke Jawa. Individu terakhir yang ada di luar TNUK di Jawa ditembak mati oleh pemburu di Tasikmalaya pada tahun 1934. Saat ini spesimennya dapat dilihat di Museum Zoologi Bogor. Inilah satu-satunya spesimen utuh badak jawa yang dapat dilihat oleh pengunjung.
Hingga sekarang masih banyak nama-nama daerah di Jawa bagian barat yang bernama “badak” yang mengindikasikan dahulu terdapat badak di wilayah tersebut.

Sejak beberapa tahun belakangan hasil sensus badak di Ujung Kulon menunjukkan jumlah yang ajek. Beberapa hasil camera trap menunjukkan anak badak yang tertangkap kamera bersama induk betinanya. Namun demikian, tingkat reproduksi badak jawa tergolong lambat; betina melahirkan satu dalam interval 4-5 tahun, setelah masa kehamilan selama 15 hingga 16 bulan. Apalagi, badak jawa adalah spesies yang menghabiskan sebagian besar waktunya dengan menyendiri.  Usia rata-rata badak ini adalah antara 40 tahun hingga 45 tahun.

Hasil monitoring badak Jawa tahun 2013 di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) melalui rekaman kamera pengintai diperkirakan jumlah populasinya 58 individu.

Status Habitat

Berdasarkan survei terbaru (monitoring) selama tahun 2013 di pastikan jumlah badak jawa (Rhinocerus sondaicus) yang mendiami Taman Nasional Ujung Kulon ada sejumlah 58 ekor. Jumlah ini mengalami kenaikan dibanding monitoring pada tahun sebelumnya yang hanya mencatat 51 ekor badak jawa.
Hasil monitoring yang dilakukan oleh Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) ini sebenarnya berhasil mengidentifikasi 60 individu badak jawa yang berbeda. Jumlah ini terdiri atas 52 individu yang telah teridentifikasi pada sensus sebelumnya (2011-2012) dan 8 individu badak jawa yang baru terekam pada sensus 2013. Namun 2 individu di antaranya, tidak terekam kembali dan ditemukan mati.

4.Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea)

Daftar Hewan Yang Terancam Punah di Tahun 2015
Pada Urutan Ke-empat dari 10 Daftar Hewan Yang Terancam Punah di Tahun 2015 terdapat Penyu belimbing yang telah bertahan hidup selama lebih dari ratusan juta tahun, kini menghadapi kepunahan. Dari perkiraan menunjukkan, selama dua puluh tahun terakhir jumlah spesies ini menurun dengan cepat, khususnya di kawasan pasifik: hanya sekitar 2.300 betina dewasa yang tersisa. Hal ini menempatkan penyu belimbing pasifik menjadi penyu laut yang paling terancam populasinya di dunia. Di kawasan Pasifik, seperti di Indonesia saja, populasinya hanya tersisa sedikit saja dari sebelumnya (2.983 sarang pada 1999 dari 13000 sarang pada tahun 1984). Untuk mengatasi hal tersebut, tiga Negara yaitu Indonesia, PNG dan Kepulauan Solomon telah sepakat untuk melindungi habitat penyu belimbing melalui Mou Tri National Partnership Agreemen.

Uraian fisik penyu belimbing

  • Memiliki kulit cangkang berwarna gelap dengan bintik-bintik putih yang tidak sekeras penyu lain
  • Sirip depannya panjang
  • Ukurannya dapat mencapai hingga 180 cm dan berat 500 kg
  • Merupakan penyu laut terbesar dan salah satu reptil terbesar yang masih hidup.
Ekologi dan Habitat
Penyu belimbing dapat ditemukan dari perairan tropis hingga ke lautan kawasan sub kutub dan biasa bertelur di pantai-pantai di kawasan tropis. Spesies ini menghabiskan sebagian besar hidupnya di lautan terbuka hanya muncul ke daratan pada saat bertelur.

Perkembang biakan
Penyu belimbing betina dapat bertelur empat sampai lima kali per musim, setiap kali sebanyak 60 sampai 129 telur. Anehnya, sekitar setengah dari telur di setiap sarang sangat kecil untuk dapat berkembang dengan baik, atau tidak memiliki kuning telur. Penyu belimbing bertelur setiap dua atau tiga tahun dengan masa inkubasi sekitar 60 hari.

Makanan
Penyu belimbing berukuran besar sangat luar biasa, karena hanya makan makanan rendah energi dan rendah protein dari mahluk-mahluk lunak seperti ubur-ubur, cumi-cumi dan tunicates (invertebrata seperti ubur-ubur laut).Populasi dan Distribusi

Penyu belimbing dilaporkan terlihat di hingga di wilayah utara, Alaska hingga di kawasan selatan di Tanjung Harapan, Afrika.
Ancaman
  • Terlalu sedikit individu ditengah ancaman yang bertubi-tubi; seperti spesies penyu laut lainnya, penyu belimbing terancam oleh pengambilan telurnya, perburuan penyu dewasa untuk diambil dagingnya, pengrusakan pantai tempat bertelur, dan kematian tidak sengaja karena tertangkap oleh kapal ikan. Karena berbagai ancaman ini, penyu belimbing termasuk dalam daftar Critically Endangered yang disusun oleh IUCN Red List.
  • Pengambilan secara langsung; telur penyu diambil secara tradisional, khususnya di Asia, dan praktek ini kemungkinan merupakanpenyebab turunnya populasi spesies ini di dunia.
  • Pengambilan secara tidak langsung; pada periode 1990an, setiap tahunnya diperkirakan sekitar 1.500 penyu belimbing betina dewasa terbunuh di jaring longline dan gillnet di kawasan Pasifik.
  • Pencemaran; pencemaran laut oleh plastik merupakan salah satu penyebab kematian. Phthalates, bahan kimia yang berasal dari plastik, ditemukan dalam kuning telur penyu belimbing. Penyu belimbing sering mengira plastik adalah ubur-ubur, makanan kesukaan mereka dan kemudian tercekik saat menelannya.

5.Western Lowland Gorilla (Gorilla gorilla)

Daftar Hewan Yang Terancam Punah di Tahun 2015
Pada Urutan Ke-lima dari 10 Daftar Hewan Yang Terancam Punah di Tahun 2015 terdapat Gorila dataran rendah barat adalah subspesies terkecil dari gorila namun,demikian masih tergolong primata ukuran yang luar biasa dan memiliki kekuatan yang cukup besar. spesies gorila ini menunjukkan dimorfisme seksual.Mereka memiliki ekor dan tidak memiliki kulit hitam dan rambut hitam kasar yang menutupi seluruh tubuh mereka kecuali wajah, telinga, tangan, dan kaki.

Rambut di bagian belakang dan punggung jantan mengambil sebuah warna abu-abu dan akan semakin memudar hilang karena faktor usia. Warna ini adalah alasan mengapa jantan yang lebih tua yang dikenal sebagai "silverbacks". Tangan mereka secara proporsional besar dengan paku pada semua digit, mirip dengan manusia, serta jempol yang sangat besar. Mereka memiliki moncong pendek, tulang alis yang menonjol, hidung besar, dan mata kecil dan telinga.

Fitur lainnya adalah otot-otot besar di wilayah rahang bersama dengan gigi yang luas dan kuat. Gorilla Jantan dapat mencapai 5-6 kaki (1,5-1,8 m) tinggi dan berat 300-600 pound (140-270 kg).Menurut Guinness Book of World Records, rata-rata gorilla jantan adalah 168 kg (370. lb) dan berdiri tegak di 163 cm (64 in).

western Lowland Gorilla sering berdiri tegak, tapi berjalan dengan membungkuk, dengan tangan melengkung dan buku-buku jari menyentuh tanah. Gaya gerakan membutuhkan lengan panjang, yang bekerja untuk gorila barat karena bidang dada dan perut gorila lebih besar dari ketinggian posisi mereka.

populasi gorila dataran rendah di alam dihadapi oleh sejumlah faktor yang mengancam kepunahannya. Faktor-faktor tersebut meliputi deforestasi, pertanian, penggembalaan, dan pemukiman manusia berkembang yang menyebabkan hilangnya hutan. Ada korelasi antara intervensi manusia di alam liar dengan perusakan habitat dan peningkatan perburuan hewan liar.

faktor lain adalah infertilitas. Umumnya, gorila betina dewasa pada 10-12 tahun (atau sebelumnya pada 7-8 tahun) dan rekan-rekan gorilla jantan mereka matang lebih lambat, jarang yang kuat dan cukup dominan untuk mereproduksi sebelum 15-20 tahun. fekunditas betina , atau kapasitas produksi muda dalam jumlah besar, tampaknya menurun pada usia 18. dari satu setengah dari jumlah gorilla betina usia reproduksi yang layak, hanya sekitar 30% dari mereka hanya melahirkan satu.

6.Saola (Pseudoryx nghetinhensis)

Daftar Hewan Yang Terancam Punah di Tahun 2015
Pada Urutan Ke - Enam dari 10 Daftar Hewan Yang Terancam Punah di Tahun 2015 terdapat Saola, Vu Quang lembu atau Asian unicorn, Vu Quang bovid (Pseudoryx nghetinhensis), salah satu mamalia paling langka di dunia, spesies sapi yang tinggal di hutan yang hanya ditemukan di Range Annam Vietnam dan Laos. Spesies yang terdefinisikan menyusul penemuan sisa-sisa tahun 1992 di Cagar Alam Vu Quang oleh survei bersama dari Departemen Kehutanan dan World Wide Fund for Nature.

Tim menemukan tiga tengkorak dengan tanduk lurus panjang yang tidak biasa dan disimpan di rumah pemburu. Dalam artikel mereka, tim mengusulkan "survei tiga bulan untuk mengamati hewan yang hidup", tetapi, lebih dari 20 tahun kemudian, masih belum ada penampakan dilaporkan dari saola di alam liar oleh seorang ilmuwan.Pada akhir Agustus 2010, Saola ditangkap oleh penduduk desa di Laos tetapi meninggal di penangkaran sebelum konservasionis. 

Hingga saat ini bangkai saola sedang dipelajari, dengan harapan akan meningkatkan pemahaman ilmiah dari saola.Untuk pertama kali setelah sepuluh tahun, binatang misterius bertanduk dua, Saola (Pseudoryx nghetinhensis), terlihat di pegunungan Annamite yang terbentang antara Laos dan Vietnam. 

Sayang, setelah ditangkap, binatang pemalu ini meninggal.Dalam rilis yang disiarkan International Union for Conservation Nature (IUCN) pada 16 September 2010, Saola yang berkerabat dekat dengan kerbau (Bubalus bubalis) ini ditangkap penduduk pada akhir Agustus lalu di Provinsi Bolikhamxay, Laos.

Ketika berita penangkapan itu sampai ke pemerintah Laos, Dinas Kehutanan dan Pertanian Provinsi Bolikhamxay atas saran IUCN Saola Working Group dan Wildlife Conservation Society (WCS) memeriksa Saola dan lalu melepaskannya kembali. Namun sayang, karena terlalu lama ditangkap, Saola keburu meninggal meski gambarnya sempat diabadikan. 

7.The Vaquita (Phocoena sinus)  

Daftar Hewan Yang Terancam Punah di Tahun 2015
Pada Urutan Ke tujuh dari 10 Daftar Hewan Yang Terancam Punah di Tahun 2015 terdapat Vaquita adalah spesies langka lumba-lumba. Hewan ini adalah endemik bagian utara dari Teluk California . Perkiraan jumlah individu yang hidup sekitar 100 hingga 300 ekor. Kata Vaquita berasal dari bahasa spanyol yang berarti Sapi Gemuk. Vaquita memiliki bentuk ikan lumba-lumba klasik (gempal dan melengkung menjadi bentuk bintang ketika dilihat dari samping). Individu dapat mencapai ukuran dewasa 1,2-1,5 m (4-5 ft) dan beratnya bisa mencapai 40-55 kg (90-120 lb).

Mereka memiliki cincin mata hitam besar dan patch bibir. Sisi atas tubuh adalah media untuk abu-abu gelap.Habitat dari vaquita diduga terbatas pada daerah utara Teluk California .Ada catatan yang sangat sedikit dari Vaquita di alam liar. Tampaknya untuk berenang dan makan dengan cara yang santai, tetapi sulit dipahami dan akan menghindari perahu apapun. Ini meningkat untuk bernapas dengan gerakan lambat, maju-rolling yang nyaris tidak mengganggu permukaan air, dan kemudian menghilang dengan cepat, sering untuk waktu yang lama.

8.Harimau Siberia (Panthera tigris altaica)

Daftar Hewan Yang Terancam Punah di Tahun 2015
Pada Urutan Ke - Delapan dari 10 Daftar Hewan Yang Terancam Punah di Tahun 2015 terdapat Harimau Siberia tinggal jauh di beberapa wilayah terdingin di Rusia timur jauh, jauh dari hutan terik di mana sebagian besar harimau biasanya tinggal, dan telah tumbuh menjadi harimau terbesar di dunia. Makhluk yang sangat langka dan unik ini telah beradaptasi dengan tantangan alam yang ekstrim dan menjadi kucing besar paling populer dan dicintai di seluruh dunia.

Nama lain mamalia ini adalah harimau Amur. Sebagai kucing terbesar di dunia, harimau Siberia memiliki panjang antara 1,75 sampai 2,1 meter, dengan berat rata-rata sekitar 181 kg untuk pejantan, dan 118 kg untuk betinanya. Beberapa harimau yang lebih besar beratnya hampir dua kali lipat lebih besar.

Harimau Siberia adalah salah satu kucing terbesar yang pernah ada, dan (selain singa) merupakan kucing terbesar yang masih hidup sampai saat ini. Makhluk ini juga dianggap sebagai salah satu dari kelompok empat kucing besar yang dapat mengaum.

Harimau Siberia memiliki rahang yang kuat dan bulu tebal yang membantu mereka tetap hangat di musim dingin. Meski bulu oranye terang bergaris mereka bukanlah corak yang cocok untuk bersembunyi di salju, bulu mereka sebenarnya lebih pucat daripada yang lain, yang membantu mereka bersembunyi di lingkungan dingin yang menjadi habitatnya. Di alam liar, populasi harimau Siberia hanya tinggal tersisa beberapa ratus saja.

9.Gorilla Gunung (Gorilla beringei beringei) 

 Daftar Hewan Yang Terancam Punah di Tahun 2015Pada Urutan sembilan dari 10 Daftar Hewan Yang Terancam Punah di Tahun 2015 terdapat gorila pegunungan adalah salah satu dari dua subspesies gorila timur. Terdapat dua populasi gorila pegunungan. Satu populasi dapat ditemui di Pegunungan Virunga di Afrika Tengah di dalam tiga taman nasional: Mgahinga di Uganda barat daya; Vulcans, di Rwanda barat laut; dan Virunga di Republik Demokratik Kongo. Populasi lain dapat ditemui di Taman Nasional Bwindi. Beberapa primatolog menyatakan[3] bahwa Gorila Bwindi di Uganda mungkin merupakan subspesies yang terpisah, walaupun deskripsi terpisah masih belum selesai dibuat.

Kabar gembira untuk pecinta lingkungan datang dari Uganda. Populasi gorila pegunungan di negara itu bertambah banyak dalam lima tahun terakhir.
  Hasil sensus tahun lalu menunjukkan, gorila pegunungan (Gorilla beringei beringei) telah bertambah menjadi 400 ekor, dari 302 ekor di tahun 2006. Ini menerbitkan harapan akan keberhasilan konservasi hewan yang pernah kritis tersebut. Ancaman kepunahan gorila antara lain disebabkan oleh hilangnya habitat, penyakit,  dan perburuan liar. 
 
Saat ini jumlah total gorila gunung di Afrika menjadi 880 ekor. Selain di Uganda, hewan primata itu juga ditemukan di alam liar Rwanda dan Kongo.
"Bertambahnya populasi gorila di Taman Nasional Bwindi Uganda merupakan bukti keberhasilan pengelolaan sumber daya alam di kawasan yang dilindungi,” kata  Menteri Pariwisata Uganda, seperti dikutip AP. 

Perekonomian di kawasan itu sangat bergantung kepada kunjungan wisatawan yang ingin mengamati gorila di habitatnya. Upaya konservasi  gorila pun melibatkan pemerintah, masyarakat, dan berbagai institusi konservasi lingkungan.

10.Orang Utan Sumatera (Pongo abelii)

Daftar Hewan Yang Terancam Punah di Tahun 2015
Pada Urutan sepuluh dari 10 Daftar Hewan Yang Terancam Punah di Tahun 2015 terdapat Orangutan Sumatera atau Pongo abelii merupakan satu diantara 11 hewan mamalia paling langka di Indonesia. Populasi orangutan sumatera diperkirakan hanya sekitar 6.500 ekor (Dephut, 2007) saja. Populasinya ini jauh lebih sedikit dibanding saudaranya, orangutan kalimantan.

Orangutan Sumatera adalah hewan endemik pulau Sumatera. Spesies kera besar seperti halnya gorila dan simpanse ini hanya bisa ditemukan di hutan Sumatera saja dan merupakan spesies primata besar paling langka di dunia.

Ciri-ciri dan Diskripsi Orangutan Sumatera
Orangutan Sumatera (Pongo abelii) hampir mirip dengan orangutan kalimantan (Pongo pygmaeus) namun memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil. Tinggi tubuh orangutan sumatera sekitar 1,25-1,5 meter dengan berat tubuh berkisar 30-50 kg (betina) dan 50-90 kg (jantan).

Ciri lain orangutan sumatera adalah postur tubuh yang besar, lengan yang panjang dan kuat, kaki pendek, dan tidak memiliki ekor. Pada tubuhnya ditumbuhi bulu (rambut) berwarna merah kecoklatan.

Orangutan sumatera merupakan binatang omnivora walaupun lebih menyukai tumbuhan. Makanannya bisa berupa buah-buahan, dedaunan, kulit pohon, bunga, telur burung, serangga, dan vertebrata kecil lainnya.
Orangutan jantan dewasa lebih sering menyendiri. Kelompok-kelompok kecil terdiri hanya 2-3 orangutan. Hewan endemik sumatera ini mempunyai daya jelajah sekitar 2-10 km. Anak orangutan akan bersama induknya hingga usia 3,5 tahun. Sedangkan orangutan betina mulai dewasa dan mampu bereproduksi menginjak usia 10-11 tahun.

Yang membedakan dengan orangutan kalimantan, selain ukuran tubuh yang relatif lebih kecil, orangutan sumatera (Pongo abelii) jantan memiliki kantong pipi yang panjang.

Daerah Persebaran, Populasi, dan Konservasi. Sebagai hewan endemik sumatera, Orangutan sumatera hanya bisa dijumpai di pulau Sumatera. Beberapa kawasan yang menjadi habitat primata besar ini antara lain di Sumatera bagian utara (Aceh dan Sumatera Utara) seperti di Taman Nasional Gunung Leuser dan Suaka Margasatwa Bukit Lawang. Beberapa tahun terakhir telah dilakukan reintroduksi orangutan sumatera ke kawasan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (Jambi dan Riau).

Populasi orangutan sumatera (Pongo abelii) semakin hari semakin menurun. Menurut data IUCN Redlist (2004) populasi mamalia ini hanya 7.300 ekor saja. Dan menurut data Departemen Kehutanan dalam Rencana Aksi dan Strategi Konservasi Orangutan (2007) populasinya diperkirakan tinggal 6.500 ekor. Padahal menurut survei tahun 1994 populasi primata ini masih 12.000 ekor.

Makin langka dan berkurangnya populasi Orangutan Sumatera diakibatkan oleh kerusakan hutan sebagai habitat Orangutan Sumatera. Hutan tropis sumatera yang ditetapkan UNESCO sebagai salah satu situs warisan dunia mengalami degradasi akibat konversi perkebunan sawit, pertambangan, pembukaan jalan, legal maupun ilegal loging, pemukiman dan kebakaran hutan.

Lantaran populasi yang terus menurun dengan cepat tersebut, IUCN Redlist memasukkan orangutan sumatera dalam status konservasi Critically Endangered (Kritis) sejak tahun 2000. Dengan status ini orangutan sumatera menjadi salah satu dari 11 mamalia paling langka di Indonesia.

Orangutan sumatera juga dimasukkan dalam daftar Apendiks I oleh CITES yang berarti tidak boleh diperdagangkan dalam segala bentuk perdagangan internasional. Sedang di Indonesia sendiri, hewan endemik Sumatera ini telah dilindungi berdasarkan Undang-undang No. 5 Tahun 1990 dan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999.

Jika ancaman perburuan liar dan luas hutan Sumatera yang terus dibiarkan menciut, tidak menutup kemungkinan orangutan sumatera (Pongo abelii) akan menjadi primata besar pertama yang punah di dunia. Dan ini pastinya akan menjadi rekor Indonesia yang menyakitkan kita semua.

Klasifikasi ilmiah. Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Mammalia; Ordo: Primates; Famili: Hominidae; Upafamili: Ponginae; Genus: Pongo; Spesies: Pongo abelii.

Bagaimana Sahabat TravelEsia Artikel Mengenai Daftar Hewan Yang Terancam Punah di Tahun 2015 Versi NusaPedia.Jika sahabat NusaPediaMemelihara,menemukan Atau Melihat Hewan - hewan yang terancam punah dan di lindungi tersebut.Laporkanlah kepada petugas Balai Besar Konservasi Sumber daya Alam Departemen Kehutanan Untuk Dapat di Lestarikan dan di Konservasi Kembali.

Share artikel ke: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg