Pulau Weh atau yang lebih di kenal dengan sebutan pulau sabang memang menjadi destinasi wisata terbaik untuk menemukan spot-spot menyelam terbaik,Berada di ujung paling Barat Indonesia,
Pulau Weh jarang mendapatkan sorotan.
Sabang adalah kota yang terletak di Pulau Weh dan merupakan pintu gerbang di kawasan ujung barat Indonesia. Sabang memiliki luas 156,3 km² dengan puncak tertinggi 617 meter di atas permukaan air laut. Karena terletak di Pulau Weh banyak orang yang menyebut Pulau Weh sebagai Pulau Sabang. Pulau Weh sendiri merupakan pulau utama dan terbesar yang terpisahkan dari daratan Aceh oleh Selat Benggala.
Tapi, jangan salah sangka, karena
pesona Pulau Weh nggak kalah dari spot wisata bahari seperti Raja Ampat maupun Pahawang di Bandar Lampung.Menjadi bagian dari Provinsi Banda Aceh, Pulau Weh adalah surga diving kelas
dunia. Dikelilingi dengan tumbukan karang cantik serta batuan koral
sepanjang pantainya, Pulau Weh juga memiliki ombak dengan aksen biru
kristal yang tenang.
Para penyelam internasional tidak ragu buat menyebut Pulau Weh sebagai spot diving
terbaik, tidak cuma di Sumatera, tetapi juga Indonesia. Dengan 20-30
titik penyelaman, Pulau Weh siap memanjakan kamu dengan biota dalam laut
yang mengesankan.
Nah, buat kamu yang ada rencana buat diving di Pulau Weh, NusaPedia punya rekomendasi 7 spot diving keren di Pulau Weh yang nggak boleh dilewatkan. Penasaran? Mari disimak!
1.Teluk Pria Laot
Perairan ini memiliki kedalaman sekitar 13-20 meter dengan lubang
fumarol yang menyembur terus-menerus menyebabkan perairan penuh dengan
pusaran
gelembung.Fumarola (berasal dari bahasa Latin fumus, asap) adalah lubang di dalam
kerak bumi yang sering dijumpai di sekitar gunung berapi, umumnya
mengeluarkan uap dan gas seperti karbon dioksida, sulfur dioksida, asam
hidroklorik, dan hidrogen sulfida.
Pulau Weh juga dikenal sebagai Pulau Gunung Api. Gejala pasca-vulkanis
dapat dilihat dari adanya lubang-lubang fumarol, solfatar, dan sumber
air panas yang banyak dijumpai di pulau ini, baik di lereng gunung, kaki
gunung, di tepi pantai dan bahkan di dasar laut. Salah satu titik selam
dan snorkeling yang harus kamu coba kunjungi adalah Teluk Pria Laot,
salah satu geoheritage pasca-vulkanis dan situs geologi yang unik.
Umumnya lubang-lubang fumarola bawah laut ini ditemukan pada kedalaman
>10 meter dan berjarak maksimum 1.500 meter dari garis pantai.Air laut di sekitar lubang-lubang fumarol ini umumnya bertemperatur
relatif lebih panas dari temperatur air laut sekitarnya, diperkirakan
beberapa lubang fumarol ini disamping mengeluarkan gas dan uap air juga
sebagian mengeluarkan air panas.
Saat menyelam kita bisa merasakan sedikit rasa hangat karena
fumarol-fumarol tersebut. Situs ini akan memberi pengalaman yang
mengesankan, kapan lagi bisa berenang di atas lapangan fumarol hasil
dari gejala pasca-vulkanisme?
2.Sophie Rickmers
Banyak penyelam, ingin bertatap muka dan merasakan langsung kemegahan
Sophie, namun, tak semua bisa melakukannya. Ini terjadi lantaran Sophie
berada di sebuah tempat yang sulit dijangkau. Ia berada di kedalaman
sekitar 50 meter di dalam laut. Dan, sudah tentu, dengan kedalaman
seperti ini. tidak sembarang penyelam diperbolehkan menyelam disini.
Berjumpa Sophie memang bukan perkara mudah. Biasanya, saat menyelam,
para penyelam melihat terumbu karang atau samarnya dasar laut, dengan
ikan-ikan yang menari-nari di sekeliling mereka. Namun saat akan bertemu
Sophie, penyelam hanya akan melihat air laut di sekelilingnya. Tak ada
dinding yang ditumbuhi terumbu karang atau samarnya dasar laut yang bisa
dijangkau mata. Sejauh mata memandang, hanya dinding biru yang
terlihat.
Barulah di kedalaman sekitar 40 meter, ada sosok lain
yang nampak. Sebuah bayangan samar dari sebuah benda besar, yang
tergolek diatas pasir. Semakin dalam menyelam, semakin jelas wujud benda
ini. Inilah Sophie Rickmers, sebuah kapal sepanjang 134 meter. Ia
berbaring sendiri dengan anggunnya, berselimutkan terumbu karang dan
berbagai jenis ikan.
Wujud Sophie terlihat masih sangat utuh. Ruang
kemudi, dek, haluan dan tangga kapal, terlihat masih lengkap berada di
tempatnya masing-masing.
Sophie Rickmers adalah kapal kargo buatan Jerman yang dibuat pada tahun
1920. Kapal ini tenggelam di perairan Pulau Weh, pada 10 Mei 1940, di
masa Perang Dunia Kedua.
Kapal Sophie Reickmers merupakan kapal yang diproduksi oleh perusahaan
The Rickmers Werft di Bremerhaven, kota bagian barat Hamburg pada tahun
1917-1920. Kapal yang memiliki panjang sekitar 134 meter, lebar 17,5
meter, dan tinggi 8 meter dibuat dengan menggunakan bahan material
terbaik pada masa itu. Sophie kemudian digunakan untuk mengangkut
barang-barang berharga seperti timah, piring keramik besar, dan lainnya.
Sayangnya, Kapal kargo ini terpaksa ditenggelamkan oleh awaknya pada
10 Mei 1940.
3.Batee Tokong
Batee
Tokong adalah spot pertama yang harus kamu kunjungi dan disanalah kamu dapat
melihat
beraneka ragam ikan berenang-renang mengitari kamu, mulai dari ikan
kecil hingga
ikan besar. Selain itu, Sahabat NusaPedia menemukan banyak sekali
moray eel diantara karang-karang sehat di spot ini. Ekosistem bawah laut ini
sungguh masih
terjaga, hal ini terlihat dari simbiosis yang terjalin antar spesiesnya.
Batee Tokong adalah bagian dari dataran rendah bawah laut yang membentang ke utara. Beberapa batu bahkan mencapai permukaan dan membentuk dinding sampai 25 meter
Lebih jauh lagi, situs penyelaman ini terus berlanjut ke Shark Plateau dimana ada kesempatan bagus untuk menyaksikan napoleon wrasses, ikan kerapu raksasa dan hiu karang blacktip. para Penyelam tertarik oleh pemandangan yang spektakuler dan kehidupan lautnya yang sangat kaya, menjadikannya lokasi menyelam ini menjadi favorit bagi penyelam jangka pendek dan panjang
Pada tingkat yang lebih dalam, para penyelam mungkin melihat trevallies sirip biru, ikan kambing kuning, Tuna gigi anjing, School Baracuda .Tepat di tingkat bawah, kerumunan kehidupan laut yang sibuk seperti Gurita, Lionfish, Ikan Scorpion, Ikan Katak, Nudibranch, Kupu-kupu ikan, Triggerfishes dan ikan besar Unicornfish hidung besar membawa pada kegiatan sehari-hari mereka. Ton belut dari moray raksasa, sisir madu belut moray, belut pita biru.
Batee Tokong adalah bagian dari dataran rendah bawah laut yang membentang ke utara. Beberapa batu bahkan mencapai permukaan dan membentuk dinding sampai 25 meter
Lebih jauh lagi, situs penyelaman ini terus berlanjut ke Shark Plateau dimana ada kesempatan bagus untuk menyaksikan napoleon wrasses, ikan kerapu raksasa dan hiu karang blacktip. para Penyelam tertarik oleh pemandangan yang spektakuler dan kehidupan lautnya yang sangat kaya, menjadikannya lokasi menyelam ini menjadi favorit bagi penyelam jangka pendek dan panjang
Pada tingkat yang lebih dalam, para penyelam mungkin melihat trevallies sirip biru, ikan kambing kuning, Tuna gigi anjing, School Baracuda .Tepat di tingkat bawah, kerumunan kehidupan laut yang sibuk seperti Gurita, Lionfish, Ikan Scorpion, Ikan Katak, Nudibranch, Kupu-kupu ikan, Triggerfishes dan ikan besar Unicornfish hidung besar membawa pada kegiatan sehari-hari mereka. Ton belut dari moray raksasa, sisir madu belut moray, belut pita biru.
Batee Tokong jadi salah satu spot favorit para diver. Di
sinilah, kamu bisa menemukan daratan dalam laut yang memanjang ke
permukaan dan membentuk tebing setinggi 25 meter. Dibalut dengan
panorama indah, Batee Tokong sering disinggahi kawanan hiu. Pada
kedalaman tertentu, kamu dapat menjumpai berbagai macam mahluk hidup
lainnya seperti gurita, lionfish, scorpion fish, frog fish, hingga
Nudibranchs.
4.Arus Balee
Arus Bale berada di antara Pulau Rubiah dan Seulako. Jaraknya hanya 5 menit dari kawasan Pantai Iboih dengan menggunakan boat.Layaknya surga bawah laut, di spot ini kamu akan menemukan banyak
pemandangan. Kamu yang suka melihat ikan akan langsung kagum dengan
banyaknya schooling ikan di spot ini.
Coral berupa sea fan pun banyak tumbuh di wall atau dinding karang. Kamu harus berhati-hati ketika berenang mendekati karang.Mendekat
ke karang, kamu akan menjumpai ikan-ikan yang jarang kamu temukan di
permukaan. Seperti ikan kodok, muray dan lion fish.
Spot diving yang satu ini berada di tengah-tengah dua pulau
kecil, Plau Rubia dan Seulako. Dibatasi langsung dengan puncak yang
berbatu, Arus Balee merupakan lokasi diving yang sangat populer
karena di sinilah kamu bisa berkawan dengan banyak mahluk penghuni
Samudera Hindia. Kawanan hiu jinak sering mampir ke spot yang satu ini, bersantai di bawah cuaca tropis khas Pulau Weh. Dengan arus ombak yang santai, Arus Balee jadi spot diving yang cocok buat kamu, para pemula.
Kalau beruntung kamu akan menemukan blue spot stingray! Eits, itu
belum seberapa. Kalau kamu jeli, kamu bisa bertemu dengan gurita juga
lho!
Namun semua keindahan ini bisa kamu nikmati dengan sedikit ekstrim, yaitu arus yang kuat.
Arus Balee merupakan spot diving yang memiliki arus channel atau pergantian arus. Sehingga dalam satu tempat terdapat dua arah arus yang berlawanan. Wow!..Kamu harus berhati-hati. Karena kalau kamu tidak kuat berenang kamu bisa terbawa arus
5.Pantai Anoi Hitam
Berbeda dengan perairan Teluk Pria Laot, di sini kita bisa berenang di atas meja-meja terumbu karang Acropora dalam
perairan yang lebih dangkal. Arus di sini sedikit lebih kencang
terutama pada sore hari. Bentuk terumbu karang yang telihat seperti meja
mungkin menggoda kita untuk menginjaknya sebagai pijakan (atau mungkin
iseng memegangnya). Tapi ingat! Tidak hanya tajam dan berbahaya, terumbu
karang sensitif dan mudah rusak.
6.Batee Gla
Pemandangan spektakuler hadir di spot diving
yang satu ini. Dari pinggir pantai, kamu bisa melihat deretan bebatuan
yang terlihat perlahan menggunung dari kedalaman 40 meter. Para penyelam
juga akan dimanjakan dengan arus yang sangat santai, sangat ideal bagi
kamu yang lebih ingin menikmati alam dari bawah laut. Berbeda dengan spot yang lain, kamu bakal bertemu banyak belut laut di sini. Jadi, siap-siap ya!
7.The Canyon
Terletak di bawah tebing 0 KM Indonesia, anda dapat melihat
lembah tebing dengan ketinggian 40 hingga 50 meter seperti bigwall,
Grand Canyon. Uniknya, di Aceh–tepatnya di Pulau Weh, anda harus
menyelam dengan kedalaman 10 meter untuk menyaksikan dan merasakan
suasana eksotis, mistis sebagai pemandangan menawan. Namun anda harus
berkonsultasi dahulu dengan guide setempat, sebab spot kerap berarus
deras pada waktu-waktu tertentu. Spot The Canyon adalah spot favorit yang terdapat di sebelah barat Pulau Weh
Tips:
Musim yang cerah dan pas untuk menyelam di Pulau Weh berkisar dari
bulan April hingga November. Di bulan-bulan itu, cuaca kerap tanpa hujan
dan arus di laut pun lumayan tenang, nggak ngeggangu aktifitas
penyelaman.
Perjalanan Menuju Sabang
Dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, menuju Bandara Sultan Iskandar,
Aceh, harga tiket berkisar Rp. 600.000 sampai Rp. 800.000 (harga diluar
musim liburan; pemesanan minimal seminggu sebelum keberangkatan). Lalu,
dari Bandara Sultan Iskandar Muda, kalian harus lanjut menuju Pelabuhan
Ulee Lheue di kota Banda Aceh menggunakan bus damri dengan membayar Rp.
20.000.
Setelah sampai di pelabuhan, kalian dapat memiih kategori
perhau yang akan digunakan untuk touch down ke Pulau Weh: speed boat
atau feri. Jika menggunakan feri, durasi perjalanan Pelabuhan Ulee
Lheue-Weh sekitar 2 jam, dan memakan biaya Rp. 25.000. Sedangkan speed
boat, durasinya hanya 45 menit namun memakan biaya sebesar Rp. 85.000.