BREAKING NEWS

Menu

Benteng Otanaha: Menjelajahi Situs Sejarah Perjuangan Yang Terlupakan


Benteng Otanaha - Wisata Sejarah - Benteng Otanaha - Gorontalo pada hakikatnya berasal dari kata Hulanthalo, yang kemudian beralih menjadi Gorontalo sebagai sebutan bangsa Belanda yang kesusahan mengucapkan kata ini. Gorontalo merupakan sebuah daerah yang terletak di Pulau Sulawesi bagian utara. Daerah ini dihuni oleh etnis suku Gorontalo, dengan Bahasa Gorontalo sebagai bahasa daerahnya. Pada masa sebelum reformasi, Gorontalo termasuk bagian dari Provinsi Sulawesi Utara sebelum menjadi provinsi sendiri pada tahun 2000.
benteng otanaha

Benteng Otanaha

konon didirikan pada tahun 1522 oleh Raja Gorontalo saat itu, Raja Ilato (1505 – 1585) atas kerja sama dengan Bangsa Portugis sebagai pusat pertahanan Kerajaan Gorontalo. Benteng ini terbuat dari bahan-bahan berupa pasir, batu kapur dan telur burung Maleo sebagai bahan perekatnya, dengan diameter sekitar 20 meter, dan tinggi sekitar 7 meter. 

Benteng Otanaha yang terletak di atas bukit ini terdiri dari tiga bagian, yang disebut dengan Benteng Otanaha, Otahiya, dan Ulupahu. Namun, dalam perkembangannya, keseluruhan kompleks benteng lebih dikenal dengan nama Benteng Otanaha .Tahun 1978-1981 Benteng Otanaha telah mengalami pemugaran, dengan tetap mempertahankan bentuk aslinya. Situs sejarah ini kini telah berubah menjadi salah satu objek wisata di Kota Gorontalo. 

Mengapa Anda Harus Kesana..??

Benteng Otanaha
Sudah lima abad berdiri, Benteng Otanaha tak kehilangan sedikitpun aura kekokohannya. Wajahnya yang kusam menghitam malah menyiratkan ketangguhannya melintasi zaman. Otanaha menjadi tengara bersejarah kebanggaan masyarakat Gorontalo. Bertengger di atas perbukitan yang memeluk mesra Danau Limboto, Benteng Otanaha menawarkan ruang untuk mengenang sejarah sambil menikmati lanskap menawan alam Gorontalo.  

Selain Otanaha sebagai benteng utama, terdapat juga dua benteng lain yakni Otahiya dan Ulupahu. Otahiya berasal dari nama istri Naha, yakni Ohihiya. Ulupahu merupakan nama dari putra Naha. Kisah-kisah sejarah Benteng Otanaha ini selanjutnya digunakan sebagai benteng-benteng pertahanan raja-raja di Gorontalo dalam menghadapi perlawanan musuh.

Pada masa kini, saya hadir di Benteng Otanaha dalam sebuah perjalanan untuk mengenang sejarah bangsa tatkala berkunjung di Gorontalo. Lokasi Otanaha tidaklah jauh dari pusat kota Gorontalo. Benteng Otanaha berlokasi di kelurahan Dembe I, kecamatan Kota Barat, Kabupaten Gorontalo, tidaklah jauh, sekitar 8 km dari pusat kota Gorontalo. Benteng Otanaha menjadi destinasi andalan perjalanan di Gorontalo.

Benteng Otanaha
Uniknya, benteng dibangun dari susunan batu yang dilekatkan dengan perekat berbahan campuran kapur dan putih telur burung maleo. Burung Maleo ini adalah burung khas Sulawesi dan keberadaannya sekarang sudah sangat langka dan dilindungi. Kontruksi bangunan demikian berlaku juga untuk Benteng Otahiya dan Ulupahu. Kedua benteng ini terletak di dataran yang lebih rendah. Dari arah Danau Limboto, Otahiya berada di belakang Otanaha berjarak sekitar 40 meter, sedangkan Ulupahu di depan Otanaha berjarak sekitar 200 meter. Dari Otanaha, saya bisa melihat dua benteng tua ini dengan jelas.

Menyaksikan lanskap dari Benteng Otanaha, melemparkan saya pada realitas daerah Gorontalo yang begitu lapang. Langit biru dengan awan berarak dibenturkan cakrawalanya oleh perbukitan yang di kakinya dihiasi pemukiman dan persawahan yang bergantian anyam menganyam panorama. Seluruh panorama lantas bersatu padu untuk mendukung atraksi utama yakni Danau Limboto yang tampak begitu luas dengan ‘lukisan’ petak-petak hijau bersebaran di tengahnya.   

Ya, Benteng Otanaha juga setia bercokol menjadi saksi bisu pendangkalan Danau Limboto. Selama puluhan tahun lamanya Danau Limboto mengalami sedimentasi dan erosi hebat akibat tidak terjaganya alam di Gorontalo.Terlebih Danau Limboto menjadi muara lima sungai besar di Gorontalo. Dari atas Benteng Otanaha, saya pun berharap dan berdoa agar danau terluas di Gorontalo ini bisa kembali lagi keindahannya dan pulih fungsinya sebagai pusat tangkapan air di Gorontalo.
Momen pagi juga sangat bagus untuk menikmati lanskap sebuah benteng kuno yang berhiaskan panorama ‘misty’ Danau Limboto yang menguning ditimpa baskara pagi. Pagi hari di Otanaha adalah ruang bahagia bagi para penikmat fotografi. Untuk yang sekedar mendamba penyegaran kehidupan, semarak kicauan burung-burung juga turut mewarnai suasana syahdu Benteng Otanaha kala pagi hari. Sambil dihibur mereka, kita bisa menghirup dalam-dalam udara segar khas perbukitan sambil menikmati panorama alam. Ini sungguh momen yang menyenangkan dan menenangkan.

Bagaimana Cara Anda Kesana..??

Benteng Otanaha
Menjangkau Benteng Otanaha dengan menyewa bentor, yakni becak yang dimodifikasi dan dipasang mesin bermotor. Bentor ini sangat mudah ditemui di Kota Gorontalo yang memiliki peran seperti taksi di kota-kota besar. begitu banyaknya bentor, kendaraan ini pun turut mewarnai identitas kota. Gorontalo lantas dikenal juga sebagai Kota Bentor. Dengan menggunakan bentor yang begitu lincah melintasi jalanan Gorontalo yang belum ramai ini, Sahabat Nusapedia bisa menikmati kekhasan dan sensasi moda transportasi khas Gorontalo.

Sesampai di gerbang wisata, ada dua pilihan menuju benteng yang berada di sebuah puncak bukit. Berjalan menaiki tangga atau menggunakan transportasi sampai tempat parkir di bawah benteng. Sahabat Nusapedia memilih berangkat dengan naik tangga dan pulangnya minta dijemput  bentor di samping benteng. Kenapa? Dengan berjalan menaiki anak tangga yang berjumlah 348 ini, Sahabat Nusapedia perlahan menikmati pesona lanskap Limboto sekalian mengolahragakan badan.

Jangan khawatir akan kelelahan. Sahabat Nusapedia tidaklah perlu buru-buru karena ada empat titik persinggahan. Dari dasar ke tempat persinggahan I terdapat 52 anak tangga, ke persinggahan II terdapat 83 anak tangga, ke persinggahan III terdapat 53 anak tangga, dan ke persinggahan IV memiliki 89 anak tangga. Sementara ke area benteng terdapat 71 anak tangga lagi. Saya manfaatkan di tiap titik persinggahan untuk rehat sejenak sambil menghirup udara segar di kawasan yang dikelilingi perbukitan hijau dan menyesap indah panorama Limboto.

Benteng Otanaha
Sahabat Nusapedia akan disambut oleh pintu masuk benteng yang berwujud lengkungan begitu tiba di puncak. Melalui pintu itu, saya memasuki halaman tengah Benteng Otanahayang berbentuk lingkaran penuh yang sudah berhamparkan rerumputan. Ukuran Benteng Otanaha ini tidaklah besar dan hanya berdiameter sekitar 10 meter. Tinggi dinding benteng sekitar 2-3 meter dan tebalnya sekitar 1 meter.

Uniknya, benteng dibangun dari susunan batu yang dilekatkan dengan perekat berbahan campuran kapur dan putih telur burung maleo. Burung Maleo ini adalah burung khas Sulawesi dan keberadaannya sekarang sudah sangat langka dan dilindungi. Kontruksi bangunan demikian berlaku juga untuk Benteng Otahiya dan Ulupahu. Kedua benteng ini terletak di dataran yang lebih rendah. Dari arah Danau Limboto, Otahiya berada di belakang Otanaha berjarak sekitar 40 meter, sedangkan Ulupahu di depan Otanaha berjarak sekitar 200 meter. Dari Otanaha, Sahabat Nusapedia bisa melihat dua benteng tua ini dengan jelas.

Benteng Otanaha
Untuk mencapai benteng yang berada di atas bukit, disediakan sarana berupa anak tangga sebanyak 348 buah dengan 4 buah tempat peristirahatan.Meskipun telah menjadi salah satu warisan cagar budaya yang dilindungi, tetapi nilai historis Benteng Otanaha seolah luput dari perhatian pihak terkait khususnya para arkeolog, sejarawan, dan pemerintah. 

Mayoritas sejarah dan kisah tentang Benteng Otanaha hanya bersumber dari cerita rakyat. Tulisan yang dapat ditemukan mengenai situs sejarah ini hanya berasal dari laporan maupun testimoni para pelancong dan wisatawan. Merujuk pada wikipedia, belum ada hasil penelitian sejarah yang pasti mengenai sejarah pembangunan Benteng Otanaha.

Bagaimana Dengan Akomodasinya..?? 

Untuk mencapai benteng ini juga mudah, 30 menit dari Kota Gorontalo ke arah Danau Limboto. Untuk sampai ke atas bisa dengan berjalan kaki melalui 1000 anak tangga atau membawa kendaraan sampai di atas bukit dan diparkir di depan benteng. Pengunjung akan dikenai tiket masuk sebesar 5.000 rupiah dan sudah bisa menikmati suasana Benteng Otanaha sepuasnya. 

Know Before You Go..!! 

Benteng Otanaha
  • Sangat bijak bila Anda selalu menyediakan air untuk diminum dalam kemasan yang mudah dibawa
  • Jas Hujan, Topi,Sleeping Bad Dan Sediakan Sepatu Boots
  • Disekitar lokasi, sesekali kita ada melihat papan peringatan yang menghimbau para pengunjung untuk tidak merusak lingkungan 
  • Benteng ini konon dibangun oleh pejuang-pejuang Gorontalo sebagai benteng pertahanan untuk melawan Belanda.
  • Konstruksi benteng berbentuk bulat dengan pondasi dari batu-batu alam. Tinggi benteng sekitar 7 meter dan diameter benteng mungkin sekitar 20 meter.Terdapat 3 benteng yang dihubungkan dengan jalan setapak untuk menuju ke tiap-tiap benteng.Lokasinya yang berada di atas bukit memang sangat strategis sebagai benteng pertahanan sekaligus menara intai saat jaman perang dahulu.
  • Panorama yang ditawarkan dari Benteng Otanaha adalah panorama Kota Gorontalo dan Danau Limboto.Sepanjang mata memandang, mata dimanjakan pemandangan yang bagus karena lokasi benteng yang berada di ketinggian memang memungkinkan untuk melayangkan pemandangan ke mana saja.
  • Karena letaknya yang berada dipuncak bukit maka dari benteng ini dapat dilihat pemandangan danau limboto. Selain benteng Otanaha didekatnya pula dua buah benteng yaitu benteng Otahiya dan Ulupahu.
Jadi bagaimana Sahabat TravelEsia Apakah Anda tertarik untuk menjelajahi Situs Sejarah Perjuangan ini,Jika anda mengunjungi kita gorontalo,sempatkanlah untuk mengujungi Benteng Otanaha Mari kita dukungindonesia sebagai destinasi wisata dunia.

Share artikel ke: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg